tag:blogger.com,1999:blog-57753939488553540162024-02-19T15:36:54.919+07:00GPdI Tanah MerahMelayani Lebih SungguhGPdI El-Shadaihttp://www.blogger.com/profile/13067376954271856620noreply@blogger.comBlogger28125tag:blogger.com,1999:blog-5775393948855354016.post-1558235125132019402011-08-21T13:53:00.000+07:002011-08-21T13:53:33.276+07:00Kembali Ke Kitab KejadianPENGANTAR.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTfJY4Ao7kSOYZIiKEnkNLMcIyWYPub_lJ_kCNWgOpHFmQqPls9" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="142" src="http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTfJY4Ao7kSOYZIiKEnkNLMcIyWYPub_lJ_kCNWgOpHFmQqPls9" width="200" /></a></div>Kreasionisme bukanlah sebuah aliran baru, tetapi suatu cara memandang alam semesta dan umat manusia khususnya. Apa yang dikatakan Alkitab dan apa yang dikatakan manusia? Apakah kita ada didunia ini secara kebetulan melalui mekanisme evolusi, atau diciptakan secara khusus oleh Sang Pencipta untuk tujuan khusus pula? Dunia pendidikan dari SD s/d universitas seolah-olah menganggap bahwa teori evolusi mutlak benar. Demikian juga surat kabar, majalah-majalah dan tv sedunia seolah-olah mengganggap teori evolusi mutlak benar. Apakah teori evolusi telah betul-betul dibuktikan secara ilmiah? Apakah itu yang disebut “Ilmiah”? Kalau sesuatu terbukti secara ilmiah apakah ia lalu mutlak benar? Mari kita pelajari hal ini lebih mendalam.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
I. SEJARAH KREASIONISME VERSUS EVOLUSIONISME.<br />
<br />
Pergumulan antara kreasionisme versus evolusionisme sesungguhnya merupakan pergumulan umat Kristen dari awal agama Kristen diabad pertama sampai sekarang. Lebih luas lagi, ini adalah pergumulan umat manusia dari awal sejarah umat manusia sampai sekarang. Apakah alam semesta termasuk umat manusia selamanya ada, terjadi secara kebetulan melalui proses evolusi atau diciptakan seorang pencipta langsung jadi menurut suatu design khusus? Tulisan-tulisan manusia sejak zaman dahulu telah membahas soal ini. Alkitab yang telah ditulis ribuan tahun yang lalu (Kitab Kejadian secara tradisionil dipercaya ditulis oleh Musa kira-kira 3600 tahun yang lalu) telah membahas hal ini. Disamping itu ada tulisan-tulisan kuno dari Babilonia, Mesir, Tiongkok, Yunani dll yang juga mengisahkan terjadinya alam semesta termasuk umat manusia. Ada yang mirip sekali dengan kitab Kejadian, tetapi ada juga yang berbeda jauh. Dalam karangan ini kita akan membahas apa yang dikatakan Alkitab dan apa yang dikatakan manusia terutama para filsuf dan para ilmuwan. Mari kita pelajari masalah ini lebih luas dan lebih mendalam.<br />
<br />
II. APAKAH YANG DIKATAKAN ALKITAB?<br />
Tuhan Yesus sendiri berkata (Matius 5:18) Karena Aku berkata kepadamu : Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.<br />
<br />
Tuhan Yesus sendiri mengatakan mengenai Alkitab agar orang jangan merubah satu titik atau satu iotapun. Tuhan Yesus sendiri mengatakan bahwa Alkitab benar.<br />
Rasul Paulus menulis dalam 2 Timotius 3:16<br />
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.<br />
Pada zaman Paulus hidup, yang dimaksud dengan segala tulisan yang diilhamkan Allah adalah apa yang kita kini kenal sebagai Perjanjian Lama. Paulus percaya bahwa Perjanjian lama adalah tulisan yang diilhamkan Allah (Pasa Graphe Theopneostos).<br />
<br />
II-1. KATA “HARI” DALAM KEJADIAN 1.<br />
<br />
Apa yang dikatakan Yesus dan Paulus diatas berlaku untuk seluruh Perjanjian Lama, dan tentu saja termasuk Kejadian 1. Masakini, banyak teolog, bahkan teolog injili sekalipun seperti John Stott, sangsi untuk menafsirkan kata “hari” dalam kitab Kejadian 1, sebagai hari harafiah.<br />
Tetapi hari yang ada petangnya dan paginya jelas hari harafiah.<br />
<br />
Saya percaya bahwa Musa yang menulis Kitab Kejadian. Musa seperti tahu bahwa suatu saat orang akan menyangsikan pernyataannya ini. Ia mengulang-ulang kata “jadilah petang, jadilah pagi”. Dapatkah Musa lebih tegas lagi untuk menyatakan bahwa ia betul-betul maksudkan hari harafiah? Darimana Musa dapat tahu bahwa ada manusia abad ke-19 dan apalagi abad ke-20 yang akan menyangsikan pernyataannya ini? Tentu saja karena ia mendapat Wahyu Khusus dari Allah. Thomas Aquinas (1224-1274) membahas ini dengan panjang lebar. Ia menyimpulkan bahwa kata “hari” dalam Kejadian 1 betul-betul berarti hari harafiah (“Summa Theologica” Question LXXIV article 2, reply to objection no 7). Sampai dengan akhir abad ke-18 praktis semua teolog Kristen, baik Katolik Roma maupun Protestan percaya bahwa Allah menciptakan alam semesta termasuk manusia dalam waktu enam hari harafiah. Keraguan baru muncul pada abad ke-19 dan apalagi abad ke-20.<br />
<br />
II-2 UMUR BUMI MENURUT ALKITAB.<br />
<br />
Bilamana Allah menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya? Memang tidak ada angka yang sangat tegas mengenai ini. Berbeda dengan kata 6 hari diatas. Tetapi orang dapat membuat exegese yang sehat mengenai hal ini. Dalam Kejadian 5:3 kita baca:<br />
“Setelah Adam hidup seratus tiga puluh tahun, ia memperanakan seorang laki-laki menurut rupa dan gambarnya, lalu memberi nama Set kepadanya”.<br />
Dalam dafar berikut kalau disebelah nama Adam ditulis angka 130 dan dibawahnya nama Set, maka artinya umur Adam 130 tahun waktu Set lahir.<br />
<br />
Adam 130<br />
Set 105<br />
Enos 90<br />
Kenan 70<br />
Mahalaleel 65<br />
Yared 162<br />
Henokh 65<br />
Metusalah 187<br />
Lamekh 186<br />
Nuh --------- 1056<br />
<br />
Jadi dari Adam sampai Nuh lahir ada selang waktu 1056 tahun. Waktu terjadi banjir besar, umur Nuh 600 tahun. Jadi banjir Nuh terjadi 1656 tahun sejak Adam diciptakan Allah. Selanjutnya:<br />
<br />
Nuh 500<br />
Ham, Sem, Yaphet 100<br />
Arphaksad 350<br />
Selah 30<br />
Eber 34<br />
Peleg 30<br />
Rehu 32<br />
Serug 30<br />
Nahor 29<br />
Terah 70<br />
Abram 100<br />
Ishak 60<br />
Esau, Yakub --------- 1365<br />
<br />
Antara Adam sampai Yakub lahir ada selang waktu 2421 tahun. Kemudian saya tidak dapatkan lagi angka-angka berdasarkan usia manusia. Tetapi ayat-ayat berikut dapat dipakai untuk menghitung usia bumi sejak Yakub lahir sampai Salomo meninggal dunia.<br />
<br />
Kejadian 47:8,9 Kemudian bertanyalah Firaun kepada Yakub: “Sudah berapa tahun umurmu?” Jawab Yakub kepada Firaun: “Tahun-tahun pengembaraanku sebagai orang asing berjumlah seratus tiga puluh tahun ......”<br />
<br />
Keluaran 12:40 Lamanya orang Israil diam di-Mesir adalah empat ratus tiga puluh tahun.<br />
1 Raja-raja 6:1 Dan terjadilah pada tahun keempat ratus delapan puluh sesudah orang Israil keluar dari Tanah Mesir pada tahun keempat sesudah Salomo menjadi raja ............<br />
<br />
1 Raja-raja 11:42 Lamanya Salomo memerintah Yerusalem atas seluruh Israil ialah empat puluh tahun.<br />
Jadi dari Adam sampai Salomo meninggal dunia ada selang waktu 3497 tahun. Selanjutnya saya tidak dapat angka-angka yang tepat lagi dari Salomo meninggal sampai Yesus lahir. 1 Tawarikh 3:10 s/d 24 dan Matius 1 menyebutkan jumlah generasi dari Salomo sampai Yesus lahir ada kira-kira 30 generasi. Kalau satu generasi 30 tahun, maka 30 generasi adalah 30 X 30 tahun = 900 tahun.<br />
<br />
Menurut Encyclopedia Americana jilid 25 halaman 202, Salomo meninggal pada tahun 922 sebelum Kristus lahir. Bila ini benar maka dari Adam sampai Kristus lahir ada selang waktu 4377 tahun. Jumlah hari per tahun pada zaman Perjanjian Lama mungkin lain dengan zaman sekarang. Mungkin waktu itu setahun dianggap sama dengan 360 hari. Usia Adam waktu Seth lahir dihitung sejak penciptaan Adam atau sejak Adam diusir dari Taman Firdaus? Angka 4377 tahun mungkin tidak tepat benar. Tetapi selisihnya jelas kurang dari 1000 tahun.<br />
<br />
Angka-angka lain yang pernah dihitung manusia ialah: Ussher 4004, Yahudi 3760, Septuaginta 5270, Josephus 5555, Kepler 3993, Melanchton 3964, Luther 3961, Lightfoot 3960, Hales 5402, Playfair 4008, Lipman 3916 dsb. (“The Genesis Record” oleh H.M. Morris, halaman 45, Baker Book House, Grand Rapids, Michigan, U.S.A. , 1990).<br />
<br />
Augustinus (354-430) dalam bukunya “De Civitate Dei” (“The City of God”) bab 10 mendukung tafsiran Eusebius yang mendasarkannya pada Septuaginta dan menyebut angka kurang dari 6000 tahun. Katakan saja bahwa menurut exegese yang sehat dari Alkitab, umur bumi kurang dari 10.000 tahun.<br />
II-3. ADAM.<br />
<br />
Kejadian 1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambarNya, menurut gambar Allah diciptakanNya dia; laki-laki dan perempuan diciptakanNya mereka.<br />
Kejadian 2:7 ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.<br />
Jelas bahwa menurut Alkitab, Allah menciptakan Adam langsung jadi, dari debu tanah kurang dari 10.000 tahun yang lalu.<br />
<br />
III. APA YANG DIKATAKAN MANUSIA MENGENAI UMUR BUMI?<br />
<br />
Manusia sepanjang masa memang bertanya-tanya darimana dan bilamana alam semesta beserta umat manusia ini ada. Seorang filsuf Yunani kuno Aristoteles (384-322 sebelum Kristus) berpendapat bahwa alam semesta selamanya ada. Tidak pernah ada masa bahwa alam semesta tidak ada. Tetapi manusia dan binatang darat lainnya menurut Aristoteles berasal dari binatang laut. Herakleitos dan Empedocles juga telah berspekulasi suatu teori evolusi yang samar-samar. Ibn Rushd (1126-1198) yang diberi nama Latin Averoes sependapat dengan Aristoteles bahwa alam semesta selamanya ada. Dalam abad kedua puluh ini pendukung bahwa alam semesta selamanya ada ialah astronom Rusia Vorontzoff Velyaminov dan astronom Inggris Fred Hoyle. Fred Hoyle berpendapat bahwa makhluk hidup dibumi ini berasal dari astronot-astronot angkasa luar yang pernah singgah dibumi. Tetapi ia tidak terangkan darimana berasal manusia angkasa luar itu.<br />
<br />
Pada tahun 1749 seorang pangeran dari Perancis G.L. de Buffon menerbitkan bukunya yang diberi judul “Histoire Naturelle” (“Sejarah Alam”). Isinya menerangkan bahwa mula-mula ada zat yang berupa cairan panas. Oleh tabrakan atau hampir tabrakan dengan sebuah komet, sebagian dari cairan panas itu terpental keluar. Dalam waktu 75.000 tahun, cairan yang terpental itu membeku dan menjadi planet-planet dan bulan-bulan. Salah satu planet itu adalah bumi kita ini. Cairan induknya tetap panas dan itulah matahari. Kant dan kemudian Laplace mengatakan bahwa pada mulanya yang ada ialah zat yang berupa kabut atau nebula. Kabut ini berputar dan dalam waktu 5 milliar tahun terjadilah bintang-bintang, planet-planet dan bulan-bulan. Pada tahun 1948 George Gamow mengatakan bahwa pada mulanya yang ada ialah zat yang sangat panas dan sangat padat. Kemudian zat itu memuai. Pada jam pertama terbentuklah atom-atom dan molekul-molekul. Dalam waktu beberapa ratus juta tahun terbentuklah bintang-bintang, planet-planet dan bulan-bulan, dalam waktu 3 milliar tahun terbentuklah manusia. Fred Hoyle dalam siaran radio BBC menyerang teori ini yang diberi nama ejekan “The Big Bang Theory”. Sampai sekarang nama itu melekat pada teori Gamow. Teori itulah yang kini diajarkan disekolah-sekolah dan universitas-universitas seolah-olah itu adalah sebuah fakta.<br />
<br />
Pada tahun 1981 Stephen W. Hawking diundang ke-Vatican untuk berbicara pada sebuah konferensi mengenai Kosmologi yang diselenggarakan para rohaniwan Katolik Roma dari ordo Yesuit. Vatican mau menghindari kesalahan seperti pernah mereka lakukan dalam kasus Galileo. Setelah konferensi Paus memberikan sebuah audiensi pada para peserta konferensi. Paus mengatakan: it was all right to study the evolution of the universe after the big bang, but we should not inquire into the big bang itself because that was the moment of Creation and therefore the work of God. Waktu itu Stephen Hawking diam saja. Baru belakangan ia beri komentar.<br />
<br />
III-1. APAKAH YANG DIKATAKAN STEPHEN HAWKING?<br />
<br />
Pada tahun 1988, Stephen Hawking menulis dalam bukunya “A brief history of time” dan yang diterbitkan oleh Bantam Books halaman 10. Buku ini telah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia oleh Dr A. Hadyana Pudjaatmaka dan judulnya dirubah menjadi “Riwayat Sang Kala” (Penerbit P.T. Pustaka Utama Grafiti, cetakan ketiga, 1994).<br />
<br />
Dalam bukunya itu ia menjawab pernyataan Paus sbb: (“A brief history of Time” by Stephen Hawking, Bantam Books, 1988, page 116): “I was glad then that he did not know the subject of the talk I had just given at the conference - the possibility that space-time was finite but had no boundary, which means that it had no beginning, no moment of Creation.” Ia juga menulis (Ibid page 140): “So long as the universe had a beginning, we could suppose it had a creator. But if the universe is really completely self-contained, having no boundary or edge, it would have neither beginning nor end: it would simply be. What place, then, for a Creator?”<br />
<br />
Tetapi apakah Stephen Hawking menuntut bahwa teorinya harus diterima sebagai mutlak benar? Sama sekali tidak. Ia juga menulis sbb (Ibid page 10, Bahasa Indonesia halaman 11-12):<br />
Any physical theory is always provisional, in the sense that it is only a hypothesis: you can never prove it. No matter how many times the results of experiments agree with some theory, you can never be sure that the next time the result will not contradict the theory. On the other hand, you can disprove a theory by finding even a single observation that disagrees with the predictions of the theory.<br />
<br />
[Setiap teori fisika selalu bersifat sementara, dalam arti teori itu hanyalah suatu hipotesis; Anda tidak pernah dapat membuktikannya. Tidak peduli berapa kali hasil-hasil eksperimen cocok dengan suatu teori, Anda tidak pernah dapat merasa pasti bahwa lain kali hasil itu tidak akan berlawanan dengan teori itu. Di pihak lain Anda dapat membuktikan bahwa suatu teori itu salah dengan menemukan suatu pengamatan, bahkan satu saja sudah cukup, yang tidak cocok dengan ramalan itu.]<br />
<br />
Stephen Hawking setuju dengan filsuf Karl Popper (1902-1994) dan Sir James Jean (1877-1946), bahwa sebuah teori tidak pernah dapat dibuktikan benar. Ini tentu juga berlaku bagi teori-teori ciptaan Stephen Hawking sendiri. Jadi Stephen Hawking tidak pernah mengatakan bahwa teorinya mutlak benar. Ia bahkan berpendapat bahwa teorinya tidak pernah dapat dibuktikan benar. Jadi mengapa para teolog harus berkompromi dengan teori Stephen Hawking? (Untuk pembahasan yang lebih terperinci mengenai konsep kebenaran dalam ilmu pengetahuan alam, lihat Appendix )<br />
<br />
Stephen Hawking sendiri adalah seorang ateis dan percaya bahwa alam semesta berasal dari dentuman besar. Teori dentuman besar (Big Bang) dikemukakan George Gamow pada tahun 1948. Secara singkat teori Gamow adalah sebagai berikut: “Pada mulanya yang ada ialah materi yang sangat padat dan sangat panas. Kemudian materi ini memuai. Dalam satu jam pertama terbentuklah atom-atom dan molekul-molekul. Dalam beberapa ratus juta tahun terbentuklah bintang-bintang dan planet-planet. Dalam waktu 3 milliar tahun terbentuklah manusia.” Ia berspekulasi bahwa dentuman besar itu terjadi 3.4 milliar tahun yang lalu. Stephen Hawking pada tahun 1988 berspekulasi bahwa hal itu terjadi 15 milliar tahun yang lalu. Jadi dalam waktu 40 tahun antara teori Gamow dan Hawking, usia alam semesta bertambah kira-kira 12 milliar tahun.<br />
<br />
Hawking sangat toleran terhadap teori kreasi atau teori penciptaan. Bagi mereka yang percaya bahwa Allah menciptakan alam semesta ini, Hawking menulis (ibid halaman 9): “One could still imagine that God created the universe at the instant of the big bang, or even afterwards in just such a way as to make it look as though there had been a big bang, ........”<br />
(Bahasa Indonesia halaman 10-11) : “Orang masih dapat membayangkan bahwa Tuhan menciptakan jagat raya pada saat dentuman besar itu. Atau bahkan sesudahnya, hanya dengan cara sedemikian agar tampak seakan-akan sebelum itu ada dentuman besar”.<br />
<br />
III-2. APA YANG DIKATAKAN STEPHEN JAY GOULD?<br />
<br />
Seorang evolusionis biologis yang sangat terkemuka masa kini ialah Stephen Jay Gould, pemuka teori “Punctual Equilibrium” dan pemuka teori evolusi yang merupakan modifikasi dari teori Darwin. Menurut Darwin, Gould dan para evolusionis biologis lainnya manusia berevolusi dari binatang, dan binatang berevolusi dari materi mati. Secara garis besar proses evolusi ialah materi mati-protoplasma-protozoa-cacing-ikan-amfibi-vertebrata-primat purba-manusia dan monyet. Manusia bukan keturunan monyet seperti dikira banyak kaum awam, tetapi dari primat purba. Jadi monyet menurut para evolusionis adalah “sepupu” manusia. Dan “sepupu” yang paling dekat ialah simpanse. Gould menulis sebuah artikel dalam majalah “Discover” bulan Januari 1987. Setelah menyatakan imannya yang besar bahwa teori evolusi yang telah dimodifikasinya itu benar ia tambahkan dengan jujur kata-kata sbb: “ ..... though absolute certainty has no place in the lexicon of scientists” (…walaupun kepastian mutlak tidak ada dalam kamus para ilmuwan).<br />
<br />
III-4. APA YANG DIKATAKAN CHARDIN DAN BANYAK TEOLOG LAIN?<br />
<br />
Diatas kita lihat bahwa ilmuwan evolusionis astronomis Stephen Hawking dan ilmuwan evolusionis biologis Stephen Jay Gould, tidak pernah menuntut bahwa teori-teori ilmiah, termasuk teori-teori mereka sendiri diterima sebagai mutlak benar. Dengan lain perkataan dua evolusionis top masakini berpendapat bahwa teori evolusi bisa salah. Begitulah apa yang disebut ilmu pengetahuan alam.<br />
Tetapi mengapa Paus Yohanes Paulus II pada tanggal 23 Oktober 1986 mengatakan bahwa teori evolusi lebih dari sekedar teori? Apakah menurut Paus, teori evolusi harus diterima sebagai mutlak benar? Sebenarnya Paus Yohanes Paulus II hanya mengikuti apa yang dikatakan seorang rohaniwan Katolik Roma Pater Teilhard de Chardin. Pater Teilhard de Chardin S.J. (1881-1955) menulis sbb.: “Evolution is a general condition to which all theories, all hypotheses, all system must bow, and which they must satisfy henceforward if they are to be thinkable and true. Evolution is a light illuminating all facts, a curve that all line must follow.” (Evolusi adalah kondisi umum dimana semua teori dan semua hipotese harus tunduk, dan yang selanjutnya harus dipenuhi kalau ia mau dapat dipikirkan dan benar. Evolusi adalah cahaya yang menerangi semua fakta, sebuah kurva yang harus diikuti oleh semua garis.) Dengan lain perkataan, segala sesuatu yang bertentangan dengan teori evolusi, menurut Chardin, adalah salah. Ilmu pengetahuan alam harus tunduk secara mutlak pada prinsip evolusi. Chardin adalah seorang rohaniwan yang pernah belajar ilmu pengetahuan alam, terutama teori evolusi baik evolusi geologis maupun biologis. Katanya ia turut berjasa dalam penggalian fosil Homo Pekingensis disekitar Peking atau Beijing. Sebagai seorang rohaniwan Katolik Roma, Pater Chardin berpikir sebagai rohaniwan. Ilmu Pengetahuanpun mau dijadikannya semacam “agama”. Ia menuntut bahwa prinsip evolusi harus diterima sebagai kebenaran mutlak. Yang boleh dikoreksi hanyalah mekanisme evolusi.<br />
<br />
PATER TEILHARD DE CHARDIN S.J. TELAH MEMBUAT EVOLUSI MENJADI SEMACAM “AGAMA” , YANG HARUS DITERIMA SEBAGAI MUTLAK BENAR.<br />
<br />
Chardin begitu fanatik sehingga ia bukan hanya menuntut agar semua ilmu pengetahuan tunduk pada prinsip evolusi, tetapi ia juga tuntut agar Alkitab tunduk pada prinsip evolusi. Ayat-ayat Alkitab yang tidak bertentangan dengan teori evolusi boleh ditafsirkan harafiah kalau mau, tetapi yang bertentangan dengan teori evolusi “hanya” dapat diterima secara simbolis/allegoris. Berdasarkan prinsip tersebut ia menafsirkan ulang Alkitab dan menyebutnya “tafsiran baru.”<br />
<br />
Mula-mula Vatican menolak teori-teori dan tafsiran Alkitab Chardin. Chardin bahkan hampir dikucilkan dari gereja Katolik Roma. Pada tahun 1962 Vatican melarang mahasiswa teologi membaca buku-buku Chardin. Tetapi kemudian timbul banyak perdebatan-perdebatan. Makin lama makin banyak rohaniwan Katolik Roma yang mendukung Chardin. Pada tanggal 23 Oktober 1996, Paus mengeluarkan pengumuman diatas. Tetapi Paus tidak bicara ex-Cathedra, artinya orang Katolik boleh menerimanya kalau setuju dan boleh menolaknya kalau tidak setuju. Paus hanya bicara ex-Cathedra dalam hal agama dan etika. Dan teori evolusi masih dianggap adalah teori dalam bidang ilmu pengetahuan alam.<br />
<br />
Kemudian teolog-teolog protestan juga pada lata mendukung teori evolusi. Di-Amerika Serikat seorang teolog protestan Dr Hugh Ross juga mendukung teori evolusi. Di-Indonesiapun beberapa STT sudah menerima “agama” evolusionisme dalam STT mereka.<br />
<br />
IV. ANJURAN-ANJURAN KEPADA ORANG KRISTEN.<br />
<br />
Sampai dengan akhir abad ke-18 praktis semua teolog percaya bahwa Allah menciptakan alam semesta dalam waktu enam hari kurang dari 10.000 tahun yang lalu. Tetapi kemudian pada abad ke-19 apalagi abad ke-20 banyak teolog yang berkompromi dengan teori evolusi (“Day-age theory, Gap-theory, Theistic evolution dsb). Banyak teolog menafsirkan Adam sebagai makhluk atau makhluk-makhluk pertama yang beralih dari binatang menjadi manusia atau pakai istilah Chardin makhluk yang beralih dari Bio-sphere ke Noo-sphere, makhluk yang beralih dari lingkungan hidup kelingkungan pikiran. Tetapi kompromi-kompromi demikian sangat berbahaya.<br />
<br />
Roma 5:17 Sebab, jika oleh dosa satu orang maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus.<br />
<br />
Adam yang diciptakan Allah pada kitab Kejadian 1 kadang-kadang disebut Adam pertama, dan Yesus Kristus kadang-kadang disebut Adam kedua. Kalau Adam pertama “hanya” simbolis, maka konsekwensi logis Adan kedua juga “hanya” simbolis. Kalau Adam pertama “hanya” simbolis maka kejatuhan dalam dosa juga “hanya” simbolis. Konsekwensi berikutnya keselamatan dikayu salib juga “hanya” simbolis. Apa yang sisa dari iman Kristen? Kompromi-kompromi seperti inilah salah satu sebab timbulnya paham liberal. Pada abad ke-16 para teolog, baik Katolik Roma maupun Protestan, mengutuk teori Heliosentris. Kemudian setelah teori Heliosentris makin mantap, mereka kompromikan Alkitab dengan teori Heliosentris.<br />
<br />
Kemudian para rohaniwan mengutuk lagi percobaan-percobaan manusia untuk terbang. Setelah teknik penerbangan maju, mereka kompromi lagi. Para teologpun sering terbang kemana-mana. Kemudian para teolog mengutuk lagi teori evolusi. Kini banyak teolog yang berkompromi dengan teori evolusi. Hal mengutuk kemudian kompromi berulang-ulang ini, menghancurkan kewibawaan intelektuil para teolog diseluruh dunia terutama di-Eropa Barat dan Amerika Serikat. Pada tahun 1925, Alfred North Whitehead menulis mengenai hal ini sbb.: “The result of the continued repetition of this undignified retreat, during many generations, has at last almost entirely destroyed the intelectual authority of religious thinkers.” (“Science and the Modern world” by alfred North Whitehead, The New American Library, 1958, page 188). Belajarlah dari sejarah! Tidak perlu menyesalkan kesalahan-kesalahan para teolog dimasa lampau. Para ilmuwanpun dimasa lampau banyak membuat kesalahan. Tetapi begitu sadar salah, para ilmuwan tidak segan-segan mengadakan koreksi. Demikian juga hendaknya para teolog baik Katolik Roma maupun Protestan hendaknya belajar dari kesalahan masa lampau. Teori Heliosentris sesungguhnya tidak lebih benar dari teori Geosentris. Tidak perlu berkompromi dengan teori Heliosentris sekalipun. (Lihat KESAKSIAN I).<br />
Kepada orang Kristen yang manapun, terutama para teolog saya anjurkan:<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><br />
JANGAN MENGUTUK TETAPI JUGA JANGAN BERKOMPROMI DENGAN TEORI ILMU PENGETAHUAN YANG MANAPUN.<br />
<br />
Firman Allah, yaitu Alkitab, kekal abadi selamanya. Sedangkan teori-teori ilmu pengetahuan hanya bersifat sementara. Teori-teori ilmiah belum tentu benar, bahkan tidak pernah dapat dibuktikan benar. Ini ditunjukkan David Hume dan Karl Popper, dan diterima oleh Albert Einstein, Sir James Jean, Stephen Hawking, dan semua ilmuwan berbobot lainnya. Jadi memang bisa (dan sudah) terjadi bahwa ada ayat Alkitab yang bertentangan dengan sebuah teori tertentu. Ini bukan malapetaka, tetapi sebuah kesempatan bagi ilmuwan yang mampu. Sebuah konflik antara sebuah ayat Alkitab dengan sebuah teori Ilmu Pengetahuan Alam tertentu, menunjukkan bahwa dibelakang konflik itu ada teori yang lebih dalam, lebih luas, lebih tinggi yang akan menghapuskan konflik itu. Sesungguhnya baik teori evolusi maupun teori kreasi tidak dan tidak akan pernah dapat dibuktikan secara ilmiah. Bukti ilmiah, dalam arti kata pengamatan-pengamatan dan percobaan-percobaan yang teliti dan dapat diulangi. Orang hanya dapat selidiki alam semesta masakini. Bagaimana terjadinya tidak dapat diulangi dan diselidiki dengan seksama. Kita tidak dapat kembali kemasa alam semesta belum diciptakan Allah, dan menyelidiki dengan teliti bagaimana terjadinya. Ini adalah soal iman dan bukan soal ilmu pengetahuan alam yang sesungguhnya.<br />
<br />
Kini ada ribuan ilmuwan yang bergelar S3, S2 dan S1 yang menyatakan dirinya kreasionis, ialah orang yang percaya bahwa Allah yang menciptakan alam semesta. Ada yang disebut “Old Earth Creationists” (Kreasionis Bumi Tua), yang percaya bahwa Allah menciptakan alam semesta jutaan bahkan miliaran tahun yang lalu. Ketiga ilmuwan yang diminta STEMI untuk bicara soal evolusi adalah “Old Earth Creationists”. Ada ilmuwan yang percaya bahwa Allah menciptakan alam semesta dalam waktu enam hari kurang dari 10.000 tahun yang lalu. Mereka disebut “Young Earth Creationists” (Kreasionis Bumi Muda). Bapak astronomi modern Yohann Kepler (1571-1630), Bapak fisika modern Sir Isaac Newton (1642-1727), Dr H.M. Morris, Dr Duane Gish, Dr Charles Phallaghy, Dr A.E. Wilder Smith, Dr Dmitri Kouznetsov dll adalah “Young Earth Creationists”. Ada teolog yang mengatakan bahwa adalah berbahaya untuk mengaitkan Alkitab dengan teori kreasi. Bila teorinya terbukti salah maka bukankah Alkitabnya juga terbukti salah? Keprihatinan para teolog ini sungguh beralasan. Teori Canopy Dr H.M. Morris umpama juga tidak pernah dapat dibuktikan benar, maksimal dapat dikatakan belum terbukti salah. Iman orang Kristen baik teolog maupun awam hendaknya berdasarkan Firman Allah, dan bukan berdasarkan teori-teori buatan manusia termasuk teori kreasi. Teori kreasi dibutuhkan untuk mengimbangi teori evolusi dan teori steady state. Secara ilmiah alam semesta ini dapat diterangkan dengan teori kreasi, teori evolusi atau teori steady state.<br />
<br />
Banyak evolusionis yang mengejek teori kreasi yang mereka katakan adalah agama yang berselubung ilmiah. Para Kreasionis mengatakan bahwa teori evolusi sesungguhnya adalah juga “agama” yang berselubung ilmiah.<br />
<br />
Sesungguhnya kalau teori evolusi adalah ilmu pengetahuan alam, maka teori kreasipun adalah ilmu pengetahuan alam. Sebaliknya kalau kreasionisme adalah agama, maka evolusionismepun adalah agama. Keduanya tidak pernah dapat dibuktikan benar. Tidak ada bukti ilmiah yang dapat dipakai untuk membuktikan baik teori kreasi maupun teori evolusi. Bukti ilmiah dalam artikata pengamatan-pengamatan dan percobaan-percobaan yang teliti dan dapat diulangi dengan seksama.<br />
<br />
WAKTU ALLAH MENCIPTAKAN ALAM SEMESTA INI, ANDA DAN SAYA BELUM ADA. TETAPI DARWIN, STEPHEN JAY GOULD, STEPHEN HAWKING, CHARDIN DLL JUGA BELUM ADA. WAKTU ITU BELUM ADA MANUSIA. YANG ADA HANYA ALLAH. YANG MENCIPTAKAN ALAM SEMESTA ADALAH ALLAH. YANG TAHU SETEPATNYA HANYA ALLAH. DAN MELALUI ALKITAB ALLAH TELAH MENERANGKAN UMAT MANUSIA BAGAIMANA DAN BILAMANA ALLAH MENCIPTAKAN ALAM SEMESTA SERTA UMAT MANUSIA INI. PERCAYALAH PENCIPTAAN ALAM SEMESTA TERMASUK UMAT MANUSIA BERDASARKAN ALKITAB. JANGAN BERDASARKAN TEORI-TEORI BUATAN MANUSIA BAIK TEORI KREASI, TEORI EVOLUSI MAUPUN TEORI STEADY STATE. MARI KITA KEMBALI KE-ALKITAB, KEMBALI KEKITAB KEJADIAN.GPdI El-Shadaihttp://www.blogger.com/profile/13067376954271856620noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5775393948855354016.post-81561737389971051382011-08-16T14:36:00.000+07:002011-08-16T14:36:38.844+07:00Alkitab, Filsafat Dan Ilmu Pengetahuan<b>1. PRAKATA.</b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTsN0mjAk3DUKBIMgCVv6TspS8_AXm7Q4YuKO3nnMRjKaXeUMk672kIzFBDzQJSF9_vWFx56nRIvZVKxwR0PK1EM80RuJ1X_1TuosIExlp6y_ua6B2AAWUv3UjVJd65udp-jRJS2HPVedr/s320/images.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="171" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTsN0mjAk3DUKBIMgCVv6TspS8_AXm7Q4YuKO3nnMRjKaXeUMk672kIzFBDzQJSF9_vWFx56nRIvZVKxwR0PK1EM80RuJ1X_1TuosIExlp6y_ua6B2AAWUv3UjVJd65udp-jRJS2HPVedr/s200/images.jpeg" width="200" /></a></div><a href="http://gpdi-tm38.blogspot.com/">"Alkitab, Filsafat dan Ilmu Pengetahuan Alam"</a> adalah studi dan pergumulan hidup saya sampai sekarang. Dan saya seelalu mengikuti perkembangan mutakhir dari ilmu pengetahuan alam praktis maupun teoretis. Saya juga mempelajari filsafat terutama filsafat ilmu pengetahuan. Semua ini demi kemuliaan nama Allah Tritunggal yang saya sembah. Kalau ada satu atau lebih orang yang imannya dikuatkan olehnya, maka tujuan saya tercapai. Semoga ada diantara mereka yang lebih qualified dari saya, yang tergerak untuk mempelajari dan mengamalkan persoalan ini lebih dalam dan lebih luas dari saya.<br />
<a name='more'></a><br />
Pada saat ini, saya amati ada banyak sekali salah pengertian dari orang Kristen akan hakekat ketiganya Alkitab, Filsafat dan Ilmu Pengetahuan Alam. Banyak teolog (tidak semua) yang mempunyai persepsi yang salah mengenai apa itu yang disebut "ilmiah". Mulai dari Tubingen Schule di-Jerman banyak teolog mengira bahwa mereka harus mempelajari Alkitab secara "ilmiah". Mereka kembangkan apa yang mereka sebut sebagai "Studi Kritis Alkitab" ("Biblical Critical Studies"). Mereka kira studi itu adalah ilmiah, oleh karena itu benar. Mereka lalu kembangkan suatu teologi yang ada yang menyebut "Teologi Modern" dan ada yang sebut "Teologi Liberal". Teologi Liberal makin lama makin jauh menyimpang dari Alkitab dan tidak lagi menyentuh hati nurani dan rasio jemaat. Akibat kesalah pahaman ini gereja-gereja di-Eropa Barat menjadi makin lama makin kosong, ditinggalkan jemaatnya. Di-Amerika Serikat keadaan belumlah separah Eropa Barat karena disana sekitar tahun 1920, ada suatu gerakan besar untuk "Kembali ke-Alkitab". Di-Eropa Barat ada juga gerakan seperti itu, tetapi kecil-kecilan. Di-Indonesia mulai ada teolog liberal lulusan STT tertentu. Mereka mulai berusaha mempopulerkan teologi liberal yang mereka anut. Saya merasa sangat terbeban untuk menunjukkan kesalah pengertian mereka. Semoga Allah melindungi Indonesia dari kebodohan yang terjadi di-Eropa Barat mengenai hal ini. Dan semoga Eropah Barat boleh sadar akan kekeliruan mereka dan iman yang benar boleh kembali di-Eropa Barat.<br />
<br />
Bila Anda ada pertanyaan yang berhubungan dengan Alkitab dan Ilmu Pengetahuan Alam terutama teori Heliosentris dan teori Evolusi yang belum tercakup dalam kesaksian-kesaksian dan artikel-artikel saya, silahkan hubungi saya.<br />
<br />
<b>2. PENGANTAR</b>.<br />
<br />
<i style="color: red;">"Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan segala binatang yang merayap di bumi". (Kejadian 1:28b).</i><br />
<br />
Sejak awal terjadinya manusia, sejak Kejadian 1, Allah telah memerintahkanmanusia untuk menundukkan alam dan segala binatang-binatang. Allah telah memberikan manusia otak untuk dipakai mengembangkan ilmu pengetahuan untuk menaklukan alam. Akal manusia adalah anugerah Allah yang diberikan manusia untuk dipakai untuk mengerti FirmanNya dan menundukkan alam. Tetapi sayang ada manusia yang memakai akal pemberian Allah ini untuk melawan Allah. Ada teolog-teolog yang menggunakan apa yang mereka kira adalah "metode ilmiah" untuk mengritik Firman Allah dengan apa yang mereka sebut "Studi Kritis Alkitab".<br />
<br />
Hendaknya para teolog tersebut mengerti dahulu dengan jelas apa itu metode ilmiah. Metode ilmiah sangat baik untuk dipakai menundukkan alam, tetapi jangan dipakai untuk mengritik Firman Allah dengan "Studi Kritis Alkitab", terutama apa yang mereka sebut sebagai "Kritik Atas" atau "Higher Criticism" yang sangat melemahkan iman, padahal belum tentu benar dan tidak pernah dapat dibuktikan benar. Saya kini melangkah setapak lebih jauh dengan mengatakan bahwa kesimpulan "Higher Criticism" yang melemahkan iman Kristen adalah salah.<br />
<br />
<b>3. AGAMA KRISTEN DAN ILMU PENGETAHUAN MULA-MULA .</b><br />
<br />
Mula-mula tidak ada pertentangan antara agama Kristen dan ilmu pengetahuan. Adam mungkin hanya makan buah-buah yang dapat dipetiknya dengan mudah. Itulah "teknologi" yang dikuasai Adam. Apakah "agama" Adam? Agama Adam adalah apapun yang diwahyukan Allah kepada Adam. Adam sudah tahu bahwa ia diciptakan Allah. Ia tahu bahwa ada yang diizinkan Allah dan ada yang dilarang. Ia juga sudah tahu bahwa melanggar larangan Allah adalah dosa dan berakibat ia dan Hawa diusir dari taman Firdaus. Zaman Kain dan Habel teknologi sudah mulai berkembang lebih jauh. Habel menjadi gembala kambing domba dan Kain menjadi petani (Kejadian 4:2). Teknologi pertanian dan peternakan sudah mulai dikembangkan. Agama zaman Kain dan Habel juga sudah mulai ada perkembangan. Mereka sudah mengadakan korban persembahan (Kejadian 4:3,4).<br />
<br />
Kemudian Nuh sudah dapat buat bahtera. Korban persembahan juga telah menjadi lebih kompleks. Anak-cucu Nuh sudah dapat buat menara Babel (Kejadian 11). Pada zaman Musa agama berkembang dan dengan wahyu dari Allah, Musa meletakkan dasar-dasar agama Yahudi dan Kristen. Orang-orang Mesir waktu itu sudah dapat buat piramida-piramida.<br />
<br />
<b>4. ZAMAN YUNANI KUNO.</b><br />
<br />
Zaman Yunani kuno mulai abad ke-enam sebelum Kristus. Orang pertama yang mendapat kehormatan disebut sebagai filsuf pertama ilmu pengetahuan alam adalah Thales dari Milletos. Thales berpendapat bahwa asas pertama adalah air. Anaximandros berpendapat asas pertama ialah "yang tak terbatas" (to apeiron). Anaximenes berpendapat asas pertama adalah udara. Kemudian filsafat berkembang makin lama makin kompleks. Yang paling terkenal ialah Socrates (470-399). Plato (427-347) dan Aristoteles (384-322). Archimedes mengembangkan ilmu pengetahuan praktis.<br />
<br />
Diduga Socrates hidup semasa dengan Maleachi, nabi terakhir dari perjanjian lama. Menurut banyak teolog, setelah Maleachi Allah tidak memberi wahyu sampai kelahiran Yesus Kristus diabad pertama setelah Kristus.<br />
<br />
<b>5. ZAMAN PATRISTIK.</b><br />
<br />
Awal berkembangnya agama Kristen pada abad pertama, sudah ada pemikir-pemikir Kristiani yang menolak filsafat Yunani. Mereka berpendapat bahwa setelah Allah memberikan wahyu kepada manusia, maka mempelajari filsafat Yunani yang non-Kristen dan non-Yahudi adalah sia-sia bahkan berbahaya. Salah seorang pemuka pikiran ini ialah Tertulianus (160-222). Tetapi pemikir-pemikir Kristen lain ada yang juga mempelajari filsafat Yunani, a.l. Yustinus Martir (?-165), Klemens dari Alexandria (150-215), Origines(185-254). Gregorius dari Nanzianza (330-390), Basilius Agung (330-379). Gregorius dari Nyssa (335—394) menciptakan suatu sintesa antara agama Kristen dengan kebudayaan Hellenistik (filsafat Yunani), tanpa mengorbankan apapun dari kebenaran agama Kristen. Tetapi ada juga karangan-karangan yang diduga ditulis oleh Dionysios yang sangat berbau neoplatonis. Bapak gereja yang paling besar dari zaman Patristik ini ialah Augustinus (354-430). Ia menulis a.l.. "Confesiones" (pengakuan-pengakuan), "De Civitate Dei" (kota Allah). Augustinus diakui sebagai Bapak Gereja yang besar oleh orang-orang Katolik Roma maupun orang-orang Protestan. Dalam teologinya jelas ada pengaruh Plato. Tetapi pada umumnya ia berpegang ketat pada Alkitab yang diterimanya sebagai Firman Allah.<br />
<br />
<b>ZAMAN SKOLASTIK DAN ABAD PERTENGAHAN.</b><br />
Abad ke-5 sampai abad ke-9 terjadi perpindahan bangsa-bangsa. Suku bangsa Hun pindah dari Asia ke-Eropa. Bangsa Jerman pindah pindah melewati perbatasan kerajaan Romawi. Dan begitu seterusnya. Eropah kacau balau. Perkembangan teologi dan filsafat tidak begitu besar. Nama seperti Boethius (480-534) dan Alcuinus berasal dari masa ini.<br />
<br />
Baru pada akhir abad ke-9 muncul nama-nama yang mempengaruhi teologi dan filsafat seperti Johanes Scotus Eriugena (810-877), Anselmus dari Canterbury (1033-1109), Petrus Abelardus (1079-1142), Ibn Sina (980-1037) orang Arab dengan nama latin Avicenna, Ibn Rushd (1126-1198) juga orang Arab dengan nama latin Averroes,Moses Maimodes (1135-1204) orang Yahudi, Bonaventura (1221-1274), Albertus Agung (1205-1280) dan yang paling terkenal ialah Thomas Aquinas (1225-1274). Thomas Aquinas sangat terpengaruh oleh filsafat Aristoteles. Orang Katolik terima Thomas Aquinas sebagai Bapak gereja. Orang protestan banyak menolak argumen-argumen Thomas yang terlalu terpengaruh oleh Aristoteles sehingga kadang-kadang menyimpang dari exegese yang sehat dari Alkitab.<br />
<br />
Yang mau saya tekankan disini adalah bahwa teologi dan filsafat saling mempengaruhi walaupun ada peringatan dari Tertulianus akan bahayanya pengaruh filsafat non-Kristen pada iman Kristiani. Kalau pada zaman Patristik pengaruh Plato yang terasa sangat dominan pada teologi masa itu, pada zaman abad pertengahan pengaruh Aristoteles yang sangat dominan.<br />
<br />
<b>6. ZAMAN MODERN.</b><br />
<br />
<br />
Abad Pertengahan berakhir pada abad ke-15 dan kemudian disusul dengan zaman Renaissance. Zaman Renaissance berlangsung pada akhir abad ke-15 dan 16. Kesenian, sastra musik berkembang dengan pesat. Ada suatu kegairahan baru, suatu pencerahan. Ilmu pengetahuan mulai dikembangkan oleh Leonardo da Vinci (1452-1519), Nicolaus Copernicus (1473-1543), Johannes Kepler (1571-1630), Galileo Galilei (1564-1643).<br />
<br />
Renaissance dilanjutkan dengan abad rasio (The age of Reason) pada abad ke-17 dan abad pencerahan (The age of enlightenment) pada abad ke-18. Karya Galileo Galilei diteruskan oleh Sir Isaac Newton (1642-1727) dll. Filsafat dikembangkan oleh Francis Bacon (1561-1623), Rene Descartes (1596-1650), Baruch de Spinoza (1632—1677), G.W. Leibnitz (1646-1716), Blaise Pascal (1633-1662), G. Berkeley (1665-1753), David Hume (1711-1776), Imanuel Kant (1724-1804) dll.<br />
<br />
Newton mengembangkan Fisika Klasik. Newton sering disebut sebagai Bapak ilmu pengetahuan alam modern. Pada tahun 1687 Newton menulis bukunya yang sangat terkenal : "Philosophiae naturalis principia mathematica". Ilmu pengetahuan alam berkembang dengan pesat. Makin lama makin pesat. Timbul suatu optimisme akan kesanggupan manusia. Kewibawaan gereja menjadi sangat merosot karena peristiwa Copernicus/Galileo. (Lihat artikel "Teori Geosentris versus Teori Heliosentris").<br />
Semua perkembangan dalam filsafat dan ilmu pengetahuan alam ini mempunyai dampak yang sangat besar pada iman orang Kristen. Para teolog masa itu sangat terpengaruh dengan filsafat dan ilmu pengetahuan alam masa itu. Ini nampak jelas dalam teologi mereka. Pengaruh ini ada positifnya tetapi ada juga negatipnya. Pengaruh positip (menurut orang-orang Protestan) adalah Gerakan Reformasi. Orang-orang Katolik Roma mula-mula sangat mengutuk gerakan ini.<br />
<br />
<b>7. GERAKAN REFORMASI.</b><br />
<br />
Reformator yang paling besar adalah Martin Luther (1483-1546). Sebelum Luther sebenarnya sudah ada reformator-reformator lain seperti John Wycliffe (1325-1384) di-Inggris dan Johanes Hus (…..-1415) di-Bohemia. Huss dibakar hidup-hidup oleh Paus Johanes XXIII pada tanggal 6 Juli 1415. Tetapi teologi mereka masih sangat terbatas dan pengaruh mereka didunia juga masih sangat terbatas. Erasmus (1466- ) juga mempunyai pengaruh yang besar pada Luther. Mereka adalah perintis reformasi teologi. Perjuangan Martin Luther diteruskan oleh John Calvin, Zwingli dan lain-lain. Setelah Luther mengadakan reformasi teologis, berdirilah gereja-gereja reformasi mula-mula diseluruh Jerman, tetapi kemudian diseluruh dunia. Pada tanggal 31 Oktober 1514 Luther memasang 95 dalil digereja Wittenberg. Sampai kini, tanggal 31 Oktober diperingati sebagai hari reformasi.<br />
<br />
Disatu pihak gerakan Reformasi kembali ketafsiran atau exegese yang sehat dari Alkitab. Mula-mula ada satu gereja reformasi. Tetapi karena banyak orang yang menafsirkan Alkitab, dan tafsiran ini berbeda-beda diantara para penafsir, gereja reformasi terpecah-pecah lagi menjadi beberapa denominasi. Denominasi-denominasi ini makin lama makin banyak. Hal ini berlangsung sampai sekarang.<br />
<br />
Abad ke-19 disebut "The Age of Ideology" dan abad ke-20 disebut "The Age of Analysis". Ilmu pengetahuan alam berkembang dengan sangat pesat. Teknologi dan ilmu kedokteran ialah penerapan praktis dari ilmu pengetahuan alam berkembang dengan sangat pesat, makin lama makin pesat.<br />
Dalam artikel "Pengaruh iman pada ilmu pengetahuan dan pengaruh ilmu pengetahuan pada iman", telah kita bahas saling mempengaruhi keduanya, Tentu saja keduanya juga terpengaruh perkembangan filsafat. Waktu trend filsafat adalah pada rationalisme, maka pengaruhnya sangat besar pada ilmu pengetahuan maupun pada agama.<br />
<br />
<b>8. KONSEP KEBENARAN DALAM FILSAFAT.</b><br />
<br />
Apakah filsafat dapat membawa manusia kepada kebenaran? Para filsuf dizaman Yunani kuno, tidak berani mengatakan bahwa mereka telah memiliki kebenaran. Filsafat berasal dari kata Yunani Philo=Mencintai dan Sophia=Kebijaksanaan. Seorang filosof atau filsuf adalah orang yang mengaku mencintai kebenaran. Mereka tidak pernah claim telah mendapat kebenaran.<br />
<br />
Kita lihat bahwa para filsuf saling membantah dan saling mengritik satu dengan lain, Umpama waktu rationalisme Eropa kontinental sedang ngetrend, di-Inggris dikembangkan Empricisme. Sesuatu biarpun masuk akal, kalau bertentangan dengan pengamatan, yang mana yang "lebih benar"? Kalau orang melempar sepotong kayu kecil dan sebuah batu besar pada saat yang bersamaan, yang mana akan sampai ketanah lebih dahulu? Rasio dan perasaan manusia mengatakan batu besar akan sampai lebih dahulu. Tetapi percobaan yang dilakukan Galileo dari menara Pisa menunjukkan mereka jatuh pada saat yang bersamaan. Yang mana yang lebih dapat dipercaya? Kesimpulan rational atau kesimpulan experimental? Tentu saja kesimpulan experimental.<br />
<br />
Ilmu pengetahuan alam kemudian memakai keduanya. Kalau percobaan mendukung kesimpulan rational orang lebih percaya kesimpulan tersebut. Tetapi kalau percobaan membantahnya, orang lebih percaya kesimpulan experimental atau kesimpulan empiris. Jadi apakah kesimpulan empiris "lebih benar" dari kesimpulan rational? Galileo dan Newton memang berpendapat begitu. Para ilmuwan setelah Newton pada umumnya mengambil sikap ini. Imanuel Kant (1724-1804) berusaha untuk menjembatani rasionalisme dan empiricisme.<br />
<br />
Lalu apakah suatu kesimpulan empiris mutlak benar? Seorang filsuf dari Scotlandia David Hume (1711-1776) telah memberi peringatan bahwa kesimpulan empiris tidak pernah dapat dibuktikan benar. Ia menyangsikan bahwa ilmu pengetahuan pernah dapat mencapai kebenaran mutlak.<br />
Kesimpulan umum ialah bahwa filsafat tidak pernah dapat membawa manusia kepada kebenaran, dalam artikata kebenaran "mutlak". Kebenaran relatip dan subjektip mungkin ada, tetapi kebenaran objektip dan mutlak? Tidak ada filsuf yang berani claim bahwa ia telah mendapat kebenaran mutlak dan objektip.<br />
<br />
<b>9. KONSEP KEBENARAN DALAM ILMU PENGETAHUAN.</b><br />
<br />
Kalau dalam dunia filsafat para filsuf saling membantah satu sama lain, lain halnya dengan dunia ilmu pengetahuan terutama ilmu pengetahuan alam. Orang mengulangi percobaan-percobaan yang diambil Galileo dan Newton, hasilnya selalu mendukung kebenaran teori-teori dan rumus-rumus mereka<br />
Walaupun Galileo dan Newton orang-orang yang beragama, hasil penemuan mereka sering dipakai orang untuk menyerang agama. Manusia dengan kecerdasan semata-mata dapat mencapai kebenaran. Tidak diperlukan wahyu. Kepercayaan akan hasil experimental manusia lebih dapat dipercaya daripada wahyu. Peringatan David Hume bahwa hasil eksperimen berapapun banyaknya tidak dapat mencapai kesimpulan yang mutlak benar praktis tidak ada yang gubris. Deisme, Materialisme, Agnosticisme dan Ateisme tumbuh dengan subur. Kewibawaan para rohaniwan makin merosot. Kalau zaman Copernicus para ilmuwan mencari pembenaran dari para Rohaniwan, mulai abad ke-18 sampai sekarang banyak rohaniwan (tidak semua) mencari pembenaran dari para ilmuwan. Newton dan metode ilmiah cara Newton sangat didewa-dewakan, termasuk oleh banyak rohaniwan. Kesimpulan-kesimpulan ilmiah oleh banyak orang, para ilmuwan, para rohaniwan apalagi kaum awam dianggap mutlak benar.<br />
Optimisme bahwa manusia dapat mendapat kebenaran mutlak dengan metodemetode Newton makin tumbuh awal abad ke-19. Abad ke-19 disebut orang "The age of idiology". Ilmu Pengetahuan Alam dengan produknya teknologi dan terapi kedokteran berkembang dengan pesat. Teknologi mesin, listrik, komunikasi, kimia, ilmu kedokteran dll berkembang dengan sangat mengagumkan orang.<br />
Orang makin yakin akan kebenaran mutlak dari ilmu pengetahuan alam terutama teori Newton. Teori-teori yang telah didukung oleh banyak sekali pengamatan-pengamatan dan percobaan-percobaan tidak lagi disebut teori tetapi naik pangkat menjadi hukum. Jadi kita kenal hukum Newton, hukum Ohm, hukum Mendel dll.<br />
<br />
Pada akhir abad ke-19 diamati gejala-gejala yang mulai menggelisahkan para ilmuwan. Dalam gerakan Mercurius ada selisih 3 detik radian per abad. Selisih ini memang sangat sedikit, tetapi menggelisahkan para astronom. Kalau hukum Newton mutlak benar seharusnya tidak ada selisih itu. Pada perhitungan gaya tarik antar galaxy dengan rumus Newton ada penyimpangan. Makin besar jaraknya, makin besar penyimpangannya. Waktu itu dibidang fisika atom orang sudah dapat mempercepat elektron-elektron dalam accelerator. Pada kecepatan mendekati cahaya kembali diamati penyimpangan-penyimpangan. Makin mendekati kecepatan cahaya penyimpangannya makin besar. Par ilmuwan makin gelisah, tetapi belum ada yang tahu jawabannya.<br />
<br />
Pada tahun 1905 seorang muda berumur 26 yang tidak dikenal, seorang pegawai kantor paten di-Swiss menulis sebuah artikel singkat dan mengirimnya kemajalah ilmu pengetahuan alam "Annalen der Physic". Artikel itu kemudian menggegerkan dunia ilmu pengetahuan alam sedunia. Artikel itu kemudian dikenal dengan nama "The Special theory of Relativity". Dalam waktu sangat singkat nama pegawai kantor paten tersebut menjadi terkenal. Namanya adalah Albert Einstein. Pada tahun 1916 Einstein menulis "The General theory of Relativity".<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Sampai sekarang teori Newton masih diajarkan disekolah menengah karena relatif mudah dimengerti. Teori relatif Einstein sangat sulit untuk dimengerti. Tetapi untuk menerangkan ketiga gejala tersebut diatas, teori Einstein lebih memuaskan daripada teori Newton. Untuk kecepatan rendah dibandingkan dengan kecepatan cahaya dan jarak dekat dibandingkan jarak antar galaxy, sampai sekarang orang lebih banyak pakai teori Newton. Tetapi untuk menerangkan gejala alam secaara keseluruhan, para ilmuwan pada umumnya berpendapat bahwa teori Einstein lebih memuaskan daripada teori Newton. Hal ini mempunyai dampak yang sangat besar dalam pemikiran dunia intelektual. Peringatan David Hume mau tidak mau dipikirkan orang lagi.<br />
<br />
Sir James Jean (1877-1946) menulis (James Jean "Physics and Philosophy", see "The philosophers of science", Random house, 1954, page 370): "In real science also a hypothesis can never be proved true. If it is negatived by future observations we shall know it is wrong, but if future observations confirm it we shall never be able to say it is right since it will always be at the mercy of still further observations".<br />
<br />
Albert Einstein menulis (Albert Einstein "Relativity. The Special and the General Theory", Bonanza Books, New York 1952, page 123-124): "The Theory finds the justifications for its existence in the fact that it correlates a large number of single observations and it is just here that the 'truth' of the theory lies".<br />
<br />
David Halliday menulis ( David Hallliday "Introductory Nuclear Physics" John Wiley and Sons, New York, 1958, page 4) : "It is the role of theory to give, on the basis of as few hypotheses as possible, a simple description of as many experiments as possible. The question of the 'ultimate truth' of the hypotheses simply does not arise".<br />
<br />
Karl Popper (1902-1994) menulis (Kees Bertens "Filsafat Barat Abad XX jilid I, page 73, Gramedia, Jakarta, 1983) : "Dengan observasi terhadap angsa-angsa putih -betapapun besar jumlahnya- orang tidak dapat sampai pada teori bahwa semua angsa berwarna putih. Tetapi cukuplah satu observasi terhadap seekor angsa hitam untuk menyangkal teori tadi".<br />
<br />
Stephen Hawking menulis (Stephen Hawking "A brief history of time", Bantam Books, Toronto, New York, London, Sydney, Auckland, 1988, page 10): "Any physical theory is always provisional, in the sense that it is only a hypothesis: you can never prove it. No matter how many times the results of experiments agree with some theory, you can never be sure that the next time the result will not contradict the theory. On the other hand you can disprove a theory by finding even a single observation that disagrees with the predictions of the theory."<br />
Praktis semua ilmuwan dan filsuf ilmu pengetahuan terkemuka dalam abad ke-20 ini menyimpulkan bahwa:<br />
<span style="color: red;">SEBUAH TEORI ILMIAH, TIDAK PERNAH DAPAT DIBUKTIKAN BENAR. MAKSIMAL DAPAT DIKATAKAN IA BELUM TERBUKTI SALAH.</span><br />
<br />
<b>10. PERNYATAAN KEBENARAN YESUS.</b><br />
<br />
Yesus menyatakan : Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. (Yoh 14:14a)<br />
Pernyataan diatas adalah pernyataan Yesus, pernyataan Allah dan bukan konsep manusia. Manusia hanya bisa percaya atau tidak percaya. Sia-sia manusia mencari kebenaran dalam filsafat, ilmu pengetahuan atau spekulasi-spekulasi manusia lainnya. Yesus adalah Alpha dan Omega. Yesus adalah kebenaran dan kebenaran adalah Yesus.<br />
<br />
<b>11. KESIMPULAN-KESIMPULAN DAN ANJURAN-ANJURAN.</b><br />
<br />
Apa yang diperingatkan Tertulianus pada abad pertama bahwa bagi orang Kristen mempelajari filsafat Yunani tidak ada gunanya bahkan berbahaya ada benarnya. Kita lihat dari uraian diatas bahwa bila seorang teolog terkesan pada filsafat Plato, maka dalam uraian-uraian teologisnya mau tidak mau ia masukan filsafat Plato (Augustinus). Bila ia terkesan pada filsafat Aristoteles, ia masukan filsafat dan metode berpikir Aristoteles dalam teologinya (Thomas Aquinas).<br />
<br />
Dizaman modern, bila ia terkesan akan rasionalisme ia masukan filsafat rasionalisme. Demikian dalam teologi modern kita lihat pengaruh existensialisme, fenomenologisme dll. Kini orang sedang kembangkan filsafat post modern. Sudah ada teologi yang terpengaruh post modernisme. Semua itu sudah tidak murni ajaran Allah lagi, tetapi ajaran Allah dicampur ajaran manusia. Augustinus dan Calvin biarpun tidak dapat menghindarkan diri dari kepercayaan mereka diluar Alkitab, sangat menghormat Alkitab sebagai Firman Allah. Jadi dari pelbagai teologi yang ada, teologi Augustinus dan Calvin relatip murni.<br />
<br />
Tentu saja orang tidak dapat menutup mata akan dunia sekelilingnya termasuk orang Kristen. Tetapi hendaklah pemikir-pemikir Kristen menyadari akan sejarah pemikiran Kristen seperti telah saya uraikan diatas sepintas lalu. Orang Kristen, baik filsuf, ilmuwan, teolog, penatua, aktivis gereja maupun jemaat "biasa", hendaknya menaruh Firman Allah yaitu Alkitab jauh diatas segala teori-teori buatan manusia. Belajarlah dari sejarah. Jangan mengutuk, tetapi jangan pula kompromikan Firman Allah dengan teori manusia yang manapun. Dalam artikel "Teori Geosentris versus teori Heliosentris" kita lihat bahwa kutukan gereja pada teori Geosentris membuat generasi teolog berikutnya jadi salah tingkah. Kemudian mereka kompromi dengan teori Heliosentris. Padahal teori Heliosentris dalam pandangan astronomi abad ke-20/21 sama benarnya atau sama salahnya dengan teori Geosentris. Tetapi generasi teolog yang kompromikan Alkitab dengan teori Heliosentris tersebut mengutuk teori evolusi mulai dari Buffon apalagi Darwin (1849). Kemudian generasi teolog berikutnya lagi jadi salah tingkah dan kompromi lagi. Saya telah tunjukkan bahwa teori evolusipun belum tentu benar bahkan tidak pernah dapat dibuktikan benar. Teori ilmiah yang manapun tidak pernah dapat dibuktikan benar.<br />
Setelah saya mempelajari teologi, walaupun saya tidak pernah dapat gelar apa-apa sampai sekarang, saya juga tarik kesimpulan bahwa hal yang sama berlaku untuk teologi buatan manusia. Teologi seseorang sesungguhnya adalah tafsiran orang itu akan Alkitab. Teologi atau tafsiran Alkitab manusia manapun tidak pernah dapat dibuktikan benar. Teologi manusia manapun dibiaskan oleh asumsi-asumsi mulanya, oleh prasangka-prasangkanya, intuisi, perasaan dan pengalaman-pengalamannya, oleh teori-teori, filsafat-filsafat yang dibacanya.<br />
<br />
Yang mutlak benar hanyalah Allah. Kebenaran Allah adalah mutlak dan tak terbatas. Tetapi begitu Allah mau wahyukan sesuatu kepada manusia, maka haruslah dipakai pengertian-pengertian dan bahasa manusia yang serba terbatas. Alkitab adalah Firman Allah, tetapi ditulis, diteruskan, dikutip, diterjemahkan, dicetak dan dibaca oleh manusia yang serba terbatas.<br />
<br />
Manusia yang terbatas berusaha mengerti Allah yang tak terbatas. Allah tidak dapat salah, tetapi manusia dapat salah. Itulah sebabnya tafsiran orang Katolik sedikit lain dengan orang Protestan dan sedikit lain dengan orang Kharismatik. Tetapi walaupun tafsiran manusia akan Firman Allah dapat salah, kita tetap harus berusaha untuk mendapat pengertian yang sebaik-baiknya. Kita tetap harus berusaha untuk mendapat tafsiran Alkitab yang sebaik-baiknya. Yang terbaik adalah jangan tafsirkan Alkitab. Terima Alkitab seperti adanya. Saya setuju usaha manusia untuk mendapat Alkitab yang seasli mungkin. Usaha ini disebut juga "Kritik Bawah" atau "Lower Criticism" atau "Text Criticism". Asal kita ingat bahwa "Lower Criticism"-pun kalau itu adalah studi ilmiah maka kesimpulannya tidak pernah dapat dibuktikan benar, maksimal dapat dikatakan belum terbukti salah. Walaupun saya mempelajari juga "Higher Critisism" ("Source Criticism" dll) saya menolak semua kesimpulan yang melemahkan iman. Terimalah Alkitab seadanya. Pakailah rasio, perasaan, dan pengalaman Anda untuk lebih mengerti Firman Allah dengan lebih baik, tetapi jangan kritik Allah dan Firman Allah seperti dilakukan kaum liberal dan beberapa orang anti-Kristen.<br />
<br />
Seorang pemikir Kristen (filsuf, ilmuwan teolog) tidak dapat menghindarkan diri dari pengaruh para filsuf lain dari zaman Yunani sampai sekarang. Tetapi terutama bagi seorang teolog hendaknyalah ia taruh Alkitab jauh diatas filsafat-filsafat, teori-teori serta spekulasi-spekulasi manusia. Jangan terbalik. Para teolog liberal menaruh pengetahuan manusia yang tidak seberapa itu diatas Alkitab. Para teolog Injili biarpun banyak diantara mereka yang mempelajari filsafat dan ilmu pengetahuan, tetap menaruh Firman Allah diatas filsafat-filsafat dan teori-teori ilmiah buatan manusia.<br />
<br />
Maka anjuran saya kepada semua orang Kristen dari denominasi manapun juga (Katolik, Protestan, Pentakosta, Kharismatik dll) dan dalam jabatan apapun juga, Pemikir Kristen, Dosen Teologi, Teolog, Pendeta, Penatua, Aktivis gereja atau anggota jemaat "biasa" ataupun simpatisan agama Kristen sbb:<br />
<br />
<i style="color: red;">JANGAN MENGUTUK TEORI ILMIAH MANAPUN TETAPI JUGA JANGAN KOMPROMIKAN ALKITAB DENGAN TEORI ILMIAH MANAPUN. ALKITAB BERADA JAUH DIATAS SPEKULASI-SPEKULASI, TEORI-TEORI ATAU FILSAFAT-FILSAFAT MANUSIA YANG MANAPUN.</i>GPdI El-Shadaihttp://www.blogger.com/profile/13067376954271856620noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5775393948855354016.post-35852866138265982662011-08-16T14:07:00.000+07:002011-10-14T11:39:51.167+07:00Dosa Dan Keterhilangan<b>Dosa dan Fakta</b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://sbelen.files.wordpress.com/2008/12/dosa.jpg?w=450&h=300" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="http://sbelen.files.wordpress.com/2008/12/dosa.jpg?w=450&h=300" width="320" /></a></div>
Tidak menyadari adanya bahaya merupakan bahaya yang lebih besar daripada bahaya itu sendiri. Demikian juga kemasabodohan dan kesalahmengertian mengenai dosa adalah berbahaya seperti dosa itu sendiri.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Tuhan tidak membagi manusia ke dalam 2 kategori ketika Ia berkata, “Aku datang bukan untuk memanggil yang benar, tapi yang berdosa untuk bertobat.” Ini hanya sebuah ironi untuk orang berdosa yang tidak sadar akan keadaan mereka yang berdosa itu. Alkitab mengajar dengan jelas bahwa dosa adalah fakta yang dibukakan oleh Allah yang benar kepada manusia yang berdosa.<br />
<br />
Namun kesulitannya terletak pada bagaimana orang berdosa dapat mengerti dengan tepat akan keberdosaannya. Karena dosa juga telah merusak pada aspek pengertian manusia. Itulah alasan mengapa Alkitab terus menerus mengajarkan bahwa satu-satunya jalan untuk menjadi sadar mengenai dosa manusia adalah melalui iluminasi Roh Kudus.<br />
<br />
Sejak zaman Renaisance pandangan dunia yang anthroposentris mengenai manusia alami telah mencoba untuk mengintepretasikan ‘Allah’ dan ‘jiwa’ melalui diri manusia sendiri yang berdosa sebagai titik pusat dari alam semesta. Dengan menjunjung tinggi rasio sebagai alat mutlak untuk menemukan kebenaran dan menganggap natur sebagai tujuan akhir dari hasil yang dicapai untuk memecahkan semua problem manusia. Tapi sejarah menyatakan kesaksian yang jujur mengenai kegagalan manusia.<br />
<br />
Di bawah segala pencapaian hasil dangkal dalam ilmu pengetahuan, ekonomi, politik, pendidikan, psikologi, filsafat, dan bahkan agama, ada penyebab, yang nyata dan konsisten, dari ketidakseimbangan dan masalah-masalah. Lingkungan kita padat dengan jiwa-jiwa yang kosong sementara berlimpah materi, penuh kekuatiran akan perang sementara pembicaraan mengenai perdamaian tidak berhenti, penuh dengan ketidakamanan sementara dihasilkan senjata-senjata yang tercanggih. Bertambahnya angka bunuh diri sementara tersedia alat kehidupan yang lebih baik; kehancuran keluarga meningkat sementara kebebasan sex dan percintaan makin meluas.<br />
<br />
Kita sedang bermimpi dari Renaisance sampai abad 20 mengenai otonomi manusia yang lepas dari campur tangan Allah. Khususnya sejak abad 19, begitu banyak ideologi yang muncul untuk menciptakan satu optimisme modern yang naif, termasuk theologi liberal, evolusionisme dan komunisme. Semua ini gugur pada perang-perang yang menakutkan dalam abad 20. Demikian juga dengan revolusi internasional, politik, komunisme dan politik nasional, dan filsafat eksistentialisme. Semua mencoba untuk memecahkan persoalan manusia tapi sekarang kita tetap hidup dalam situasi kacau, tanpa tahu ke mana tujuan sejarah ini. Bagi zaman ini masalah intinya adalah mencari identitas manusia.<br />
<br />
Kita tetap berjuang untuk demokrasi, kebebasan, keadilan dan hak-hak manusia. Tidakkah ini tetap mengatakan kepadakita bahwa dosa dan keterhilangan adalah fakta yang tidak dapat disangkal? Tidak heran kalau Karl Barth berjuang melawan 2 profesor liberalnya, Adolf von Harnack dan William Hermann, yang mengajarkan persaudaraan umat manusia pada satu sisi, dan di sisi yang lain menyetujui invansi Jerman. Tidak heran bila pemimpin liberal Dr. Fosdick harus mengakui bahwa kaum liberal telah mengabaikan pengajaran atas dosa, yang begitu konkrit, dan kaum konservatif lebih mengerti akan hal ini. Tidak heran bila Niebuhr harus menekankan kembali kepada pengajaran yang alkitabiah untuk mengerti dosa seperti yang dinyatakan oleh perang dunia, dalam bukunya The Nature and Destiny of Man. Ini juga menjadi alasan yang sama mengapa Tillich menulis dalam buku hariannya, dalam khotbahnya – untuk kaum militer dalam perang dunia yang pertama, “Saya tidak melihat kehancuran dari gedung-gedung dihadapanku, tapi kehancuran dari kebudayaan.” Kebudayaan kita tampaknya mati, bahkan Rusia dan Tiongkok setelah kemenangan mereka atas sistem politik yang lama dan setelah menjalankan komunisme untuk beberapa dekade, para pemimpin mereka merasa pentingnya suatu pembaharuan. Mereka tetap menghadapi banyak kesulitan untuk berjuang melawan diri sendiri.<br />
<br />
<b>Konsep yang Salah Mengenai Dosa</b><br />
<br />
Meskipun manusia mencoba untuk lari dari fakta dosa, menawarkan dan menafsirkan ulang, manusia tetap tidak akan pernah dapat melarikan diri dari pernyataan Allah mengenai dosa dalam Alkitab. Alkitab mengajarkan dengan jelas bahwa dosa dimulai dari sejarah kejatuhan Adam, manusia pertama dan wakil dari umat manusia, dan kemudian memasuki dunia. Sebelum kita berpikir mengenai pengertian dosa, pertama mari kita melihat konsep yang keliru mengenai dosa.<br />
<br />
Pertama, Alkitab tidak memberikan satu tempatpun bagi konsep pra-eksistansi kekal dari dosa. Dosa bukan suatu keberadaan kekal yang ada dengan sendirinya. Juga dosa maupun kejahatan bukan realitas yang berdiri sendiri. Demikian juga Iblis dan kuasa-kuasa kejahatan. Tidak ada apapun dan siapapun, hanya Allah sendiri yang ada dengan sendirinya dan merupakan realitas yang kekal. Hanya Allah yang tanpa awal dan akhir. Alkitab langsung menolak ontologi dualisme dalam agama.<br />
<br />
Kedua, Alkitab tidak memberikan tempat bagi konsep bahwa dosa diciptakan atau sumber dari kejahatan. Kata "kejahatan" dalam Yesaya 45:7 (dalam terjemahan versi King James) harus dimengerti sebagai hukuman Allah dalam sejarah, sebagai manifestasi dari kebenaran dan pemerintahan-Nya kepada dunia yang berdosa, tapi bukan kejahatan secara ontologi ataupun moral.<br />
<br />
Ketiga, Alkitab tidak memberikan tempat untuk Allah dipandang bertanggung jawab atas dosa. Mengenai hal ini, satu hal yang dapat kita lihat dari Alkitab adalah satu izin yang misterius untuk munculnya kejahatan sebagai akibat dari salah penggunaan akan kebebasan yang diciptakan di dalam makhluk-makhluk rohani, yang juga menjadi aspek dari gambar dan rupa Allah dan juga menjadi fondasi penting bagi moralitas, tetapi yang harus dipertanggungjawabkan pada keadilan dan penghakiman Allah.<br />
<br />
Maka dosa muncul dari ciptaan sendiri. Sebagai ciptaan dari yang dicipta untuk melawan Pencipta mereka. Dalam hal ini, Yesus berkata, “Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.” (Yohanes 8:44).<br />
<br />
<b>Apakah Dosa Itu?</b><br />
<br />
Sekarang kita memikirkan tentang dosa. Alkitab mengajarkan bahwa dosa lebih dari sekadar kegagalan etika. Untuk menyatakan dosa dengan sesuatu yang tidak tepat hanya mendangkalkan arti dosa itu.<br />
<br />
Pertama, berbicara secara philologi, dosa berarti “tidak mencapai target.” Perjanjian Baru menggunakan kata hamartia untuk mengindikasikan bahwa manusia diciptakan dengan sebuah standar atau target sebagai tujuan dan arah hidup. Iniberarti kita harus bertanggung jawab kepada Allah. Ketika dosa datang, kita gagal untuk mencapai standar Allah. Setelah kejatuhan manusia, pandangan manusia mengenai target kehidupan menjadi kabur dan kehilangan kriteria arah hidup. Inilah alasan Allah untuk mengutus Anak-Nya untuk kembali menunjukkan standar itu dan menjadikan Dia sebagai kebenaran dan kesucian kita. Tujuan hidup manusia hanya dapat ditemukan kembali melalui contoh sempurna dari Kristus yang berinkarnasi.<br />
<br />
Kedua, berbicara dari sudut posisi, dosa adalah satu perpindahan dari status yang mula-mula. Manusia diciptakan berbeda, dalam perbedaan posisi, dengan tujuan untuk menjadi saksi Allah, diciptakan antara Allah dan Iblis, baik dan jahat. Setelah kejatuhan setan, manusia diciptakan dalam kondisi netral dari kebaikan, yang dapat dikonfirmasikan melalui jalan ketaatan, diciptakan sedikit lebih rendah dari Allah tapi mempunyai dominasi atas alam, diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Ketaatan yang benar dari manusia di hadapan pemerintahan Allah adalah rahasia untuk mengatur alam, dan untuk mencapai tujuan benar dari kemuliaan natur pencipta dalam hidup manusia. Segala pencobaan datang kepada manusia selalu dalam usaha mencoba untuk membawa manusia jauh dari posisi rencana Allah yang mula-mula. Kemudian datang kekacauan. Hal yang sama terjadi juga kepada malaikat tertinggi ata Alkitab mengatakan, “Mereka tidak mempertahankan status mereka yang pertama” untuk menjelaskan kejatuhan mereka. Inilah satu konsep yang benar dalam mengerti mengenai dosa.<br />
<br />
Ketiga, dosa adalah penyalahgunaan kebebasan. Penghormatan terbesar dan hak istimewa yang Allah berikan kepada manusia adalah karunia kebebasan. Kebebasan menjadi satu faktor yang tidak bisa ditawar-tawar lagi sebagi fondasi dari nilai moral. Hasil moral hanya dapat berakar dalam kerelaan, tidak lahir karena paksaan. Arti kebebasan mempunyai dua pilihan: hidup berpusatkan Allah atau hidup berpusatkan diri sendiri. Ketika manusia menaklukkan kebebasannya di bawah kebebasan Allah, itulah pengembalian kebebasan kepada pemilik kebebasan yang mula-mula. Jenis pengembalian ini mencari kesukacitaan dari kebebasan dalam batasan kebenaran dan kebaikan Allah. Sejak Allah adalah realita dari kebaikan itu sendiri, segala macam pemisahan dari-Nya akan menyebabkan keburukan, dan juga hidup berpusatkan diri sendiri jelas penyebab dosa. Terlalu berpusat pada diri sendiri akan menjadi awal ketidakbenaran. Kebebasan tanpa batas dari kebenaran Allah akan menjadi kebebasan yang salah. Bukanlah suatu kebebasan yang dimaksudkan Yesus ketika Ia berkata, “Tidak seorangpun dapat mengikuti Aku tanpa menyangkal dirinya sendiri.”<br />
<br />
Keempat, dosa adalah kuasa yang menghancurkan. Dosa tidak hanya gagal dalam pengaturan tapi lebih dari itu adalah kuasa yang mengikat terus menerus yang tinggal dalam orang berdosa. Paulus menggunakan bentuk tunggal dan bentuk jamak dari dosa dalam kitab Roma. Bentuk jamak dari dosa mengindikasikan perbuatan-perbuatan salah, tapi bentuk tunggal dari dosa berarti kuasa yang mengarahkan segala perbuatan dosa. Paulus mempersonifikasikan dosa sebagai kuasa yang memerintah dan prinsip yang mengatur kehidupan orang berdosa. Ia juga merusak semua aspek kehidupan kepada satu tingkatan di mana tidak ada satu aspek kehidupan pun yang tidak kena distorsi atau polusi. Inilah yang ditekankan dan dijelaskan Reformator. Berjuang melawan pengertian tidak lengkap mengenai kuasa dosa dalam Scholastisisme abad pertengahan. Dosa tidak hanya mencemarkan aspek kehendak, tapi juga berpenetrasi pada aspek emosi dan rasio. Tujuan utama dari kuasa penghancur ini untuk menyebabkan manusia menghancurkan diri sendiri dan membunuh diri sendiri seperti yang dikatakan Kierkegard, bahwa manusia dilahirkan dalam dosa. Satu-satunya kuasa yang kita miliki adalah kuasa untuk membunuh kita sendiri.<br />
<br />
Kelima, dosa adalah penolakan terhadap kehendak Allah yang kekal. Akibat utama dari dosa tidak hanya merusak manusia tapi juga melawan kehendak Allah yang kekal melalui manusia. Inilah hal yang paling serius yang berhubungan dengan kesejahteraan rohani semesta. Calvin mengatakan, “Tiada yang lebih besar daripada kehendak Allah kecuali Allah sendiri.” Ciptaan alam semesta,keselamatan umat manusia dan kebahagiaan kekal semua ada oleh kehendak Allah. Sejak dosa menolak terhadap kehendak Allah maka orang Kristen harus sadar pentingnya ketaatan yang setia kepada kehendak Allah. Seperti Kristus mengajarkan murid-murid-Nya untuk berdoa, “Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga.” Alkitab juga mengajarkan kita dalam 1Yohanes 2:17, bahwa dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.<br />
<br />
Dosa dan Relasi Alam Semesta<br />
Dosa tidak berhenti sebagai peristiwa saja tetapi terjadi perusakan yang lebih lanjut dalam orang berdosa dan menganggu seluruh susunan alam semesta. Dosa menghancurkan hubungan-hubungan baik secara pribadi maupun semesta, termasuk hubungan Allah dengan manusia, manusia dengan manusia. Dalam suatu pengertian yang lebih dalam, dosa juga menghancurkan hubungan antara manusia dengan dirinya sendiri. Oleh karena itu dosa membuat mustahilnya hidup harmonis, tapi yang paling dalam adalah rusaknya hubungan manusia dengan Allah. Dari hak mula-mula yang kita miliki, kita diciptakan lebih tinggi dari alam. Alam diciptakan untuk manusia. Berarti manusia menikmati, menyukai, mengatur, memelihara dan menafsirkan alam dalam menjalankan fungsi kenabiannya. Tapi dosa telah membalikkan manusia sebagai penghancur, musuh, bahkan penghancur alam. Menyelidiki alam dan menemukan kebenaran Allah yang tersembunyi di dalamnya adalah dasar ilmu pengetahuan, tetapi sejak timbulnya dosa, ilmu pengetahuan gagal untuk berfungsi sebagai alat untuk memuliakan Allah dan berbalik kepada kemungkinan digunakan sebagai alat setan untuk menghancurkan Allah dan manusia. Sebagai akibat rusaknya hubungan antar manusia, manusia kehilangan potensi untuk merefleksikan kasih dari Allah Tritunggal, yang menjadi model bagi komunitas manusia. Saling menghargai atau menghormati, saling percaya, saling melengkapi adalah ketidakmungkinan dalam masyarakat kita. Sebaliknya kita melihat pemutlakan dari setiap individu sendiri untuk menolak orang lain dengan hidup berpusat pada diri sendiri yang menyebabkan tekanan dan sakit hati yang tanpa akhir dalam komunitas kita bahkan dalam hubungan internasional. Sebagai akibat dari hancurnya hubungan antara manusia dan diri sendiri, manusia menjadi musuhnya sendiri. Ia kehilangan semua damai rohani, perlindungan kekal, dan keyakinan akan arti hidup. Dan selanjutnya keberadaan manusia jadi sebuah pulau yang terisolasi dalam alam semesta, keberadaan yang lain menjadi neraka yang menyiksa dan kenihilan tampaknya sebagai suatu yang ada, yang menelan keberadaan kita ke dalam kenihilan. Semua terefleksi dalam eksistensialis atheistik modern.<br />
Pemutusan hubungan yang paling serius dalam hubungan antara manusia dengan Allah, menjadi penyebab putusnya hubungan-hubungan yang lain. Ketika manusia dipisahkan dari Allah menjadi tanda tidak lagi ada relasi lain yang dapat diperbaiki. Tertutup semua kemungkinan damai tiap pribadi dalam roh dan damai universal di bumi. Seluruh abad 20 adalah ladang pelaksana dari ideologi abad 19 dan kita lihat tidak ada pengharapan sejati bagi masa depan kita, juga sekarang dalam dekade akhir dari abad ini. Kita tetap menghadapi ketidaktahuan akan kemungkinan masadepan. Tidakkah kini waktu yang tepat dibandingkan waktu lain untuk berpikir ulang dengan mendalam dan dengan tenang mengadakan evaluasi ulang? Segala kelemahan dari theologi yang muncul dari humanisme anthroposentris.<br />
Alkitab mengatakan Allah adalah kasih, Allah adalah Hidup, Allah adalah Terang. Ia juga Allah dari Kebenaran, Kebaikan dan Kesucian. Apa model lingkungan yang kita miliki jika kita terpisah dari Allah yang sedemikian seperti yang dinyatakan dalam Kristus? Hanya satu kemungkinan yang tersedia bagi kita yaitu kebencian, kematian, kegelapan, penipuan, ketidakadilan, dan kerusakan-kerusakan yang jelas kita lihat pada zaman ini. Tidakkah kita harus mengakui bahwa ada gap besar antara mandat kultural Allah kepada manusia dengan hasil kultural yang dicapai manusia? Itulah dosa.<br />
<br />
<b>Dosa dan Keterhilangan</b><br />
<br />
Akibat dari keterpisahan dari Allah jelas memimpin keberadaan orang berdosa kedalam status keterhilangan, terhilang dari dukungan dan kehadiran Allah.<br />
<br />
Dosa menyebabkan manusia tidak memenuhi kemuliaan Allah. Konsep Agustinus bahwa dosa sebagai kekurangan, harus lebih dimengerti sebagai akibat dosa dalam manusia daripada penafsiran mengenai dosa itu sendiri. Ketika dosa muncul, kemuliaan Allah langsung meninggalkan manusia. Ini berarti kehilangan hak istimewa manusia sebagai wakil Allah untuk menjadi reflektor kemuliaan-Nya. Kehilangan kemuliaan Allah dari manusia, membuat manusia berada dalam suatu kondisi yang sangat menyedihkan. Manusia akan hidup tanpa hormat dan kemuliaan, pendidikan akan menolak kebenaran, hak-hak manusia tidak mempunyai kebaikan, pengetahuan tanpa hikmat, pernikahan tanpa kasih, dan ilmu pengetahuan tanpa hati nurani/kesadaran, kebebasan tanpa kontrol. Inilah yang terefleksi dalam kitab Yehezkiel bahwa kemuliaan Allah bergerak secara perlahan-lahan dan meninggalkan Bait Allah. Berarti penghukuman Allah sudah dekat, akhir dunia sudah berada di ambang pintu.<br />
<br />
Sejak zaman Renaisance, pandangan dunia yang anthroposentris mengenai manusia alami telah mencoba untuk mengintepretasikan ‘Allah’ dan ‘jiwa’ melalui diri manusia sendiri yang berdosa sebagai titik pusat dari alam semesta. Dengan menjunjung tinggi rasio sebagai alat mutlak untuk untuk menemukan kebenaran dan menganggap natur sebagai tujuan akhir dari hasil yang dicapai untuk memecahkan semua problem manusia. Tapi sejarah menyatakan kesaksian yang jujur mengenai kegagalan manusia. Di bawah segala pencapaian hasil dangkal dalam ilmu pengetahuan, ekonomi, politik, pendidikan, psikologi, filsafat dan bahkan agama, ada penyebab, yang nyata dan konsisten, dari ketidakseimbangan dan masalah-masalah.<br />
<br />
Lingkungan kita padat dengan jiwa-jiwa yang kosong sementara berlimpah materi, penuh kekuatiran akan perang sementara pembicaraan mengenai perdamaian tidak berhenti, penuh dengan ketidakamanan sementara dihasilkan senjata-senjata yang tercanggih. Bertambahnya angka bunuh diri sementara tersedia alat kehidupan yang lebih baik; kehancuran keluarga meningkat sementara kebebasan sex dan percintaan makin meluas. Kita sedang bermimpi dari Renaisance sampai abad 20 mengenai otonomi manusia yang lepas dari campur tangan Allah. Khususnya sejak abad 19, begitu banyak ideologi yang muncul untuk menciptakan suatu optimisme modern yang naif, termasuk theologi liberal, evolusionisme dan komunisme. Semua ini gugur pada perang-perang yang menakutkan dalam abad 20.<br />
<br />
Demikian juga dengan revolusi internasional, politik, komunisme dan politik nasional, dan filsafat eksistentialisme. Semua mencoba untuk memecahkan persoalan manusia tapi sekarang kita tetap hidup dalam situasi kacau, tanpa tahu ke mana tujuan sejarah ini. Bagi zaman ini masalah intinya adalah mencari identitas manusia. Kita tetap berjuang untuk demokrasi, kebebasan, keadilan, dan hak-hak manusia. Tidakkah ini tetap mengatakan kepada kita bahwa dosa dan keterhilangan adalah fakta yang tidak dapat disangkal kaum Injili di seluruh dunia menegaskan ulang kesungguhan dari fakta dan efek dosa seperti yang diajarkan dalam Alkitab. Penegasan ini lebih dari sekadar kebutuhan mendesak dalam era post-liberal dan post-modern, secara theologis dan sosia-politis. Dengan pengertian mendalam mengenai kebutuhan orang-orang berdosa akan keselamatan, cinta kasih berapi-api bagi orang berdosa, mari kita dengan setia memberitakan Injil ke dalam dunia yang berdosa.<br />
<br />
“Bertobatlah karena Kerajaan Allah sudah dekat.” “Lihat Anak Domba Allah yang mengangkat dosa seluruh dunia.” Kata-kata pendahuluan yang agung dari Injil tetap berlaku sampai akhir zaman. Mari kita berseru, “Bertobatlah hai umat, koyakkan hatimu, bukan jubahmu!” kepada para pemimpin dan umat di dunia! Tinggikan salib Kristus yang menjadi pengharapan satu-satunya dari umat manusia, agar Roh Kudus mengiluminasikan generasi kita untuk menerima Kristus. Biarlah seluruh makhluk dengan rendah hati mengaku dosa di hadapan Allah, untuk membuka kembali pintu surga dan memohon belas kasihan dan pengampunan dari-Nya, yang akan menyembuhkan dunia yang berdosa.<br />
Yang layak adalah Anak Domba yang telah disembelih! Kemuliaan bagi-Nya untuk selama-lamanya!<br />
<br />
Puji Tuhan Haleluuuuuuya!!GPdI El-Shadaihttp://www.blogger.com/profile/13067376954271856620noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5775393948855354016.post-19141415093400521102011-08-16T13:47:00.001+07:002011-10-14T11:40:46.735+07:00Cinta Tak Pernah Gagal<b>Syalom saudaraku yg terkasih.</b>....<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLcAcEsEOM6z6XXQu6uUtVFf-TT2LkoNxS9fLG6cRZzSuEIt_-Z_iSu49tBnTrR4zminWrP9MbZoSMpiHaYH8Ubeb8Ke0sEAfqpSQBBTOGE4TbE9HxU_qMZmOXPPaZUmJxqPDEw_8uYumb/s320/Love-never-fails.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="243" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLcAcEsEOM6z6XXQu6uUtVFf-TT2LkoNxS9fLG6cRZzSuEIt_-Z_iSu49tBnTrR4zminWrP9MbZoSMpiHaYH8Ubeb8Ke0sEAfqpSQBBTOGE4TbE9HxU_qMZmOXPPaZUmJxqPDEw_8uYumb/s320/Love-never-fails.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Film "Love Never Fails" benar-benar amat menyentuh sekali. kesaksian documentary mengenai seorang aktor singapore yg baru menikah seminggu, dan kemudian aktor ini menderita cancer pada hidungnya.... bisa dibayangkan bagaimana penderitaannya dan juga istrinya ketika itu.<br />
<a name='more'></a><br />
Pertama kali mendengar pernyataan dokter, ia harus menderita cancer. Dia sangat shocked. dia harus menjalani radiation treatment untuk berusaha mematikan cell dari cancer. Tetapi itu juga akan mematikan sel-sel normal. Bahkan setelah radiation, untuk minum saja sesuatu yang sulit baginya. Istrinya berdoa setiap pagi, siang dan malam.<br />
<br />
<br />
Suatu hari ia ingin makan dan minta tolong kepada istrinya dan ia sangat kesakitan akan hal itu. Istrinya tidak dapat berbuat apa-apa istrinya berdoa, "God you are God. Who can do miracle. Can you help us". Kemudian tiba-tiba dia teringat mengenai ayat mengenai laut merah. Ketika itu, si aktor melihat tangan Tuhan, memegang tangannya, dan membimbingnya mengambil gelas susu yg besar, kemudian dia meminum segelas susu hingga habis tanpa rasa sakit". Sungguh Kuasa Allah nyata atas doa dari istrinya.<br />
<br />
Hingga result dari dokter keluar. Hasilnya sangat tidak baik. Karena tumor menjadi ganas dan mulai menyerang mata kirinya dan otaknya. Tumor ini sangat amat aggresive dan dokter menyatakan hidupnya hanya tinggal 3 bulan.<br />
<br />
Perlahan demi perlahan, tumor mulai merusak muka dan rambutnya. Si istri sangat takut, bila suaminya menjadi down dan meninggalkan Tuhan. Tetapi suatu hal yg luar biasa. Si suami tetap setia kepada Tuhan, dia mengerti bahwa Tuhan mengasihi dia dan dia percaya akan hal itu bahkan ketika dokter meninggalkan ruangan dia berkata kepada istrinya "Alice, the bible tells us, Our lives are in the hands of God, NOT in the hands of a doctor. It is not God`s will, that i go to heaven yet. I know that God wants me to experience HIM more".<br />
<br />
Sungguh pernyataan yg amat luar biasa dengan kondisi wajah yang sudah berantakan dan hidup yang tinggal sebentar lagi. Dia selalu mengatakan "I still believe in God. I believe in our Lord Jesus Christ 100%". Tuhan mengasihi tanpa batas. Dia Allah yang luar biasa dan hebat. Itulah yang menjadi sumber kekuatan baginya. Dia mulai bersaksi atas segala kasih Tuhan kepadanya dengan wajahnya semakin hari kian memburuk didampingi oleh istrinya yang terus setia mendampinginya.<br />
<br />
Bagaimana didalam segala kesakitannya, dan penderitaannya untk tidur, makan dan aktivitas-aktivitas lainnya, dia merasa Tuhan tetap mengasihi dia. Setiap dia mulai putus asa, dia selalu berdoa dan minta kekuatan kepada Tuhan untuk berbicara kepadanya. ketika dia membuka bible, Tuhan berikan kekuatan dengan ayat dari Joshua 1:9 " Kuatkan dan teguhkanlah hatimu? jangan kecut dan tawar hati, sebab Tuhan Allahmu, menyertai engkau, kemana engkau pergi".<br />
<br />
Pernah suatu hari dia bertemu dengan orang yang tidak mengenal Yesus. Dengan wajahnya yang memburuk dan mata yang hampir tidak dapat dibuka. Dia masih menyapa orang itu dan berkata "have you ever heard about Jesus ?" Dengan cancer yang menyerangnya, dengan kesakitan yg dimilikinya, dia tetap selalu mensharekan bahwa "Jesus loves you ?".<br />
<br />
Pada tahun 1995 chinese new year mereka kembali ke singapore dan dia bertanya kepada istrinya "Tahukah kamu kenapa aku kembali ke singapore? Kamu pasti berpikir karena saya rindu dengan orang tuaku. Tetapi sebenarnya tidak. Saya kembali untuk memberitahukan bahwa "God Loves those people they don`t know". Istrinya tahu bahwa dia kembali hanya untuk menyelesaikan tugas yang Tuhan berikan kepadanya.<br />
<br />
Sesampainya di singapore, dia berkunjung ke keluarga, saudara dan teman-teman untuk mengatakan bahwa "God loves them. ketika dalam keadaan depress dan jatuh, tetapi ketika saya membaca bible, mendengar tentang word of God, dan berbicara tentang Tuhan, saya sungguh merasa mendapatkan kekuatan." Dia selalu memberitakan injil dengan semangat dan pujian kepada Tuhan. Mengatakan Tuhan tidak pernah berubah. Itu benar.<br />
<br />
Dia selalu bersyukur memiliki seorang istri yang baik bahkan dokter yang merawatnya pun begitu heran dengan kekuatan dari istrinya yang dapat melebihi kekuatan tiga suster full time dirumah sakit dalam merawatnya. Dia menjaganya, menyiapkan makanan, membersihkan luka-lukanya, dan hanya tidur di kursi unt menjaga suaminya.<br />
<br />
Suatu kenyataan bahwa "seseorang" yang diberikan Tuhan untuk kita, akan mendampingi kita selamanya. dan ketika bersandar kepada Tuhan, DIA akan berikan kekuatan itu. Ketika istrinya melihat kesehatan suaminya semakin merosot dan wajahnya semakin mengerikan, setiap saat istrinya memeluk dia, dia tidak pernah merasa takut. Istrinya berkata "Setiap saya melihat wajah suami saya, saya melihat Kasih Yesus terpancar dari wajahnya dari dirinya saya melihat Yesus. Setiap saya melihatnya, saya selalu ingin mencium dia. Saya sungguh-sungguh merasakan bahwa perkawinan yang Tuhan berikan sungguh merupakan suatu anugerah Terbesar yang pernah Tuhan berikan yg menyatukan kami menjadi satu. Saya belajar banyak sebagai seorang istri". Dalam suatu kejadian, ketika si istri melihat suaminya. Dia menangis kepada Yesus dan si istri berkata "Lord, life is in your hands. Lord, Ralph is Yours not mine. You Love him much more than i do. i thank You that You love him. Lord have mercy. please give me strength to trought this moment.<br />
Didalam kesusahannya, si istri sering menyanyikan lagu ini yang memberikannya kekuatan untuk terus memuji-muji Tuhan.....<br />
<br />
Let us sing to the Lord a new song Sing to the Lord all the earth Sing to the Lord Praise His name Proclaim His salvation day after day.... hey Declare His glory among the nations His marvelous deeds among all peoples For great is the Lord and most worthy of praise He is to be feared above all gods above all gods.<br />
<br />
Satu keyakinan dari sang istri bahwa suaminya berada di surga. Dia tidak mati, dia hanya tidur, dan telah bersatu dengan Tuhan. disana tidak ada lagi kesakitan yang ada hanyalah Kasih Tuhan.<br />
Satu lagu favorite dari Ralph yg selalu dinyanyikannya :<br />
<br />
The Lord is my strength my strength The Lord is my strength in times of trouble The Lord is my help my help The Lord is my help, an ever-present help The Lord is my refuge my refuge The Lord is my refuge and my heart is steadfast God is my strength and my help Only God Himself is my refuge<br />
Dari kisah diatas kita dapat melihat seorang yg begitu amat mengasihi Yesus bahkan didalam kesakitan, penderitaan dan apapun yang terjadi didalam hidupnya, dia selalu dapat bersyukur dan bersyukur atas segala kebaikan Tuhan. dia selalu meyakini bahwa Tuhan selalu mengasihinya...<br />
Dia menganggap segala penderitaan yg harus dijalaninya, untuk boleh dipakai oleh Tuhan bagi sesamanya. Melalui kesaksian dirinya, banyak orang yang merasa dikuatkan bahkan seluruh keluarganya akhirnya pun menerima Kristus sebagai juru selamat. Nyatalah bahwa "dibalik suatu penderitaan yang berat pun, ada rencana Tuhan yang telah disediakan dan rencana Tuhan amat sangat indah".<br />
<br />
Akhir kata, kuatlah selalu didalam Tuhan kita Yesus Kristus. bersyukurlah dan setialah selalu dalam segala keadaan, dalam segala penderitaanmu, karena semua itu hanyalah sementara. jadikanlah semua itu untuk mengerjakan karya Tuhan yg besar sebagai kesaksian yang hidup, dimana anda dan saya dapat membawa jiwa-jiwa kepada Kristus.<br />
<br />
Salam Kasih Kristus <br />
<br />
<br />GPdI El-Shadaihttp://www.blogger.com/profile/13067376954271856620noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5775393948855354016.post-81927053560575007082011-08-16T13:31:00.000+07:002011-10-14T11:41:17.116+07:00MENGATASI BERBAGAI KENDALA DALAM BERSAKSI<br />
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif";"></span></b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;"> </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.gbipasko39bandung.com/image/renungan/roh_kudus.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://www.gbipasko39bandung.com/image/renungan/roh_kudus.jpg" width="281" /></a></div>
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Pernahkah Anda ingin bersaksi tentang iman Anda tetapi tidak jadi karena takut? Ketika saya menanyakan pertanyaan ini dalam banyak acara pertemuan di gereja, pendeta pun mengakuinya. Hal ini wajar.</span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Apa yang menyulitkan kita untuk bersaksi tentang iman kita? Dalam sebuah seminar yang saya pimpin, orang-orang memberikan jawaban sebagai berikut: </span><br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="color: black; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Saya tidak tahu bagaimana mengarahkan pembicaraan ke Injil. Saya takut ditolak. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Saya tidak tahu bagaimana memulai percakapan tentang hal-hal yang berbau rohani. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Saya kurang yakin Tuhan mau berbicara melalui saya. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Saya tidak dapat membayangkan orang-orang akan mau mendengarkan apa yang saya katakan.</span></li>
</ul>
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Kita akan membahas pertanyaan-pertanyaan tersebut, namun sebelumnya kita perlu untuk memperjelas peran dan sikap kita yang tepat.</span><br />
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Kita perlu menghilangkan mentalitas "harus memenangkan mereka". Orang tidak akan beriman kepada Kristus karena kepandaian kita "memaksa" mereka untuk percaya. Kita harus menyadari bahwa jika kita "memenangkan" seseorang untuk Kristus, ia belum tentu benar-benar diselamatkan. D.L. Moody, seorang penginjil, sedang naik kereta api ketika seorang pemabuk datang kepadanya dan berkata, "Tuan Moody, saya adalah salah seorang yang bertobat karena Anda." Moody menjawab, "Saya kuatir Anda benar, karena nampak jelas Anda bukan petobat milik Tuhan."</span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Kita juga harus meyakini bahwa keberhasilan di mata Tuhan adalah: bersaksi tentang iman dan memancarkan hidup kekristenan kita. Dia tidak mengukur keberhasilan dengan berapa orang yang kita bawa kepada Yesus Kristus. Tugas kita adalah beriman kepada-Nya.</span><br />
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Tentu saja kita masih takut gagal dan ditolak. Tidak ada perasaan yang lebih kuat di dunia ini daripada perasaan-perasaan tersebut. Perasaan itu menyakitkan. Namun kita harus ingat bahwa orang-orang dalam Injillah yang ditolak, Yesus yang mereka tolak, bukan kita. Sepertinya kita yang ditolak, tetapi kita harus membebaskan diri dari perasaan yang menyebabkan kita merasa seperti itu. Yesus berkata, "Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepadaKu, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku" (Yohanes 6:44).</span><br />
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Rasul Paulus menulis kepada orang-orang percaya di Korintus, "Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar" (1Korintus 2:3). Namun hal itu tidak membuatnya berhenti. Kenyataannya, sebagian besar kitab-kitab Perjanjian Baru ditulis oleh orang yang "penakut" itu.</span><br />
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Allah memahami bahwa kita mungkin merasa takut. Namun kita tidak memiliki alasan untuk tidak bercerita kepada orang lain tentang Kristus, karena kuasa-Nya menjadi sempurna di dalam kelemahan kita (2Korintus 12:9).</span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Saya merasa takut setiap kali harus ke rumah sakit. Hal itu terlalu berat buat saya. Namun kenyataan itu tidak menjadi alasan buat saya untuk tidak menengok orang-orang yang telah Allah percayakan untuk saya layani di rumah-rumah sakit. Kita harus pergi -- baik suka maupun tidak.</span><br />
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Ingatlah Musa. Ia gagap. Musa tidak akan menjadi seorang penyiar TV yang baik pada masa kini. Allah memilih kelemahan-kelemahan yang ada di dunia ini untuk mempermalukan orang-orang bijak dan kuat. Dan jika ada orang yang memenuhi kriteria untuk hal-hal tersebut di atas, sayalah orangnya.</span><br />
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Dan akhirnya, jika Anda berpikir bahwa orang yang kepadanya Anda ingin bersaksi adalah orang yang sulit, Anda harus percaya bahwa Allah adalah Allah dari segala hal yang mustahil. Anda dan saya perlu mengingat bagian kita dan bagian Allah dalam proses menyaksikan iman kita.</span><br />
<br />
<b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">BAGIAN KITA</span></b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;"> </span><br />
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="color: black; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">"Yesus mendekati mereka dan berkata: 'KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu'." (Matius 28:18-19) </span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">"Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami." (2Korintus 5:20)</span></li>
</ul>
<b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">BAGIAN TUHAN</span></b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;"> </span><br />
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="color: black; mso-list: l2 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">"Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam." (Zakharia 4:6) </span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; mso-list: l2 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">"Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh." (1Korintus 2:4) </span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; mso-list: l2 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">"Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepadaKu, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku." (Yohanes 6:44) </span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; mso-list: l2 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">"Tidak ada seorangpun dapat datang kepadaKu, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya." (Yohanes 6:65)</span></li>
</ul>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;"> </span><br />
<hr align="center" size="2" width="100%" />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;"> </span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Keberhasilan bukanlah membawa seseorang kepada Kristus. Keberhasilan adalah memancarkan hidup kristiani, bersaksi tentang Injil, dan mempercayakan hasilnya kepada Allah.</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;"> </span><br />
<hr align="center" size="2" width="100%" />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;"> </span></div>GPdI El-Shadaihttp://www.blogger.com/profile/13067376954271856620noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5775393948855354016.post-23792760475723699612011-08-16T12:41:00.001+07:002011-08-16T12:44:13.160+07:00ENAM KUNCI BAGI PERTUMBUHAN GEREJA SESUDAH DIRINTIS<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://energyministry.org/wp-content/themes/Glow/timthumb.php?src=http://wallpaper4god.com/wallpapers/bible-and-key_2120_1024x768.jpg&h=172&w=172&zc=1&q=90" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://energyministry.org/wp-content/themes/Glow/timthumb.php?src=http://wallpaper4god.com/wallpapers/bible-and-key_2120_1024x768.jpg&h=172&w=172&zc=1&q=90" /></a></div>Begitu sebuah gereja dirintis, bagaimana mengembangkannya? Ada banyak buku yang sudah ditulis tentang tema ini dan banyak pengamatan sudah dilakukan. Bagaimanapun juga, ada enam unsur dasar yang diperlukan bagi pertumbuhan gereja, yaitu:<br />
<a name='more'></a><br />
<b>1. Pelayanan Doa</b><br />
<blockquote>Sebuah gereja perlu mempunyai dasar doa. Para pendeta dan pemimpin tidak hanya perlu memberitahu orang-orangnya bahwa mereka perlu berdoa, tetapi juga perlu mengajar mereka mengenai bagaimana berdoa. Masalah yang dihadapi sebagian besar orang Kristen ialah mereka tidak tahu bagaimana meluangkan waktu bersama Tuhan (saat teduh). Berikut ini tercantum beberapa saran: </blockquote><blockquote>a. Belajarlah bagaimana "mendengar suara Tuhan", dan bagaimana membuat daftar doa syafaat setiap hari sepanjang minggu. Penting juga membuat daftar hal-hal yang hendak disyukuri, dan sebagainya. </blockquote><blockquote><br />
b. Mulailah mengajar orang-orang berdoa dan menerapkan doa ke dalam kehidupannya. Sebab utama mengapa orang-orang Kristen meluangkan waktu sedikit sekali untuk berdoa walau mereka selalu mendengarkan khotbah tentang perlunya berdoa ialah karena mereka tidak tahu bagaimana berada bersama Tuhan dalam saat teduh. </blockquote><blockquote>c. Bentuklah kelompok-kelompok di rumah-rumah. Kegiatan doa tidak harus terbatas dalam lingkup kebaktian. <br />
d. Kadang-kadang, akhirilah kebaktian dengan meminta setiap orang dalam kelompok-kelompok kecil bersimpuh berdoa. Ini penting sekali untuk mengembangkan gereja yang berdoa.</blockquote><b>2. Pelayanan Puji-pujian</b><br />
<blockquote>Howard Snyder mengatakan dalam bukunya yang berjudul Guidelines for Urban Church Planting (Petunjuk untuk Perintis Gereja Kota) bahwa untuk mengembangkan sebuah gereja, perlu diadakan kebaktian/ibadah yang penuh sukacita dimana orang-orang akan merasa bersukacita. Ini prinsip universal. </blockquote><blockquote>Tidak ada orang yang ingin berada dalam kebaktian yang suasananya mengingatkan dia akan upacara penguburan. Iman yang tidak memancarkan sukacita dan kegembiraan bukanlah iman sejati. Kebaktian yang penuh sukacita, yang diiringi musik yang baik, menular sifatnya. Ini tidak berarti bahwa kebaktian yang diadakan itu tanpa peraturan atau tidak tertib. Pengamatan dari berbagai tempat di seluruh dunia menunjukkan bahwa gereja-gereja yang sedang berkembang di tiap-tiap negara adalah gereja yang kebaktiannya dilingkupi suasana sukacita. </blockquote><blockquote>Ingatlah bahwa musik adalah sarana puji-pujian. Musik itu sendiri bukan puji-pujian. Kita memuji Tuhan, bukan memuji musik kita. Musik adalah sarana kebudayaan untuk menaikkan puji-pujian. Untuk menyampaikan Injil, tidak perlu kita melenyapkan kebudayaan. </blockquote><blockquote>Puji-pujian yang sejati merupakan penyembahan atas siapa Allah. Puji-pujian adalah sesuatu yang terjadi di dalam hati seseorang dan diungkapkan melalui bermacam-macam cara. Ada gereja yang suka melantunkan lagu-lagu rohani tradisional. Ada juga yang suka melambungkan refrein lagu-lagu. Kami berpendapat bahwa kita harus menghargai kebudayaan dan sub kebudayaan masyarakat setempat, dan kita juga harus menghargai otonomi setiap gereja. Namun, musik model apa pun yang dipilih oleh sebuah gereja, yang penting adalah kebaktiannya harus penuh dengan sukacita dan hidup. Kebaktian adalah perayaan yang diadakan bagi Allah. </blockquote><blockquote>Gereja-gereja di Afrika ada yang memakai alat musik canang (gembrengan) dan mereka bahkan menari-nari sampai di bagian depan gereja pada waktu puji-pujian. Kita salah bila kita berkata, "Kalian tidak boleh melakukan hal itu karena itu bukan cara kami mengadakan kebaktian di Indonesia, Amerika, Brasil, India, atau di mana pun juga."<br />
Sebagai bagian dari kebaktian, sebuah gereja harus secara tetap mengadakan baptisan dan Perjamuan Tuhan. Dalam buku Dr. Charles Brock yang berjudul Indigenous Church Planting (Perintisan Gereja Pribumi), ia mengemukakan pengamatan berikut ini yang menyangkut kedua upacara penting itu: </blockquote><blockquote>Untuk membaptis, Anda harus mempunyai: <br />
a. Calon yang tepat -- seseorang yang sudah bertobat dari dosa- dosanya dan yang sudah beriman kepada Yesus Kristus sebagai satu- satunya Tuhan, Juruselamat, dan Perantaranya. </blockquote><blockquote>b. Otoritas yang tepat -- gereja setempat yang mandiri dapat memutuskan siapa yang akan mereka baptis dan siapa yang tidak. </blockquote><blockquote>c. Pengurus yang tepat -- setiap gereja mempunyai wewenang sendiri dan dapat memilih siapa yang akan melaksanakan baptisan. </blockquote><blockquote><br />
d. Metode yang tepat -- membaptis dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus. </blockquote><blockquote>e. Tujuan yang tepat -- melambangkan bahwa Kristus sudah mati menebus dosa-dosa kita, dikuburkan, dan dibangkitkan dari antara orang mati. Baptisan juga merupakan lambang bahwa kita sudah mati terhadap dosa-dosa kita dan sudah menerima kehidupan yang baru di dalam Yesus Kristus. </blockquote><blockquote>Untuk mengadakan Perjamuan Tuhan, harus ada: <br />
f. Peserta yang tepat -- murid-murid Kristus. </blockquote><blockquote>g. Otoritas yang tepat -- Yesus Kristus. Ia memerintahkan orang- orang percaya untuk mengadakan Perjamuan Tuhan guna mengingat kematian-Nya. </blockquote><blockquote>h. Pengurus yang tepat -- gereja mempunyai wewenang sendiri dan dapat memilih siapa yang akan melaksanakan Perjamuan Tuhan. Orangnya haruslah si perintis, atau pemimpin setempat, atau gereja dapat memilih para anggotanya sendiri untuk memimpin bagian ini dalam sebuah kebaktian. </blockquote><blockquote>i. Tujuan yang tepat -- untuk mengingat dan memberitakan kematian Kristus sampai Ia datang kembali. </blockquote><blockquote>Di atas segalanya, khotbah tentang Firman Allah dalam kebaktian harus berpedoman pada Firman Allah. Kalau si perintis tidak mempunyai pengalaman berkhotbah, ia harus memilih satu bagian ayat dalam Alkitab dan melakukan keenam hal berikut ini: <br />
j. Bacalah ayat-ayatnya. </blockquote><blockquote>k. Jelaskan kebenaran rohani dari ayat-ayat itu. </blockquote><blockquote>l. Jelaskan bagaimana setiap kebenaran dapat diterapkan ke dalam kehidupan para pendengar. </blockquote><blockquote>m. Berilah ilustrasi tentang setiap kebenaran. </blockquote><blockquote>n. Lakukanlah hal itu dengan setiap ayat atau paragraf. </blockquote><blockquote>o. Akhiri pemberitaan dengan himbauan. </blockquote><blockquote>Kalau si perintis tidak mempunyai banyak pengalaman dan bukan seorang pengkhotbah yang mahir, ia bisa membatasi waktu khotbah menjadi 20 menit saja sebagai tahap permulaan. </blockquote><blockquote>PERINGATAN: Lebih baik berkhotbah selama 20 menit setiap minggu kepada kelompok orang yang sedang bertumbuh daripada berkhotbah selama 30 atau 50 menit kepada orang-orang yang tidak ingin datang lagi dan yang tidak akan menganjurkan orang lain untuk datang ke gereja itu. </blockquote><blockquote>Si perintis juga dapat memakai bahan Pemahaman Alkitab dan Penyampaian Cerita Alkitab. Pelajari tentang bagaimana Memimpin Kelompok PA di rumah-rumah dan juga tentang Penyampaian Cerita Alkitab, untuk belajar bagaimana mengkhotbahkan kabar baik dan bagaimana memimpin kelompok PA.</blockquote><b>3. Pelayanan Penginjilan</b><br />
<blockquote>Untuk dapat bertumbuh, sebuah gereja perlu mempunyai pelayanan penginjilan yang menjangkau keluar. Anda dapat memakai rencana yang tercantum di dalam buku pedoman ini atau rencana lainnya. Yang paling penting ialah: gereja mengambil inisiatif menjangkau orang- orang di luar sana yang perlu memahami Injil, bukannya menunggu orang-orang itu datang ke kebaktian pada hari Minggu di tempat ibadah Anda. Si perintis perlu mempunyai pelayanan kunjungan yang melatih para anggotanya menjangkau orang-orang sesat di luar tempat ibadah, menginjili orang-orang sesat dengan tujuan membimbing mereka kepada Kristus di tempat-tempat lain, bukan hanya di gereja saja.</blockquote><b>4. Pelayanan Pemuridan</b><br />
<blockquote>Untuk dapat bertumbuh, gereja harus mempunyai program yang akan mengintegrasi petobat-petobat baru dan yang akan melatih para pemimpin setempat, orang perseorangan atau dalam kelompok kecil. Si perintis akan melatih para pemimpin ini untuk beriman dan akan memperlengkapi mereka dalam hal praktis seperti: doa, memberi kesaksian, "memenangkan" jiwa bagi Kristus, memimpin kelompok PA di rumah, mengajarkan kebenaran Alkitab, dan sebagainya. </blockquote><blockquote>Hal penting dalam melatih seseorang, yaitu orang yang diajar harus dibawa serta oleh si penginjil perintis kalau ia terjun ke lapangan. Sebagai contoh, para pemimpin yang baru harus menemani si perintis kalau si perintis sedang memimpin kelompok PA di rumah-rumah mereka yang belum menerima Kristus menjadi Tuhannya. Pemimpin setempat harus menemani si perintis dan mengamati dia ketika dia sedang bersaksi, membimbing orang-orang kepada Yesus, dan sebagainya. Tidak ada orang yang dapat memuridkan seseorang bila hanya dilakukan di dalam kelas. </blockquote><blockquote>Ada dua rahasia tentang pemuridan yang baik: Pertama, latihlah orang-orang secara perseorangan atau dalam kelompok-kelompok kecil. Kedua, penting untuk membawa serta mereka terjun ke lapangan bersama Anda sementara Anda memberitakan Injil.</blockquote><b>5. Pelayanan Persekutuan</b><br />
<blockquote>Untuk dapat bertumbuh, sebuah gereja perlu mempunyai persekutuan bersama saudara-saudara seiman, dimana terdapat kasih sejati di antara para anggota. Bilamana ada pengunjung-pengunjung yang masuk ke gereja, mereka harus dapat merasakan kasih Allah, juga kasih di antara para anggota. Kalau ada kepahitan, kebencian, dan perpecahan, tidak mungkin sebuah gereja dapat bertumbuh. Para pengunjung perlu melihat adanya keharmonisan dan kasih di gereja. Dengan demikian, barulah mereka dapat merasakan adanya persekutuan hangat di antara para anggota dan merasa diterima.</blockquote><b>6. Kepengurusan yang baik</b><br />
<blockquote>Seorang pendeta sebuah gereja di Amerika yang anggotanya terdiri atas 4000 orang ditanyai, "Apa bedanya menjadi pendeta sebuah gereja yang anggotanya 40 orang dan yang anggotanya 4000 orang?" Jawabannya, "kepengurusan yang baik!" </blockquote><blockquote>Penting sekali bagi seorang perintis untuk mempunyai mentalitas melatih orang-orangnya melakukan pekerjaan Tuhan, dan tidak berusaha melakukan segalanya seorang diri. Seorang pendeta dapat mengatur segalanya di dalam gereja yang anggotanya 30 sampai 80 orang. Tetapi bagaimanapun juga, suatu saat, gereja itu akan sampai pada titik dimana tidak akan terjadi perkembangan lebih lanjut kalau ia tidak melatih orang-orangnya dalam bidang metode kepengurusan. Ia harus mendelegasikan tanggung jawab kepada orang-orang yang dewasa kerohaniannya dan yang sudah terlatih. Dengan demikian, peranan utama seorang perintis ialah menjadi seorang pelatih.</blockquote>GPdI El-Shadaihttp://www.blogger.com/profile/13067376954271856620noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5775393948855354016.post-28006774465149265202011-08-12T13:40:00.000+07:002011-08-12T13:40:59.203+07:00SEMBILAN POKOK DASAR BAGI KEBERHASILAN PERINTISAN GEREJA<!--[if gte mso 9]><xml> <o:OfficeDocumentSettings> <o:TargetScreenSize>800x600</o:TargetScreenSize> </o:OfficeDocumentSettings> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:EnableOpenTypeKerning/> <w:DontFlipMirrorIndents/> <w:OverrideTableStyleHps/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Normal (Web)"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="HTML Preformatted"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";}
</style> <![endif]--> <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://nafiriallah.org/admin/uploads/listimage/gereja.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="146" src="http://nafiriallah.org/admin/uploads/listimage/gereja.jpg" width="200" /></a></div><b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;"></span></b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Donald A. McGavran dalam bukunya yang berjudul "Understanding Church Growth" (Memahami Pertumbuhan Gereja) dan Howard Snyder dalam bukunya yang berjudul "Orientations for Starting Urban Churches" (Orientasi untuk Merintis Gereja di Daerah Perkotaan) mengemukakan pokok-pokok dasar bagi keberhasilan perintisan gereja. Prinsip- prinsip ini universal sifatnya dan dapat diterapkan di negara mana saja di dunia ini. Prinsip-prinsip ini dapat berfungsi di kota besar ataupun kecil.</span><br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<div style="margin-left: .5in; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt; mso-bidi-font-family: Verdana; mso-fareast-font-family: Verdana;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Carilah orang yang mempunyai karunia untuk merintis ladang baru.</span></b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;"></span></div><div style="margin-left: .5in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Setiap gereja mempunyai kaum awam dan penginjil yang mempunyai karunia untuk memberitakan Injil dan membuka ladang baru. Menurut Efesus 4:11,12, pekerjaan seorang pemimpin para perintis penginjilan dan utusan Injil ialah memperlengkapi orang-orang kudus (kaum awam) untuk melaksanakan pelayanan mereka.</span></div><div style="margin-left: 0.5in;"><br />
</div><div style="margin-left: .5in; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt; mso-bidi-font-family: Verdana; mso-fareast-font-family: Verdana;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Mengembangkan kepemimpinan kaum awam.</span></b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;"></span></div><div style="margin-left: .5in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Mengembangkan kepemimpinan kaum awam adalah dasar utama untuk merintis jemaat baru di daerah dimana tidak ada gereja. Tidak ada cukup banyak pendeta untuk mencapai sasaran ini, maka diperlukan peranan dan usaha kaum awam. Pekerjaan utama seorang pemimpin para perintis ialah memperlengkapi kaum awam dalam pelayanan. Efesus 4:11,12 mengatakan bahwa Allah memberi gereja setempat "rasul-rasul (utusan Injil], nabi-nabi, pemberita-pemberita Injil, gembala- gembala, dan pengajar-pengajar untuk memperlengkapi umat Allah bagi pekerjaan-pelayanan dalam membangun tubuh Kristus."</span></div><div style="margin-left: .5in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Seorang pendeta gereja setempat pernah berkata, "Kalau Anda mengizinkan kaum awam membaptis, dsb. apa yang akan saya lakukan? Pendeta yang berkata begitu hanya sedikit pengetahuannya tentang peranan Alkitabiah seorang pendeta. Para pendeta, utusan Injil, dan pemimpin perlu memusatkan perhatian pada dua peranan utama mereka yang penting: </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0in; mso-list: l0 level2 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 1.0in; text-indent: -.25in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt; mso-bidi-font-family: Verdana; mso-fareast-font-family: Verdana;"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Latihlah kaum awam untuk menjadi penginjil. Para penginjil ini akan mempunyai kedewasaan rohani untuk menjadi perintis. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0in; mso-list: l0 level2 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 1.0in; text-indent: -.25in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt; mso-bidi-font-family: Verdana; mso-fareast-font-family: Verdana;"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Latihlah para pemimpin setempat dan/atau para penginjil yang akan sesegera mungkin melaksanakan kepemimpinan pekerjaan pelayanan itu. Penting sekali bagi para pemimpin setempat untuk dilatih melakukan doktrin-doktrin Alkitabiah, seperti misalnya bagaimana mengadakan saat teduh, bagaimana mengalami pertumbuhan iman, dan bagaimana berpartisipasi dalam kepemimpinan gereja.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;"><br />
</div><div style="margin-left: .5in; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt; mso-bidi-font-family: Verdana; mso-fareast-font-family: Verdana;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Miliki pengertian Alkitabiah yang mendalam tentang sifat gereja.</span></b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;"></span></div><div style="margin-left: .5in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Tidak mungkin kita dapat merintis sesuatu kalau Anda tidak mengetahui apa yang Anda rintis. Apakah yang dinamakan gereja? Gereja adalah sekelompok orang Kristen yang sudah dibaptis, yang dipersatukan untuk mewujudkan tujuan-tujuan berikut ini: </span></div><div style="margin-left: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0in; mso-list: l0 level2 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 1.0in; text-indent: -.25in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt; mso-bidi-font-family: Verdana; mso-fareast-font-family: Verdana;"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Pujian dan Penyembahan (ini mencakup pelaksanaan baptisan dan perjamuan Tuhan) </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0in; mso-list: l0 level2 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 1.0in; text-indent: -.25in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt; mso-bidi-font-family: Verdana; mso-fareast-font-family: Verdana;"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Penginjilan </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0in; mso-list: l0 level2 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 1.0in; text-indent: -.25in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt; mso-bidi-font-family: Verdana; mso-fareast-font-family: Verdana;"><span style="mso-list: Ignore;">c.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Pemuridan </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0in; mso-list: l0 level2 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 1.0in; text-indent: -.25in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt; mso-bidi-font-family: Verdana; mso-fareast-font-family: Verdana;"><span style="mso-list: Ignore;">d.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Pelayanan </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0in; mso-list: l0 level2 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 1.0in; text-indent: -.25in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt; mso-bidi-font-family: Verdana; mso-fareast-font-family: Verdana;"><span style="mso-list: Ignore;">e.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Persekutuan</span></div><div style="margin-left: .5in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;"> Apakah sifat sebuah gereja? Apa ciri-cirinya? </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0in; mso-list: l0 level2 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 1.0in; text-indent: -.25in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt; mso-bidi-font-family: Verdana; mso-fareast-font-family: Verdana;"><span style="mso-list: Ignore;">f.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Mengelola sendiri di bawah kepemimpinan Tuhan. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0in; mso-list: l0 level2 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 1.0in; text-indent: -.25in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt; mso-bidi-font-family: Verdana; mso-fareast-font-family: Verdana;"><span style="mso-list: Ignore;">g.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Mendukung sendiri di bawah kepemimpinan Tuhan. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0in; mso-list: l0 level2 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 1.0in; text-indent: -.25in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt; mso-bidi-font-family: Verdana; mso-fareast-font-family: Verdana;"><span style="mso-list: Ignore;">h.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Melipatgandakan sendiri di bawah kepemimpinan Tuhan.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;"><br />
</div><div style="margin-left: .5in; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;"><b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt; mso-bidi-font-family: Verdana; mso-fareast-font-family: Verdana;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Mengenali daerah-daerah yang terbuka.</span></b></div><div style="margin-left: .5in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Salah satu cara untuk menentukan daerah mana yang akan lebih terbuka ialah dengan mengamati di mana sedang terjadi perubahan besar dalam bidang sosial. Di daerah-daerah itu, penginjil perintis akan mampu menemukan orang-orang yang akan bersikap terbuka terhadap Injil.</span></div><div style="margin-left: .5in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Cara lain untuk menemukan orang-orang yang bersikap terbuka ialah dengan jalan mencari mereka yang karena tertimpa krisis merasa sangat memerlukan Tuhan. Ini dapat terjadi pada siapa saja, apa pun kelas sosialnya. Kadang-kadang, mereka yang kaya mempunyai konflik yang lebih besar dengan anak-anaknya mengenai masalah obat-obatan terlarang dan berbagai persoalan sosial lainnya. Injil mempunyai jawaban bagi kebutuhan orang-orang dalam semua lapisan masyarakat di dunia ini. Pekerjaan kita ialah menemukan orang-orang itu dan memberitakan kabar tentang Kristus pada mereka.</span></div><div style="margin-left: 0.5in;"><br />
</div><div style="margin-left: .5in; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt; mso-bidi-font-family: Verdana; mso-fareast-font-family: Verdana;"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Dengan gencar sampaikanlah berita tentang iman di dalam Kristus.</span></b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;"></span></div><div style="margin-left: .5in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Tidak ada yang lebih penting daripada itu. Rasul-rasul mempunyai berita tentang pertobatan dan keselamatan di dalam Kristus. Mereka menyampaikan berita itu dengan gencar sekali, sehingga mereka menjangkau seluruh dunia. Pada zaman sekarang ini, kita perlu melakukan hal yang sama! Mazmur 126:6 berkata, "Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya." Kalau Anda tidak menuai dalam pelayanan Anda, mungkin Anda tidak menabur dengan benar. Bertanyalah kepada diri sendiri, berapa banyak orang yang mendengar kesaksian Anda tentang Kristus minggu lalu dan menerima undangan untuk diselamatkan? Penginjilan melalui kehadiran kita (hanya hadir) tidaklah cukup. Penginjilan melalui pemberitaan (hanya memberitakan Injil) tidaklah cukup. Harus ada penginjilan yang meyakinkan. Penginjilan yang meyakinkan terjadi ketika Anda berusaha meyakinkan seseorang, sehingga ia menyerahkan kehidupannya kepada Yesus Kristus yang menjadi Tuhan dan Juruselamatnya.</span></div><div style="margin-left: .5in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Kapan Anda terakhir kali berdoa, menangisi jiwa-jiwa yang tersesat, dan memohon agar mereka diselamatkan?</span></div><div style="margin-left: 0.5in;"><br />
</div><div style="margin-left: .5in; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt; mso-bidi-font-family: Verdana; mso-fareast-font-family: Verdana;"><span style="mso-list: Ignore;">6.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Tekankan pembentukan jemaat baru di rumah-rumah.</span></b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;"></span></div><div style="margin-left: .5in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Paulus berkhotbah tentang Injil kepada kaum Yahudi dan non-Yahudi. Sesudah ia berkhotbah tentang Injil di kota, petobat-petobat baru bersekutu di tempat yang tepat. Kadang-kadang mereka bersekutu di rumah orang-orang yang baru Menjadi Kristen. Adakalanya juga mereka memakai tempat umum seperti di sebuah gedung atau sekolah.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Berikut ini adalah tempat pertemuan mereka: </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in;"><br />
</div><pre style="margin-left: .5in;"><span lang="EN-GB" style="color: black;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>1. Kisah Para Rasul 16:40<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>==> di rumah Lidia, di Filipi</span></pre><pre style="margin-left: .5in;"><span lang="EN-GB" style="color: black;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>2. Kisah Para Rasul 17:5,6 ==> di rumah Yason, di Tesalonika</span></pre><pre style="margin-left: .5in;"><span lang="EN-GB" style="color: black;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>3. Kisah Para Rasul 18:7<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>==> di rumah Titus Yustus, di Korintus</span></pre><pre style="margin-left: .5in;"><span lang="EN-GB" style="color: black;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>4. Kisah Para Rasul 19:9<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>==> di sekolah Tiranus, di Efesus</span></pre><pre style="margin-left: .5in;"><span lang="EN-GB" style="color: black;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>5. Kisah Para Rasul 20:20<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>==> Paulus mengajar di muka umum dan juga</span></pre><pre style="margin-left: .5in;"><span lang="EN-GB" style="color: black;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dari rumah ke rumah</span></pre><pre style="margin-left: .5in;"><span lang="EN-GB" style="color: black;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></pre><div style="margin-left: .5in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Paulus berkhotbah di Tesalonika hanya untuk beberapa minggu, tetapi bagaimanapun juga ia berhasil membentuk jemaat yang kuat di kota itu dan menyerahkannya ke dalam tangan kaum awam di Tesalonika.</span></div><div style="margin-left: .5in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Ia tinggal di Efesus selama dua tahun, mengajar di ruang kuliah di Tiranus (Kisah Para Rasul 19:9). Apa hasilnya? Semua orang di seluruh daerah Asia Kecil mendengar Firman Allah (Kisah Para Rasul 19:10,20). Paulus tidak melakukan hal itu seorang diri! Ia selalu memuridkan kaum awam untuk menggenapi pesan Tuhan. Surat 2Timotius 2:2 berkata, "Apa yang telah engkau dengar daripadaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain." Ayat ini dengan jelas menyingkapkan rahasia keberhasilan Paulus. Ia menggenapi amanat Yesus yang memerintahkan kita untuk menjadikan orang-orang murid-Nya.</span></div><div style="margin-left: 0.5in;"><br />
</div><div style="margin-left: .5in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Karena tingginya harga tanah dan bangunan, maka dalam masyarakat modern seperti sekarang ini, khususnya di kota-kota besar, perlu sekali ditekankan pentingnya memulai jemaat baru di rumah-rumah. Di mana-mana orang-orang Kristen merasa perlu bersatu untuk memuji Tuhan dan bersekutu dengan satu sama lain. Ini tidak memerlukan sebuah gedung atau pusat peribadahan, apalagi bila masih pada tahap permulaan. Dengan memakai rumah-rumah, gereja dapat bertumbuh tanpa dibebani biaya untuk menyewa atau membeli gedung.</span></div><div style="margin-left: .5in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Masalah yang timbul bila hendak menyewa ataupun membeli gedung ialah masalah harga. Di kota-kota kecil, harga untuk sebuah tempat pertemuan masih dapat terjangkau. Tetapi di kota-kota besar, seringkali tidak demikian halnya. Oleh karena itulah, baik sekali bila kita menggunakan rumah-rumah, halaman belakang, atau tempat- tempat serupa lainnya sejak mula.</span></div><div style="margin-left: 0.5in;"><br />
</div><div style="margin-left: .5in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Dari pengalaman, diketahui bahwa orang-orang yang menjadi percaya berlipat ganda kalau sebuah gereja bertempat di lingkungan yang biasa, dimana orang-orang yang hadir dapat berperan serta tanpa merasa terancam. Juga penting untuk diperhatikan bahwa dengan memakai metode ini kita akan lebih mudah menerobos daerah-daerah dan kota-kota.</span></div><div style="margin-left: 0.5in;"><br />
</div><div style="margin-left: .5in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Salah satu masalah terbesar dari gereja (jemaat) yang berkumpul di rumah-rumah ialah: Hal itu dipandang sebagai kegiatan yang sementara. Tetapi jemaat yang baru terbentuk ini dapat memanfaatkan masa-masa permulaan itu untuk menabung uang, sehingga dikemudian hari dapat menyewa sebuah ruangan atau membeli gedung.</span></div><div style="margin-left: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Sasaran kita ialah mempersiapkan ladang baru untuk memakai sumber- sumbernya sendiri tanpa mengandalkan bantuan dari luar. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in;"><br />
</div><div style="margin-left: .5in; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt; mso-bidi-font-family: Verdana; mso-fareast-font-family: Verdana;"><span style="mso-list: Ignore;">7.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Adakanlah kebaktian yang dapat dinikmati, dimana orang percaya akan bersukacita.</span></b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;"></span></div><div style="margin-left: .5in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Ketika kita berada di hadapan Tuhan, kita mendekat kepadaNya dengan hati yang tulus. Dalam Matius 6:9-13, Allah mengatakan agar kita mendekati takhta-Nya dengan puji-pujian. Oleh karena itu, puji- pujian adalah tanggapan kita terhadap kebenaran dan kebaikan Allah. Kita memusatkan seluruh perhatian kita pada sifat-sifat Allah, siapa Dia (ucapan syukur adalah tanggapan terhadap apa yang sudah dilakukan Allah bagi kita). Ia kekal, Mahakuasa, Mahahadir, dan Mahatahu. Ia adalah EL-SHADDAI (EL=kebenaran, SHADDAI=mahakuasa). Ia adalah JEHOVAH JIREH (Allah menyediakan). Ia adalah JEHOVAH ROPHE (Tuhan yang menyembuhkan).</span></div><div style="margin-left: .5in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Ada banyak sifat lainnya yang dimiliki Allah. Puji-pujian merupakan suatu penyembahan atas siapa Allah. Ini adalah sesuatu yang terjadi di dalam hati seseorang dan dapat dinyatakan melalui berbagai cara.</span></div><div style="margin-left: 0.5in;"><br />
</div><div style="margin-left: .5in; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt; mso-bidi-font-family: Verdana; mso-fareast-font-family: Verdana;"><span style="mso-list: Ignore;">8.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Jangan menaruh beban "materi" pada orang-orang.</span></b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;"></span></div><div style="margin-left: .5in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Lebih baik sebuah nukleus orang-orang Kristen terbentuk dengan kuat sebelum membicarakan hal-hal seperti honor pengkhotbah, properti, dan proyek pembangunan gedung ibadah.</span></div><div style="margin-left: 0.5in;"><br />
</div><div style="margin-left: .5in; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt; mso-bidi-font-family: Verdana; mso-fareast-font-family: Verdana;"><span style="mso-list: Ignore;">9.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Sejak awal, miliki prioritas untuk melipatgandakan jemaat.</span></b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;"></span></div><div style="margin-left: .5in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Miliki prioritas untuk melipatgandakan jemaat dengan dua prinsip berikut ini: </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0in; mso-list: l0 level2 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 1.0in; text-indent: -.25in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt; mso-bidi-font-family: Verdana; mso-fareast-font-family: Verdana;"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Merintis beberapa gereja pada waktu yang bersamaan melalui pelatihan kaum awam. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0in; mso-list: l0 level2 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 1.0in; text-indent: -.25in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt; mso-bidi-font-family: Verdana; mso-fareast-font-family: Verdana;"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Latihlah orang-orang percaya di ladang yang baru itu supaya mereka mempunyai visi untuk merintis jemaat-jemaat baru. Ini dapat diajarkan dengan jalan memakai metode yang tidak langsung, yaitu pemahaman Alkitab atau melalui pelatihan yang diberikan kepada mereka untuk menyampaikan cerita Alkitab atau melalui metode lainnya.</span></div>GPdI El-Shadaihttp://www.blogger.com/profile/13067376954271856620noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5775393948855354016.post-29261750608132416772011-08-12T13:32:00.000+07:002011-08-12T13:32:25.561+07:00ASPEK-ASPEK PUJIAN<!--[if gte mso 9]><xml> <o:OfficeDocumentSettings> <o:TargetScreenSize>800x600</o:TargetScreenSize> </o:OfficeDocumentSettings> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:EnableOpenTypeKerning/> <w:DontFlipMirrorIndents/> <w:OverrideTableStyleHps/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Normal (Web)"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";}
</style> <![endif]--> <br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;"> (Mazmur 33:1-22)</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTo7NdjFIHnKmehurzPoxHHzlS2qoVqMU_lH-AXh7eVVshPUmCBhA" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTo7NdjFIHnKmehurzPoxHHzlS2qoVqMU_lH-AXh7eVVshPUmCBhA" /></a></div><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Musik merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hampir di setiap tempat kita pasti mendengarkan musik. Oleh karena itu, jika hidup manusia harus dipisahkan dari musik, maka hidup ini akan terasa hambar seperti sayur tanpa garam. Musik memang merupakan sesuatu hal yang menarik untuk dibicarakan. Banyak hal berkaitan dengan musik dapat digali menjadi topik menarik untuk diperbincangkan. </span><br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Secara khusus mengenai musik gereja, musik memegang peranan penting baik pada saat digunakan secara pribadi maupun kelompok. Secara horisontal musik dapat digunakan untuk menguatkan iman, sedangkan secara vertikal musik dapat digunakan sebagai sarana pujian dan penyembahan kepada Tuhan.</span><br />
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Bagi orang percaya, kata "haleluya" merupakan kata yang sudah tidak asing lagi sebagai ungkapan untuk memuji Tuhan. Kata haleluya berasal dari kata "Halal" dan "YHWH". Kata "Halal" artinya membanggakan, menghargai, memuji. Sedangkan "YHWH" berarti Tuhan. Sehingga haleluya dapat diartikan sebagai pujian kepada Tuhan atau Puji Tuhan. Menggali lebih dalam mengenai memuji Tuhan, Mazmur 33 menguraikan aspek-aspek dalam memuji Tuhan.</span><br />
<br />
<b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Aspek PERTAMA: Perintah untuk Memuji Tuhan</span></b><br />
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Memuji-muji dan bersorak bagi Tuhan merupakan sesuatu yang diperintahkan oleh Tuhan (ayat 1). Tuhan senang menerima pujian karena memang Dia layak untuk dipuji. Tetapi, bukan berarti bahwa semua orang layak untuk memuji Tuhan karena Tuhan hanya menghendaki pujian dari umat-Nya yang hidup benar dan jujur di hadapan-Nya.</span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Hidup benar di hadapan Tuhan maksudnya adalah setiap orang yang dipandang benar oleh Tuhan. Seseorang dipandang benar di hadapan Tuhan ketika ia percaya kepada Yesus dan dilahirkan kembali sehingga menjadi anak-anak Allah. Jadi sangat jelas bahwa orang yang belum dibenarkan oleh Allah tidak layak menaikkan pujian kepada Tuhan. Anak Tuhan atau orang percaya yang tidak hidup dalam kebenaran, bagi Tuhan tidak ubahnya seperti sesuatu yang menjijikkan dan memuakkan. Hal ini penting sekali untuk diingat bahwa tatkala kita memuji Tuhan haruslah diawali dengan suatu kehidupan yang berkenan kepada-Nya, yaitu kehidupan yang telah dibenarkan oleh Tuhan serta berjalan dalam terang kebenaran Tuhan.</span><br />
<br />
<b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Aspek KEDUA: Metode Memuji Tuhan</span></b><br />
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Mazmur 33:2-3 menjelaskan dengan gamblang tentang aspek kedua dari memuji Tuhan, yaitu metode yang dapat digunakan dalam memuji Tuhan. Banyak orang berpikir bahwa memuji Tuhan itu hanya dengan mulut. Secara garis besar ada dua metode yang dapat digunakan untuk memuji Tuhan.</span><br />
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">PERTAMA, menggunakan instrumen atau alat musik seperti kecapi, gambus, dan lain-lain. Pemazmur menyinggung pula tentang kualitas dalam penggunaan instrumen dalam memuji Tuhan. Tuhan menuntut kualitas terbaik dari yang bersangkutan untuk dipersembahkan kepada Tuhan. Seberapa baik kualitas seseorang memainkan instrumen musik, itulah yang Tuhan inginkan. Hal ini mengandung pengertian bahwa Tuhan menghendaki persembahan terbaik bukan hanya dari segi teknik, tetapi juga dari sikap hati yang rindu memberikan yang terbaik bagi Tuhan.</span><br />
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">KEDUA, ialah menggunakan vokal atau mulut kita untuk menaikkan puji-pujian kepada Tuhan. Kita tahu bahwa tidak semua orang memiliki kualitas suara seperti artis ternama, tetapi bukan berarti kita tidak layak menggunakan mulut kita untuk memuji Tuhan. Tuhan menghendaki nyanyian baru. Ini bukan berarti setiap kali kita memuji Tuhan harus ada lagu baru. Maksud dari pernyataan di atas adalah tatkala kita memuji Tuhan, itu didasari oleh sikap hati yang terbaru sebagai respon kita kepada Tuhan.</span><br />
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Kita dapat menggunakan musik instrumental atau musik vokal saja untuk memuji Tuhan, tetapi dapat juga menggunakan keduanya dengan sikap hati yang ingin memberikan yang terbaik bagi Tuhan.</span><br />
<br />
<b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Aspek KETIGA: Alasan Memuji Tuhan</span></b><br />
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Aspek ketiga dalam ayat 4-17, pemazmur menjelaskan kepada kita tentang alasan memuji Tuhan. Sangat jelas bahwa alasan memuji Tuhan berorientasi kepada relasi si pemuji dengan oknum kepada siapa pujian itu dinaikkan. Pujian kepada Tuhan didasari oleh pengalaman pribadi seseorang bersama Tuhan. Semakin banyak pengalaman seseorang bersama Tuhan semakin memungkinkan ia memiliki alasan kuat mengapa ia harus memuji Tuhan. Ini merupakan respon atas hubungan yang terjalin antara si pemuji dan yang dipuji. Alasan memuji Tuhan didasari oleh:</span><br />
<br />
<div style="margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt; mso-bidi-font-family: Verdana; mso-fareast-font-family: Verdana;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Hal-hal yang telah Tuhan kerjakan. Ayat 4a,6,9 pemazmur berusaha untuk menjelaskan segala sesuatu yang telah Tuhan firmankan yang menjadi alasan mengapa ia memuji Tuhan. Pemazmur mengamati bahwa setiap kali Tuhan berfirman, maka segala sesuatu yang difirmankan-Nya jadi seperti yang dikehendaki-Nya. Ayat 4b,5,7-8, pemazmur kembali menjelaskan tentang alasan memuji Tuhan, yaitu segala sesuatu yang telah Tuhan kerjakan. Tuhan menjalankan segala sesuatu dengan keadilan. Tuhan memelihara bumi ini dengan penuh kesetiaan, sehingga jika tanpa campur tangan Tuhan, maka dapat dipastikan semuanya akan kacau balau.</span></div><div style="margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt; mso-bidi-font-family: Verdana; mso-fareast-font-family: Verdana;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Hal-hal yang akan Tuhan kerjakan. Ayat 10-11 dijelaskan oleh pemazmur tentang rencana Tuhan yang tidak dapat digagalkan oleh siapa pun. Tuhan sanggup menggagalkan rencana baik bangsa-bangsa maupun suku-suku bangsa, tetapi rancangan hati-Nya pasti selalu terwujud. Dalam ayat 12-17 dijelaskan oleh pemazmur tentang jaminan Tuhan. Banyak orang mendasarkan harapannya kepada kekuasaan, kekuatan, ataupun ketangkasan. Namun, terbukti bahwa semua itu tidak dapat dijadikan jaminan. Sebaliknya, jaminan Tuhan sangat pasti dan tidak perlu disangsikan.</span></div><div style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><br />
</div><b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Aspek KEEMPAT: Hasil Memuji Tuhan</span></b><br />
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Pemazmur sangat menyadari bahwa takkala ia memuji Tuhan bukanlah sebagai sesuatu yang sia-sia. Sebaliknya, dalam ayat 18-22 pemazmur menjelaskan bahwa ada banyak hal positif yang dihasilkan dari kehidupan pujiannya kepada Tuhan. Tatkala ia hidup dalam pujian kepada Tuhan, pemazmur merasakan:</span><br />
<br />
<div style="margin-left: .5in; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt; mso-bidi-font-family: Verdana; mso-fareast-font-family: Verdana;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Dalam ayat ke 18-19 pemazmur menyadari dan merasakan pemeliharaan Tuhan yang begitu nyata. Mata Tuhan tertuju kepada orang yang takut akan Dia dan mengharapkan kasih setia-Nya. Sehingga di masa-masa yang sulit sekalipun, pertolongan Tuhan menjadi nyata.</span></div><div style="margin-left: .5in; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt; mso-bidi-font-family: Verdana; mso-fareast-font-family: Verdana;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Dalam ayat ke 20-22 pemazmur mengalami penyataan sifat-sifat Tuhan dalam kehidupannya. Tuhan dirasakan sebagai penolong (ayat 20b), pelindung (ayat 20b), pengudus (ayat 21b), dan pengasih (ayat 22).</span></div><div style="margin-left: .5in; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt; mso-bidi-font-family: Verdana; mso-fareast-font-family: Verdana;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Dalam ayat 21a, pemazmur mendapatkan sukacita yang meluap dalam hati dan kenyataan tersebut tidak dapat dibandingkan dengan apa pun juga.</span></div><div style="margin-left: .5in; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt; mso-bidi-font-family: Verdana; mso-fareast-font-family: Verdana;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Pemazmur merasakan adanya pertumbuhan iman (Mazmur 33:20a,21b, 22b). Pernyataan tersebut menyatakan bahwa pujian yang benar kepada Tuhan memungkinkan si pemuji mengalami pertumbuhan iman sehingga pengharapan dan keyakinannya kepada Tuhan semakin hari semakin kuat.</span></div><div style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><br />
</div><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Pemahaman yang benar tentang aspek-aspek memuji Tuhan berdampak bukan hanya terhadap pertumbuhan si pemuji itu sendiri, melainkan juga kepada orang yang mendengar pujian dan Tuhan senang dengan pujian seperti itu.</span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8.0pt;">Bahan diedit dari sumber:</span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;"><br />
Judul Majalah: Sahabat Gembala, Juli 2005<br />
Judul Artikel: Aspek-aspek Pujian<br />
Penulis : Taru Nugroho S.Th.Smg.<br />
Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung<br />
Halaman : 31 - 34</span><br />
GPdI El-Shadaihttp://www.blogger.com/profile/13067376954271856620noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5775393948855354016.post-11060508958291681232011-08-12T13:28:00.000+07:002011-10-14T11:43:35.367+07:00BERDOA BERSAMA ORANG LAIN !!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://images.fseptina.multiply.com/image/1/photos/upload/300x300/SWQwfwoKCGUAAHG69zE1/berdoa.jpg?et=QfnZudzrosd94bb3RSjpsw&nmid=0" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://images.fseptina.multiply.com/image/1/photos/upload/300x300/SWQwfwoKCGUAAHG69zE1/berdoa.jpg?et=QfnZudzrosd94bb3RSjpsw&nmid=0" /></a></div>
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">"Mempunyai rekan doa adalah suatu cara yang indah untuk bertumbuh di dalam Tuhan," demikian kesaksian seorang aktivis pelayanan mahasiswa. Dan kenyataan ini memang telah terbukti dalam pengalaman mereka yang mempraktekkannya. </span><br />
<a name='more'></a><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;"></span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Jika dua atau tiga orang Kristen rindu dan rela meluangkan waktu untuk bersama-sama menghampiri Allah dalam doa, serta berjanji untuk setia hadir secara teratur, maka mereka dapat menjadi rekan doa dan memulai suatu persahabatan doa. Persekutuan dalam doa antara dua tiga orang ini merupakan suatu cara yang efektif untuk belajar tentang apa artinya saling mendukung, saling memberi dorongan, saling menanggung, saling melayani, dan bertumbuh di dalam Tuhan. Saudara akan merasakan betapa besarnya kuasa doa itu untuk seluruh jemaat atau persekutuan Kristen yang Saudara doakan serta layani. </span><br />
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan agar persahabatan doa ini berhasil. </span><br />
<br />
<br />
<b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">1. KOMITMEN</span></b><br />
<b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;"> </span></b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;"> </span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Rekan-rekan doa bukanlah "teman bermain" yang bertemu secara teratur untuk ambil bagian dalam suatu aktivitas bersama. Mereka adalah saudara-saudara dalam Kristus yang rela memberikan dirinya maupun waktunya satu bagi yang lain dalam suatu persekutuan yang unik.</span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Mengajak orang lain untuk memasuki kehidupan doa kita bukanlah hal yang gampang. Perlu ada kerelaan masing-masing untuk bersikap terbuka dan jujur satu sama lain. Keterbukaan yang tulus dan akrab ini mengandung risiko: kelemahan-kelemahan kita, yang biasanya kita tutup-tutupi, akan diketahui oleh rekan kita. Namun janganlah kecil hati. Resiko ini adalah sesuatu yang diperkenankan oleh Tuhan, dan melalui keterbukaan itu Ia bekerja, menyempurnakan pribadi masing-masing.</span><br />
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Rekan-rekan doa yang Tuhan berikan kepada Saudara adalah pribadi yang istimewa. Oleh karena itu, dalam membina doa bersama jangan dihabiskan waktu dengan mencoba mengubah mereka menjadi pribadi yang Saudara inginkan. Jadikan waktu doa bersama itu sebagai waktu singkat untuk menikmati bersama hadirat Tuhan. </span><br />
<br />
<b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">2. PRIORITAS</span></b><br />
<b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;"> </span></b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;"> </span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Kesungguhan dalam komitmen kepada Allah dan kepada sesama rekan doa, sangat menentukan efektif tidaknya persahabatan doa itu.</span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Yang pertama-tama diperlukan adalah kesungguhan untuk menyediakan waktu, memprioritaskan waktu yang telah disetujui bersama. Pengorbanan waktu yang kita berikan untuk berdoa bersama ini merupakan bagian dari "memberikan nyawa" satu kepada yang lain ({Yohanes 15:13}). </span><br />
<br />
<b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">3. PERTUMBUHAN</span></b><br />
<b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;"> </span></b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;"> </span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Pertumbuhan rohani akan terjadi secara perlahan tetapi pasti dan teratur dalam persahabatan doa ini. Nantikan pertumbuhan rohani ini, demikian pula satu bagian penting dari pertumbuhan yang akan Saudara lalui, yakni penderitaan dan kesulitan. Sementara Saudara dan rekan-rekan doa berjalan bersama, sambil "diubahkan menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar" ({II Korintus 3:18}), pasti akan ada "kerikil dan batu-batu menonjol" di sepanjang jalan itu. Kerelaan untuk menjalani masa-masa sukar bersama-sama akan menjadi ukuran, seberapa penting persekutuan itu bagi masing-masing dan seberapa kesungguhan komitmennya.</span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Jangan putus asa bila persahabatan doa Saudara ternyata tidak menjadi sempurna dalam waktu singkat. Sedikit sekali orang-orang yang memulai suatu persahabatan doa dengan kejujuran dan saling percaya sepenuhnya. Sikap ini baru dapat dicapai setelah melalui suatu proses yang memakan waktu.</span><br />
<br />
<b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">4. GODAAN</span></b><br />
<b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;"> </span></b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;"> </span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya persahabatan doa dibentuk antara sesama pria atau sesama wanita, atau calon suami-istri dan antara suami-istri. Jangan keliru, persahabatan doa bukan suatu bentuk baru dari "berpacaran secara Kristen".</span><br />
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Persahabatan doa juga tidak boleh menggantikan persekutuan pribadi Saudara dengan Tuhan. Masing-masing tetap perlu berjumpa dengan Tuhan secara pribadi dalam Waktu Teduh. "Masuklah ke dalam kamar, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapa yang ada di tempat tersembunyi." ({Matius 6:6})</span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Sering terjadi, dalam berjalan bersama Roh, rekan-rekan doa perlu saling menopang dan mendukung, tetapi ini bukan berarti mereka lalu bisa saling membebani atau saling tergantung. Bersandarlah bersama-sama pada batu karang yang teguh, yaitu Yesus Kristus.</span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Suatu persahabatan doa dapat menjadi bagian yang efektif dari persekutuan pemuridan seperti antara Paulus-Timotius, dan di sini ada banyak kesempatan untuk bertumbuh bersama-sama. Tetapi waspadalah agar jangan rekan Saudara menjadi pengantara antara Saudara dengan Tuhan. </span><br />
<br />
<b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">APA YANG PERLU DILAKUKAN DALAM SUATU PERSAHABATAN DOA?</span></b><br />
<b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;"> </span></b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;"> </span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;">
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Saling berbagi pengalaman (sharing), terutama hal-hal yang Tuhan sudah ajarkan kepada Saudara, dan masa-masa ketika Tuhan sedang berusaha mengajarkan sesuatu kepada Saudara. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;">
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Berbicaralah dengan tujuan yang jelas; hindari percakapan yang bersifat basa-basi dan tidak terarah. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;">
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Berdoalah secara khusus untuk kebutuhan masing-masing, untuk rencana-rencana masing-masing dan hal-hal lain yang menjadi beban bersama. Jangan takut mendoakan agar Tuhan menolong rekan Saudara mengatasi kelemahan dan kekurangannya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;">
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Berdoalah dengan tujuan yang jelas, dengan keyakinan bahwa Allah akan bekerja dalam hidup masing-masing, dan masing-masing rela dipakai Allah sebagai jawaban atas doa-doa yang dinaikkan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;">
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Berdoalah secara teratur; dalam setiap situasi pandanglah kepada Allah terlebih dahulu, jangan datang kepada-Nya sebagai pelarian terakhir kalau semua jalan lain sudah buntu. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;">
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Saling mendoakan sepanjang minggu, dan bukan hanya pada waktu bertemu. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;">
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Carilah cara-cara yang mudah dan efektif untuk saling berbagi pengalaman, mungkin melalui surat atau telepon apabila Saudara tidak dapat bertemu. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;">
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">8.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Alaskanlah persahabatan doa Saudara pada Yesus Kristus yang berkata,"Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh BapaKu yang di surga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam namaKu di situ Aku ada di tengah-tengah mereka." {(Matius 18:19-20)}.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;">
<br /></div>
<b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">MEMULAI PROGRAM DOA "BERSAMA"</span></b><br />
<b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;"> </span></b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;"> </span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;">
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Sepakati terlebih dahulu waktu berdoa. Usahakanlah menyediakan waktu tanpa harus diingatkan lagi melalui telepon dan semacamnya. Hilangkan ketergantungan semacam itu. Jadi tentukan suatu waktu dan buatlah tanda agar mudah diingat, misalnya dengan memasang jam weker yang selalu akan berbunyi pada waktu yang ditentukan itu, atau dentingan jam dinding, atau setiap selesai makan malam, atau selesai acara TV, dan lain-lain. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;">
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Bersikaplah wajar ketika berdoa bersama. Duduk atau berdiri -- terserah mana yang Saudara pilih. Melipat tangan atau bersama-sama menumpangkan tangan di atas buku -- jika itu membantu Saudara mengekspresikan kebersamaan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;">
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Ucapkanlah kata-kata damai. Katakan satu kepada yang lain -- "Damai sejahtera Tuhan menyertai kamu"; -- "Menyertai kamu juga." </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;">
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Jangan merasa terikat kepada bentuk doa yang itu-itu saja. Saudara dapat menggunakan macam-macam bahan lain, asal disepakati bersama, misalnya membaca satu pasal kitab Mazmur, mengucapkan Doa Bapa Kami bersama-sama sambil menghayatinya, menyanyikan lagu-lagu rohani, dan lain-lain. Buatlah sederhana dan pendek</span></div>GPdI El-Shadaihttp://www.blogger.com/profile/13067376954271856620noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5775393948855354016.post-72097687262853360632011-08-12T13:24:00.000+07:002011-10-14T11:44:51.106+07:00MENJADI PENDOA SYAFAAT YANG BAIK<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">NATS ALKITAB: Nehemia 1:1-11; 2:1-10</span><br />
<br />
<div style="tab-stops: 166.0pt;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://photos-a.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs175.snc3/20239_1166019200068_1515546558_30437980_6422479_a.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://photos-a.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs175.snc3/20239_1166019200068_1515546558_30437980_6422479_a.jpg" width="267" /></a></div>
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">TUJUAN: </span></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="color: black; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">agar jemaat mengetahui EMPAT KARAKTERISTIK pendoa syafaat yang baik yang dipelajari dari Nehemia. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">agar jemaat mau MENELADANI NEHEMIA untuk menjadi pendoa syafaat yang baik.<a name='more'></a></span></li>
</ul>
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Belajar dari Nehemia, kita menemukan empat karakteristik pendoa syafaat yang baik, yaitu:</span><br />
<br />
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">1. SEORANG PENDOA SYAFAAT yang baik harus pro-aktif dalam mencari informasi doa yang jelas.</span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Saudara, informasi doa yang jelas itu penting sekali dalam berdoa syafaat. Hal ini penting agar kita dapat berdoa dengan baik, sungguh-sungguh dan sesuai dengan fakta.</span><br />
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Saya pernah beberapa kali mengalami kecelakaan dalam memimpin doa. Pernah suatu kali saya memimpin doa sebelum acara latihan koor dimulai. Saya berdoa untuk setiap kami yang menyanyi, untuk pianis dan juga untuk konduktor. Setelah selesai (amin), semua protes karena orang yang saya kira konduktor, ternyata bukan. Seharusnya orang lain yang jadi konduktor saat itu. Yah ... saya pikir bagaimana untuk meralatnya? Apa saya harus berdoa lagi untuk meralat doa saya yang keliru, ya?</span><br />
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Saudara, hal itu memang hal kecil saja. Tetapi hal tersebut juga sangat mempengaruhi kesungguhan kita dalam berdoa. Jika informasi itu tidak jelas atau bahkan salah, apakah kita akan mengatakan kepada Tuhan, padahal itu bukan hal yang benar?</span><br />
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Saudara, bagaimana halnya sikap Nehemia dalam hal ini? Saudara-saudara, Nehemia adalah seorang Yahudi yang hidup di pembuangan. Pada tahun kedua puluh pemerintahan Artahsasta I (445 SM) Nehemia ini menduduki jabatan sebagai pejabat minuman raja. </span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Jabatan ini adalah jabatan yang tinggi, dan orang yang menduduki jabatan ini merupakan orang yang sangat dipercaya oleh raja. Sebab tugas mereka adalah mencoba minuman yang akan diminum oleh raja, apakah minuman itu beracun atau tidak. Jadi jabatan itu merupakan jabatan yang menentukan hidup matinya seorang raja. Dikisahkan dalam pasal 1:1-2, pada bulan Kislew tahun kedua puluh pemerintahan Artahsasta, salah seorang saudaranya, Hanani, datang dari Yehuda bersama-sama dengan beberapa orang saudara. Perhatikan di ayat 2, "... Aku menanyakan keadaan orang-orang Yahudi yang terluput, yang terhindar dari penawanan dan tentang Yerusalem." Saudara, Nehemia sendiri mengambil inisiatif untuk bertanya. Ini bukan pertanyaan basa-basi. Jika kita bandingkan dengan reaksi Nehemia dan tindak lanjutnya setelah mengetahui hal ini (ayat 4), maka saya dapat simpulkan bahwa pertanyaan Nehemia bukan pertanyaan basa-basi, tetapi dia memang rindu akan informasi yang benar tentang keadaan bangsanya untuk kemudian mendoakan.</span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Ia tidak menunggu informasi itu diberikan. Tetapi dia sendiri bersikap pro-aktif mencari informasi yang jelas itu. Memang ia tidak pergi sendiri ke Yerusalem, tetapi kepekaannya dapat melihat peluang akan sumber informasi yang akurat. Memperlihatkan bahwa dia begitu proaktif dan memandang perlunya informasi yang akurat untuk didoakan.</span><br />
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Saudara, dalam kehidupan kita, jika kita mau menjadi pendoa syafaat yang baik, kita harus pro-aktif dalam mencari dan mendapatkan informasi doa yang jelas. Jangan sekedar berdoa dengan informasi yang tidak jelas. Kita perlu kejelasan informasi tersebut. Jika kita berdoa untuk pergumulan seseorang, alangkah baiknya jika kita tahu tentang pergumulan orang itu. Dan ini haruslah menjadi kebiasaan kita, yaitu aktif untuk mencari informasi doa yang jelas. Jangan tunggu orang datang minta didoakan, tetapi cari informasi tentang pergumulan orang lain, apa yang dapat kita doakan baginya. Jika kita mau proaktif mencari informasi doa yang jelas, maka kita akan menjadi seorang pendoa syafaat yang baik. Sebab hal ini menunjukkan kesungguhan kita untuk berdoa.</span><br />
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">2. SEORANG PENDOA SYAFAAT yang baik memiliki empati terhadap orang yang didoakan.</span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Saudara-saudara, dalam ayat 3, Nehemia mendapatkan informasi dari saudara-saudaranya tentang keadaan orang-orang Yahudi yang lolos dari penawanan. Keadaan mereka sangat buruk, tercela. Mereka dalam kesukaran besar. Tembok Yerusalem telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar. Reaksi Nehemia setelah mendengar informasi itu (ayat 4): ia sedih sekali, ia menangis, ia berkabung selama beberapa hari, ia berpuasa dan berdoa.</span><br />
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Saudara, sungguh suatu reaksi yang sangat dramatis. Nehemia memiliki jabatan yang tinggi, namun ia peduli dan berempati kepada saudara-saudara sebangsanya dan terhadap bangsanya. Bukankah lebih enak jika ia tidak ikut campur dengan keadaan bangsanya. Bukankah lebih baik baginya jika ia hidup tenang dengan jabatannya saat itu? Untuk apa dia bersusah payah memikirkan bangsanya (bahkan jika kita lihat dalam pasal berikutnya, nyawanya sendiri harus dipertaruhkan). Tetapi Saudara, rasa ikut memiliki, ikut merasakan inilah yang mendorong Nehemia untuk berdoa dengan bersungguh-sungguh bagi bangsanya.</span><br />
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Saudara, ingatkah peristiwa Tuhan Yesus memberi makan lima ribu orang? Tuhan Yesus melihat orang banyak yang terus mengikuti Dia, meskipun Tuhan Yesus pergi lewat danau. Mereka mengambil jalan darat. Melihat hal itu, Tuhan tergerak oleh belas kasihan. Tuhan Yesus merasakan kerinduan mereka dan bahkan kelelahan dan kelaparan mereka. Dan hal ini, pada gilirannya mendorong Tuhan Yesus untuk memberi mereka makan.</span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Saudara, rasa empati, rasa ikut memiliki, ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain dapat mendorong seseorang untuk bertindak dengan kesungguhan dan ketulusan hati.</span><br />
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Bagaimana halnya dengan kita? Apakah kita dapat ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain dalam berbagai permasalahan mereka? Mungkin mereka mengalami dukacita, dapatkah kita menyelami perasaan mereka? Mungkin mereka mengalami krisis dalam kehidupan rumah tangganya, dapatkan kita merasakan pergumulan mereka? Mungkin juga mereka sedang bergumul keras akan apa yang bisa mereka makan besok pagi, dapatkah kita merasakan pergumulan mereka? Masih ada begitu banyak macam pergumulan yang lain, Saudara, dapatkah kita ikut merasakannya? Mungkin ada saudara yang berkata, "Ah ... yang penting kan saya sudah berdoa bagi mereka. Bukankah itu cukup?" Pertanyaan balik, "Apakah Anda dapat berdoa dengan kesungguhan hati jika Anda tidak merasakan apa sebenarnya yang dirasakan oleh orang yang kita doakan? "</span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Marilah kita belajar untuk berempati terhadap orang yang kita doakan. Dengan demikian kita dapat berdoa dengan sungguh-sungguh untuk mereka dan kita menjadi seorang pendoa syafaat yang baik.</span><br />
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">3. SEORANG PENDOA SYAFAAT yang baik memiliki konsep doa yang benar.</span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Mulai dari ayat 5-11 dicatat tentang doa Nehemia bagi pemulihan Israel. Jika kita melihat doa Nehemia tersebut kita melihat bahwa Nehemia memiliki konsep yang benar tentang doa.</span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Rangkaian kata-kata doa Nehemia diawali dengan pujian bagi Tuhan (ayat 5). Setelah itu dilanjutkan dengan permohonan agar Tuhan mendengar doanya (ayat 6a).</span><br />
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Kemudian Nehemia mengaku dosa di hadapan Tuhan, dosa nenek moyangnya, dosa bangsanya dan dosanya sendiri (ayat 6b-7). Saudara, pengakuan dosa merupakan hal yang sangat penting dalam doa kita. Tuhan Yesus dalam doa Bapa Kami yang diajarkannya juga memasukkan hal pengakuan dosa dan pengampunan dosa. Bandingkan juga dengan Yakobus 5:16, <i>"... hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan sangat besar kuasanya"</i>. Apakah di muka bumi ada orang benar? Tidak ada. Tetapi kita dibenarkan jika kita mengaku dosa kita (1Yohanes 1:9).</span><br />
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Dalam doanya Nehemia memegang janji Tuhan (ayat 8-10). Segala permohonannya dilandaskan atas janji Tuhan dan dia tidak meminta yang berlebihan dari yang dijanjikan Tuhan. Di akhir doanya, Nehemia sekali lagi dengan segala kerendahan hatinya memohon kepada Tuhan untuk mengabulkan doanya. Namun dibalik kerendahan hatinya itu ada suatu keberanian untuk meminta karena dia terbuka di hadapan Tuhan (ayat 11).</span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Selain rangkaian doa Nehemia, hal lain yang memperlihatkan bahwa Nehemia memiliki konsep doa yang benar adalah bahwa dia berdoa dengan tak berkeputusan (ayat 4). Dan hal ini nampak pula pada pasal 2:1. Dicatat, "... Pada bulan Nisan tahun keduapuluh pemerintahan Artahsasta ..." Jika ayat ini dibandingkan dengan pasal 1:1 "... pada bulan Kislew ..." maka selang waktu yang ada dari informasi yang didapatkan (berarti juga waktu Nehemia berdoa) hingga peristiwa yang dicatat di pasal 2:1-8 yaitu sekitar 4 bulan. Dan saya yakin dalam waktu empat bulan itu Nehemia terus-menerus berdoa bagi bangsanya.</span><br />
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Bagaimana halnya dengan kita? Kita seringkali berdoa kepada Tuhan dengan konsep doa yang tidak benar. Kita seringkali datang pada Tuhan dengan membawa shopping list yang panjang. Kemudian kita sodorkan pada Tuhan untuk dikabulkan. Kita seringkali seolah-olah menodong Tuhan, memaksa Tuhan untuk mengabulkan permintaan kita. Ini berarti bukan kehendak Tuhan yang jadi, melainkan kehendak kita yang jadi. Kita seringkali datang kepada Tuhan dengan dosa atau kesalahan yang tidak atau belum kita bereskan. Saudara, marilah pada hari ini kita belajar dari Nehemia untuk memiliki konsep doa yang benar.</span><br />
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">4. SEORANG PENDOA SYAFAAT yang baik siap untuk menjadi jawaban atas doanya sendiri jika Tuhan menghendaki.</span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Nehemia sungguh luar biasa. Dia tidak hanya berdoa bagi bangsanya, tetapi dia sendiri siap dipakai Tuhan untuk menjadi jawaban untuk doanya sendiri. Jika kita perhatikan pasal 2:2-10, kita melihat tindakan Nehemia bagi pemulihan bangsanya.</span><br />
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Diawali ketika suatu hari Nehemia sedang murung pada saat bertugas dan ini dilihat oleh raja Artahsasta. dengan ketakutan Nehemia mengatakan apa alasan dia murung yaitu karena keadaan bangsanya. Sungguh tidak terduga jika kemudian Artahsasta bertanya "Jadi apa yang kau inginkan?"</span><br />
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Yang dilakukan oleh Nehemia saat itu adalah berdoa. Dalam doanya Nehemia mendapatkan satu keyakinan bahwa dia dipakai oleh Tuhan sebagai jawaban atas doanya sendiri (bandingkan juga dengan ayat 2:12b). Tuhan sendiri yang menaruh beban itu dalam hati Nehemia. Karena itu kemudian dia menjawab pertanyaan Artahsasta dengan mengajukan permintaan yang boleh dibilang sangat besar nilainya. Permintaan itu kecil kemungkinannya untuk dikabulkan. Namun ternyata permintaannya dikabulkan oleh Artahsasta karena tangan Allah yang murah menyertainya. Dan Nehemia sendiri bertindak mengatur restorasi Yerusalem. ....</span><br />
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Saudara, ini berarti setiap kita berdoa bagi orang lain, bagi kesulitan orang lain, kita harus siap menjadi jawaban atas doa kita sendiri manakala Tuhan menghendaki. Mungkin kita berdoa bagi penginjilan di pedalaman. Kita harus siap jika Tuhan menghendaki kita sendiri untuk pergi. Jika kita berdoa untuk orang yang kekurangan, kita harus siap jika Tuhan menghendaki kita sendiri sebagai saluran berkat bagi orang tersebut.</span><br />
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">PENUTUP</span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Saudara-saudara, menjadi pendoa syafaat merupakan satu bentuk pelayanan yang sangat penting dan besar artinya. Namun demikian, untuk menjadi pendoa syafaat yang baik bukan hal mudah. Hari ini kita telah belajar dari Nehemia untuk menjadi pendoa syafaat yang baik. Marilah kita ikuti teladan Nehemia. Kita dapat menjadi seperti Nehemia. Kita akan memiliki suatu relasi rohani yang indah dengan Tuhan dan sesama kita.</span>GPdI El-Shadaihttp://www.blogger.com/profile/13067376954271856620noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5775393948855354016.post-9768538349918446892011-08-12T13:15:00.000+07:002011-10-14T11:46:05.789+07:00Lima Cara Gereja Lokal Dapat Bertumbuh Secara Sehat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/41787_161253221185_3346803_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="291" src="http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/41787_161253221185_3346803_n.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Paling tidak ada lima cara dimana gereja lokal dapat bertumbuh secara sehat: Paling tidak ada lima cara dimana gereja lokal dapat bertumbuh secara sehat: </span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;"> </span> <br />
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;">
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Gereja yang sehat harus bertumbuh secara jumlah dan secara kedewasaan rohani. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;">
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Gereja yang sehat harus mengalami pertumbuhan keluar (tidak hanya ke dalam), yaitu dengan terlibat dalam pengutusan misi dunia. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;">
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Gereja yang sehat harus mendirikan gereja-gereja baru di daerah sekitar yang tidak jauh dari tempat dimana gereja itu berada. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;">
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Gereja yang sehat harus memberikan dorongan semangat dan contoh teladan bagi gereja-gereja lain. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;">
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Gereja yang sehat harus mengembangkan pengaruh sosialnya di masyarakat di mana gereja itu berada.</span></div>
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;"></span><br />
<a name='more'></a><b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">1. Mendorong Adanya Pertumbuhan Baik Secara Jumlah Dan Secara Rohani</span></b><br />
<b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;"> </span></b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;"> </span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">PEMBERITAAN INJIL. Adalah sangat penting bagi pendeta dan anak buahnya untuk membuat rencana-rencana yang dapat memberikan dorongan semangat khususnya di dalam bidang penginjilan untuk jemaat lokal. Dan pekabaran Injil ini harus secara kultural dapat diterima. Terlalu sering gereja-gereja lokal tidak mempunyai kepekaan terhadap masyarakat di sekitar mereka sendiri dengan mengesampingkan kelompok-kelompok masyarakat yang secara geografis berdekatan. Tetapi orang-orang Kristen akan menunjukkan sikap kritis mereka, bilamana melihat adanya seorang penginjil yang melangkah keluar untuk melayani di luar lingkungan budayanya sendiri. Tuhan menemui orang-orang di tempat mana mereka berada/tinggal. Dia makan dan minum bersama-sama mereka dan menghadiri pesta jamuan makan yang mereka adakan. Dia berada bersama orang-orang yang lapar, orang- orang yang sakit, para bangsawan, orang-orang kaya, seseorang yang sudah lima kali mengalami kawin cerai. Pendeta dengan rekan-rekan seimannya harus dapat menemukan alat atau sarana yang melaluinya Injil dapat disampaikan dan didengar dengan sebaik-baiknya. </span><br />
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">PEMURIDAN. Gereja harus terlibat di dalam tugas pemberitaan Injil. Tetapi, jika hanya membuat keputusan-keputusan saja, dan tidak mengadakan langkah pemuridan, maka ini merupakan kesalahan yang tragis. Yesus memerintahkan kepada murid-murid-Nya untuk memandang sekelilingnya, pergi dan menjadikan murid, membaptiskan dan mengajar (Matius 28:19-20). Proses untuk menempatkan domba-domba baru masuk ke dalam kawanan domba harus dilaksanakan dengan hati-hati. Sebuah gereja lokal harus mengembangkan suatu proses pemikiran mengenai hal pemuridan untuk menolong mengarahkan dan menangani hasil-hasil dari pekabaran Injil dan memantapkan orang-orang yang baru percaya tersebut ke dalam persekutuan. Berikut ini beberapa saran tentang langkah-langkah di dalam pekabaran Injil/proses pemuridan sebagaimana sudah dikembangkan oleh dua belas anggota dari team pastoral (pelayanan penggembalaan) di sebuah gereja yang pernah digemabalakan oleh si penulis artikel ini: </span><br />
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Langkah 1: Setiap pengunjung yang hadir di dalam semua kegiatan kebaktian, pagelaran musik rohani dan acara-acara kebaktian khusus lainnya diminta untuk mengisi kartu-kartu isian yang sudah disediakan.</span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;"><br />
Langkah 2: Selama minggu berikutnya satu team pemberita Injil mengunjungi rumah-rumah para pengunjung yang hadir (berdasarkan kartu-kartu yang sudah diisi) dan menyampaikan berita Injil.</span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;"><br />
Langkah 3: Jika pengunjung yang dikunjungi itu menunjukkan sikap tertarik terhadap Injil, maka dia didorong untuk bersedia datang lagi di dalam kebaktian gereja. Dia juga diundang untuk menghadiri kelas-kelas pemahaman Alkitab -- yang terdiri dari beberapa kelompok kecil, yang disediakan selama lima minggu secara berurutan, yang khusus membahas mengenai pokok-pokok dasar Alkitab dan Injil, sehingga dalam suasana seperti itu anggota- anggota yang hadir di dalam kelas pemahaman Alkitab mendapat kesempatan untuk menerima Kristus.</span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;"><br />
Langkah 4: Proses pemuridan berjalan terus, sementara setiap pribadi diundang untuk menghadiri kelas-kelas dewasa pada hari Minggu sesuai dengan pilihan masing-masing. Kelas-kelas ini mengajarkan hal-hal seperti bagaimana hidup di tengah-tengah masyarakat sebagai orang yang beriman, bagaimana melakukan tindakan-tindakan sosial, kegiatan cell-group, team-team doa, dan lain sebagainya, dimana para pendatang baru dapat mengembangkan rasa ikut memiliki dari bagian persekutuan dan mengembangkan hubungan antara satu dengan yang lain.</span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;"><br />
Langkah 5: Keanggotaan Gereja disampaikan setiap kali pribadi- pribadi menjadi orang percaya. Penulis yakin apabila hal keanggotaan gereja terlalu ditekankan, dapat juga terjadi bahwa hal keanggotaan gereja ini tidak mendapatkan perhatian sama sekali. Keanggotaan gereja dan baptisan adalah penting bagi komitmen kepada gereja lokal.</span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;"><br />
Langkah 6. Proses penginjilan dan pemuridan terselesaikan bilamana orang percaya baru sudah dimantapkan di dalam kegiatan-kegiatan kebaktian umum secara reguler; dan di dalam kelas-kelas Sekolah Minggu dewasa untuk bersekutu, saling memberikan perhatian, dan belajar bersama, disamping saling menasehati dan mendoakan. Juga dimantapkan di dalam kegiatan kelompok-kelompok kecil di rumah-rumah yang terdiri dari empat sampai delapan orang anggota (cell-group). Kelompok-kelompok kecil ini sangat perlu untuk mengembangkan adanya komitmen yang dalam, baik untuk perkembangan spirituil masing-masing pribadi, ataupun di dalam hal untuk saling merawat dan memelihara kehidupan rohani dalam kebersamaan. </span><br />
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Pekerja gereja, di mana penulis pernah menjadi gembalanya, menemukan juga bahwa pada dasarnya Tuhan sudah menetapkan bagi kehidupan gereja tiga tingkatan kontak yang dapat memenuhi kebutuhan spirituil masing-masing anggota dan juga menolong mengembangkan persekutuan dan pemuridan yang sungguh sangat diperlukan bagi suatu pertumbuhan gereja yang sehat. </span><br />
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Tingkatan pertama: Kontak-kontak yang terjadi selama kegiatan kebaktian Minggu pagi. Kontak-kontak ini menolong orang-orang percaya untuk memelihara hubungan mereka dengan Kristus. Suatu kebaktian yang besar, yang terdiri dari jumlah anggota yang banyak, dimana di dalam kebaktian seperti itu diusahakan agar setiap anggota jemaat mengalami kontak langsung secara pribadi dengan Allah sendiri dan semua aspek dari kebaktian sehingga penyembahan berjalan terus dan bekerja di dalam pribadi setiap anggota jemaat sampai pada akhir kebaktian. </span><br />
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Tingkatan kedua: Kontak terjadi selama diselenggarakannya kelas- kelas Sekolah Minggu untuk orang-orang dewasa. Jumlah yang hadir di kelas-kelas Sekolah Minggu dewasa bervariasi di setiap kelas yang ada, mulai dari 25 sampai dengan 175 dan sengaja diadakan dengan cara membagi kelompok-kelompok yang jumlah anggotanya besar, menjadi beberapa kelompok-kelompok yang lebih kecil. Kelompok-kelompok kecil ini bersatu dan bersehati untuk berakar dan bersekutu, bersaksi bersama pada tiap akhir minggu, mengunjungi orang-orang sakit, mengadakan perwujudan kasih bagi mereka-mereka yang diperhadapkan pada suatu kebutuhan, melakukan kegiatan retreat, kebaktian bersama akhir tahun dan berbagai langkah kegiatan lainnya di mana melalui kesemuanya itu suasana rasa memiliki satu dengan yang lain, saling memperhatikan, saling bertanggung jawab dapat dikembangkan dan dimantapkan. </span><br />
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Tingkatan ketiga: Kontak yang dipusatkan pada kelompok kecil. Kelompok-kelompok kecil ini memberikan kesempatan kepada orang- orang percaya untuk mengenal satu dengan yang lain secara dekat dan saling mengasihi. Di sini mereka dapat mengakui dan membereskan dosa-dosa mereka, mendapatkan dukungan rohani dan doa- doa di dalam mencapai sasaran-sasaran masing-masing secara pribadi, dan melayani Allah sebagai bagian dari satu team. </span><br />
<br />
<b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">2. Menekankan Hal Penginjilan Sedunia</span></b><br />
<b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;"> </span></b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;"> </span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Sebagai tambahan atas pertumbuhan baik secara jumlah maupun rohani, satu jemaat harus bertumbuh juga di dalam keterlibatannya untuk penginjilan dunia. Gereja yang sehat harus mempunyai visi untuk menjangkau dunia dan membuat rencana untuk menerangi dan menggarami dunia. Pendeta berkewajiban untuk memberikan tantangan sehubungan dengan hal ini kepada anggota-anggota jemaat, tantangan untuk memberikan perhatian dan ikut mengambil bagian dalam Amanat Agung. Mengarahkan fokus di bidang misi (pengutusan) bukannya sekedar pilihan tetapi merupakan suatu perintah atau amanat yang harus ditaati. Hal ini memerlukan adanya pemeliharaan secara terus-menerus agar visi yang terarah itu tidak pudar ataupun menyimpang; dan pendeta harus memberikan teladan serta membuka jalan dengan melangkah pergi, melayani, dan mendoakan. Dia sebagai pendeta perlu mengembangkan adanya roh kesediaan untuk memberi di dalam gereja sehingga dengan demikian anggota-anggota jemaat akan bersedia untuk ikut mengambil bagian, baik dengan uang mereka untuk mengambil bagian dalam kebutuhan dunia. </span><br />
<br />
<b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">3. Mendirikan Gereja-Gereja Baru</span></b><br />
<b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;"> </span></b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;"> </span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Prioritas ketiga dari suatu gereja yang sehat adalah mendirikan gereja-gereja baru. Jika orang-orang Kristen yang sehat berlipat ganda dengan sendirinya, maka demikian juga dengan jemaat yang sehat. Gereja dimana penulis pernah menjadi gembalanya sudah mendirikan beberapa gereja-gereja muda dengan cara yang pada mulanya agak serampangan, tetapi gereja tersebut akhirnya mengalami keberhasilan dan mengusahakan yang terbaik. Pertama, diadakan penelitian terhadap suatu daerah tertentu, untuk mengetahui apakah sebenarnya kebutuhan yang mendesak dan potensial dari daerah tersebut. Dipilih satu letak yang strategis, dan usaha penginjilan pribadipun dilakukan. Daftarkan orang-orang di sekitar tempat tersebut yang merasa tertarik dan bersimpati. Anggota-anggota jemaatpun juga mengadakan penelitian, untuk mencari tahu siapakah anggota-anggota jemaat yang merasa terbeban untuk menolong mendirikan serta memperkuat gereja baru ini. Pada kelas Sekolah Minggu baru yang diadakan berikutnya di gereja "induk", ajaklah orang-orang yang berasal dari tempat baru, yang tertarik untuk bergabung dalam gereja baru dan juga anggota-anggota gereja induk itu sendiri yang menyatakan kesediaan, untuk mengambil bagian untuk memperkuat gereja yang baru dimulai ini. </span><br />
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Sebagaimana halnya bayi manusia, kelompok ini untuk selama sembilan bulan berada di dalam rahim "gereja induk" di mana mereka saling berdesakan dan merasa nyaman serta saling akrab satu dengan yang lain. Kelas baru ini diberi nama "Gereja Kecil di Lantai Tiga", dan pengajar-pengajarnya adalah anggota team penggembalaan dari gereja "induk" yang sudah dipilih untuk mendampingi, membimbing "gereja yang masih baru" tersebut dan menjadi pendeta (gembala) pertama yang penuh waktu. Sesudah mengadakan pertemuan selama sembilan bulan dan meulai membentuk kelompok-kelompok kecil di antara mereka, maka gereja baru tersebut diluncurkan melalui kebaktian pelepasan yang meriah dan doa-doa bersama. Dewasa ini, sesudah tiga tahun, gereja tersebut memiliki jumlah anggota sebanyak dua ratus. Dan gereja tersebut belum lama ini juga mengangkat pendeta-pendeta pembantu. </span><br />
<br />
<b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">4. Membantu, Memberikan Dorongan Semangat Kepada Gereja-Gereja Yang Ada</span></b><br />
<b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;"> </span></b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;"> </span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Prioritas keempat untuk suatu gereja yang sehat adalah membantu, memberikan dorongan semangat kepada gereja-gereja yang lain. Pendeta gereja setempat harus terbuka, bersedia untuk mendoakan dan mengusahakan yang terbaik untuk membantu pertumbuhan gereja-gereja di sekitar daerah di mana gereja yang digembalakannya berada. Penulis ini sudah sepuluh tahun lamanya menjadi anggota kelompok pendeta-pendeta di daerah lokal di mana dia menggembalakan. Setiap pendeta yang menjadi anggota dari kelompok pendeta-pendeta gereja lokal di daerah tersebut, bersatu hati untuk menjaga dan memelihara keberadaan dan kebaikkan gereja-gereja satu dengan yang lain dan dengan secara jujur, tulus dan murni mengusahakan pertumbuhan dari gereja-gereja di sekitar daerah tersebut. Seringkali penulis mengadakan waktu dalam satu team, untuk melayani gereja-gereja lokal yang lain ataupun mengundang satu kelompok atau team dari gereja yang lain untuk datang dan saling bersekutu satu dengan yang lain. </span><br />
<br />
<b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">5. Mengembangkan Perhatian Sosial</span></b><br />
<b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;"> </span></b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;"> </span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Prioritas kelima untuk suatu gereja lokal yang sehat adalah adanya kesadaran sosial. Di sekitar gereja, senantiasa dijumpai banyak orang yang miskin, sakit secara mental, sakit secara tubuh di rumah- rumah perawatan tertentu, mereka yang berada di dalam penjara dan rumah-rumah sakit, dan mereka yang menderita karena masalah-masalah keluarga. Gereja-gereja harus melatih anggota-angota jemaatnya untuk menjadi kelompok-kelompok dengan tugas pelayanan khusus secara lokal dan mengarahkan perhatian gereja untuk mengatasi berbagai permasalahan sosial yang timbul di daerah di mana gereja berada. </span><br />
<br />
<b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;">Sumber:</span></b><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;"> <br />
Judul Buku : Filsafat Pelayanan Berdasarkan Alkitab <br />
Judul Artikel: Lima Cara Untuk Menjangkau Dunia Dewasa Ini <br />
Pengarang : Raymond C. Ortlund <br />
Penerbit : Yakin, Surabaya <br />
Halaman : 65 - 69</span>GPdI El-Shadaihttp://www.blogger.com/profile/13067376954271856620noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5775393948855354016.post-66707444288120102072011-08-11T21:06:00.000+07:002011-08-11T21:06:24.333+07:00ETIKA PERGAULAN MUDA MUDI DALAM BERCINTA, BERPACARAN, SEKSUALITAS BERDASARKAN FIRMAN TUHAN<!--[if gte mso 9]><xml> <o:OfficeDocumentSettings> <o:RelyOnVML/> <o:AllowPNG/> </o:OfficeDocumentSettings> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:EnableOpenTypeKerning/> <w:DontFlipMirrorIndents/> <w:OverrideTableStyleHps/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-ansi-language:IN;}
</style> <![endif]--> <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.sumbaronline.com/foto_berita/94pelajar-pacaran.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="176" src="http://www.sumbaronline.com/foto_berita/94pelajar-pacaran.jpg" width="200" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-margin-top-alt: auto;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Etika pergaulan adalah bagian dari hidup kita dalam bermasyarakat. Sehingga seakan-akan hidup kita dibatasi oleh suatu jaringan norma berupa larangan, ketentuan, kewajiban, dan sebagainya. Sekarang yang menjadi bahan pertanyaan dengan norma apakah kita memikirkan etika pergaulan kita, karena etika sendiri merupakan penyelidikan filsafat tentang bidang moral, mengenai kewajiban manusia serta tentang yang baik dan yang buruk.</span></div><a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Etika dalam Alkitab menitik beratkan <b>bukan hanya pada ekspresi lahiriah</b>, melainkan juga pada “ <b>pikiran dalam hati</b>”, motivasi, perasaan, imajinasi, dan sebagainya. Etika sendiri tidak mempersoalkan “<b>apa</b>” atau “<b>siapa</b>” manusia itu, tetapi <b>bagaimana</b> manusia seharusnya bertindak atau berbuat. Etika adalah pertimbangan tingkah laku yang harus bertanggung jawab terhadap Allah dan manusia, bagaimana kita berbuat dan bertindak menurut Firman Tuhan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-margin-top-alt: auto;"><b><u><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">PERCINTAAN DAN SEKSUALITAS</span></u></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Percintaan dan seksualitas adalah dua hal yang berbeda tetapi berkaitan erat. Oleh karena itu percintaan tak dapat selalu dianggap dengan hubungan seks. Sebaliknya hubungan seks hanya boleh terjadi apabila didalamnya ada jalinan cinta dua pribadi berlainan jenis yang telah menikah secara resmi melalui lembaga gereja dan pemerintah yang berwenang. Percintaan sendiri menuntut adanya sikap mapan, dewasa serta tahu batas yang benar. Penyimpangan biasanya terjadi karena kurang pengertian atau melakukan uji coba atau pelarian dari frustasi dan stress berkepanjangan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">Cinta melibatkan emosi seseorang sejak dilahirkan, dan melalui cinta manusia dapat mempertahankan hidup, serta mengerti dan menikmati keindahan.Sedangkan seks adalah eksistensi yang ada pada diri manusia, menurut Sigmund Freud “ <b>seks adalah libido manusia </b>”. Maka sebenarnya emosi cinta dapat disalurkan dan diwujudkan tanpa harus melibatkan seks.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">Seks menentukan jenis seseorang apakah ia pria atau wanita. Dalam arti sempit, seks seringkali dikaitkan dengan “hubungan seksual atau pornografi”, sehingga seks tidak lagi mencapai pada tingkat pengertian yang luhur seperti ketika Allah menciptakannya. Seks bukan hal tabu yang harus dihindari atau dimatikan tetapi justru harus dijaga dan diperlakukan secara kudus dan benar sebagai wujud ucapan syukur atas anugrah Tuhan. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Dalam Alkitab, perzinahan sering dihukum dengan keji, hal ini karena seksualitas sangat dijunjung tinggi dan dipelihara kekudusannya hanya dalam ikatan pernikahan ( Ibrani 13:4 ).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-margin-top-alt: auto;"><b><u><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">CIRI PERKEMBANGAN SEKSUAL DAN HUBUNGAN SEKSUAL</span></u></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Seseorang pada tiap tahap perkembangan mempunyai ciri yang unik menurut tahapannya, yaitu: mulai memiliki minat terhadap kehidupan seksualitas akibat dari perkembangan fisik dan mental, mulai tertarik pada lawan jenis, mulai mencoba mengekspresikan perasaan cinta.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Dalam pola hubungan seksual ada beberapa aspek yang terkait yaitu aspek keterbukaan, aspek komitmen dan aspek penyerahan. Aspek-aspek ini hanya dapat dipenuhi dalam pernikahan yang sah, dan bagi Tuhan persetubuhan adalah bagian dari rencanaNya, diluar tujuanNya hubungan seks tidak mempunyai arti, dan hubungan seks menurut rencanaNya sangat wajar dan indah.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-margin-top-alt: auto;"><b><u><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">BERPACARAN DAN CIRI-CIRI PACARAN ORANG KRISTEN</span></u></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Fase berpacaran biasanya mulai setelah fase persahabatan yang baik. Dimana seseorang secara khusus dan pribadi bergauldengan orang lain untuk memperoleh pengenalan pribadi yang realistis dan mendalam;menguji keberanian tekad dan kebenaran perasaan yang ada serta mempersiapakan diri memasuki fase pernikahan, untuk memikul tanggung jawab kehidupan yang berat bersama-sama. Jelas berpacaran merupakan masa pengenalan antar dua pribadi secara khusus dengan tujuan akhir ke pernikahan;bukan sekedar pengenalan tetapi juga mengambil sikap untuk mengkhususkan hubungan berdua.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-margin-top-alt: auto;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Ciri-ciri pacaran orang Kristen:</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Kasihnya bersifat obyektif, dengan memberi apa yang baik dan dibutuhkan dengan tidak memanipulatif</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Peralihan dari cemburu buta menjadi cemburu yang obyektif yang menuntut sesuatu yang memang sudah menjadi haknya</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Peralihan dari cinta romantis menjadi cinta yang realistis;sehingga tidak hanya berkisar pada hal-hal yang indah dan romantis saja, melainkan realistis sesuai keadaan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Peralihan dari berpusat pada kegiatan-kegiatan menjadi berpust pada komunikasi dan dialog;sehingga dapat lebih mengenal secara pribadi</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Peralihan dari orientasi seksual menjadi orientasi masa depan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><b><u><span lang="IN" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">SARAN PENGENDALIAN SEKS DALAM BERPACARAN</span></u></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Menerapkan Kekristen dalam seluruh aspek hidup kita</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Buat aturan dalam berpacaran yang berdasar pada prinsip Alkitab</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pilih pacar dengan hati-hati, seiman</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Menjadikan pacaran menjadi kesempatan yang menarik, kreatif dan menjadi persekutuan yang baik dalam Tuhan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Hindari situasi dan kondisi yang merangsang dorongan seks</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Batasi waktu berpacaran agar tidak terlalu sering</span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></li>
</ol>GPdI El-Shadaihttp://www.blogger.com/profile/13067376954271856620noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5775393948855354016.post-73399209545987597962011-08-11T20:58:00.000+07:002011-08-11T20:58:24.663+07:00PERGAULAN UMAT KRISTEN<!--[if gte mso 9]><xml> <o:OfficeDocumentSettings> <o:RelyOnVML/> <o:AllowPNG/> </o:OfficeDocumentSettings> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:EnableOpenTypeKerning/> <w:DontFlipMirrorIndents/> <w:OverrideTableStyleHps/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-ansi-language:IN;}
</style> <![endif]--> <br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3;"><span lang="IN"><b><span style="color: blue; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></b></span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> </span></b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://psbobby.files.wordpress.com/2008/04/pemudi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="194" src="http://psbobby.files.wordpress.com/2008/04/pemudi.jpg" width="320" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Sejak semula manusia diciptakan Tuhan untuk saling bersekutu (baca: bergaul) dengan seluruh ciptaan Tuhan (segala mahluk). Jika kita membaca Kejadian 1 : 28 tentang : "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi". </span></div><a name='more'></a>Perintah Tuhan itu bukanlah semata-mata menunjuk kepada perintah untuk berkeluarga dan berketurunan, serta menguasai segala mahluk. Tapi perlu dilihat bahwa perintah itu merupakan titik tolak dimana Tuhan menginginkan manusia itu untuk membentuk persekutuan baik diantara sesama manusia juga terhadap mahluk lain. Bagaimana persekutuan itu tercipta dan terjalin antara sesama dalam keluarga, pun bagaimana persekutuan dengan mahluk lainnya.<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
Sejarah perjalanan bangsa Israel dari Mesir menuju Kanaan, pun menggambarkan bagaimana keinginan Tuhan membentuk satu persekutuan antara sesama di tengah-tengah satu bangsa. Selama kurun waktu 40 tahun (perjalanan dari Mesir ke Kanaan) Tuhan memberikan waktu untuk proses pembentukan satu bangsa yaitu bangsa Israel, waktu yang cukup lama. Sejarah itu menorehkan satu pemahaman yang besar, dimana persekutuan / pergaulan yang baik di tengah-tengah sesama dan pergaulan yang benar antara manusia (bangsa) dengan Tuhan, akan mendatangkan berkat. Dan sebaliknya pergaulan yang tidak benar akan mendatangkan malapetaka dan hukuman. Untuk itulah sebagai umat Kristen kita perlu mengingat kembali panggilan dan perintah Tuhan untuk dapat bergaul dengan baik dan benar terhadap : alam (mahluk lain), sesama manusia, dan Tuhan.<br />
<br />
<b>Bergaul dengan Alam (Mahluk lain)</b><br />
Tuhan menciptakan langit dan bumi beserta segala isinya, termasuk manusia dan mahluk lain dengan sempurna, indah dan penuh kedamaian serta cinta kasih. Namun sejak manusia jatuh ke dalam dosa, mengakibatkan terjadinya perubahan penciptaan, hidup yang indah dan penuh kedamaian berganti dengan kehidupan yang penuh dengan kekacauan dan permusuhan. Akibat tirani dosa, permusuhan antar ular dan manusia pun terjadi, pembunuhan (kisah Kain dan Habel) pun mulai terlahir, kekerasan hidup pun mulai nampak, persaingan-persaingan pun tidak dapat dihindarkan. Dan kenyataan itu pun harus kita rasakan sampai sekarang ini. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Bagaimana manusia yang pada mulanya diperintahkan untuk menguasai alam serta isinya dengan pengertian mengusahakan dan mengembangkannya dengan baik menjadi berubah dengan menguasainya dan mempergunakannya dengan semena-mena. Alam dan segala isinya pun menjadi sasaran kesemena-menaan dan keberingasan manusia. Pengrusakan tumbuh-tumbuhan, pemusnahan binatang-binatang, pengeksploitasian alam yang mengakibatkan kerusakan di semua belahan dunia. Dan kalau boleh saya katakan, sebaliknya pun alam dan mahluk lain pun kini benar-benar membuat permusuhan yang besar terhadap manusia. Ini terbukti dari banyaknya bencana alam yang terjadi, gempa, banjir, kekeringan, musim yang tidak menentu, ditambah lagi penyakit yang disebabkan oleh binatang-binatang, antraks, DBD, Flu burung, dsb. Pergaulan manusia dengan ciptaan lain sudah betul-betul rusak dan menimbulkan dampak yang sangat merugikan bagi semuanya. Untuk itu, sudah saatnya sebagai umat Kristen kita mengkaji ulang tentang panggilan dan perintah penciptaan itu, untuk hidup dalam damai sejahtera dalam persekutuan dan pergaulan yang baik terhadap alam dan segala mahluk ciptaan lainnya.<br />
<br />
<b>Bergaul dengan Sesama</b><br />
Sejak pembunuhan yang dilakukan oleh Kain terhadap Habel, timbullah permusuhan antara sesama manusia. Dan memang kisah Adam dan Hawa pun sudah membersitkan suatu permusuhan yang saling mempersalahkan antara sesama manusia. Akibatnya terjadilah persaingan-persaingan yang tidak sehat yang sampai menimbulkan permusuhan dan pembunuhan. Ketidak perdulian (egois) pun menjadi penyebab utamanya. Hidup yang pada mulanya penuh dengan cinta kasih dan kedamaian berubah menjadi hidup yang saling mempersalahkan, egois mau untung sendiri, dan akhirnya saling memusnahkan. Padahal perintah beranak-cuculah dan bertambah banyak serta penuhilah bumi, sedikitpun tidak mengandung pengertian untuk saling memusnahkan, tapi benar-benar perintah untuk saling mendukung dan menolong, bersama-sama dalam damai sejahtera mengerjakan perintah Tuhan Sang Pencipta.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
Sungguh amat tragis memang, kenyataan pun tidak dapat dipungkiri, bagaimana perselisihan dan ketidakpedulian antara sesama manusia yang kita saksikan sekarang ini. Penganiayaan sudah merupakan hal yang biasa, permusuhan seolah-olah menjadi tradisi, pembunuhan pun bukan berita langka lagi. Tidak ada kedamaian, kasih sudah gersang, kebersamaan mulai pudar, pergaulan yang benar sangat langka. Dalam hidup berkebangsaan pun, sebagai satu bangsa dan satu tanah air pun bahkan satu suku dan keturunan, tak luput dari pertikaian dan permusuhan, saling menyikut, saling menekan, saling menghantam dan saling menjatuhkan. Ironisnya, manusia seolah-olah tidak menyadarinya, bahkan semakin terlena dan berlomba-lomba hanya untuk dirinya sendiri. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dan lebih tragisnya lagi, mengaku diri sebagai umat Kristen pun tidak luput terkena imbas, di tengah-tengah persekutuan yang menamakan dirinya Kristen dan bersimbol gereja pun terjadi ketidak perdulian antara sesama bahkan sampai kepada permusuhan dan perpecahan. Persekutuan dan pergaulan itu sepertinya hanya topeng dan ritus-ritus belaka. Kasih sejati sirna hanya karena kepentingan pribadi, saling menghargai punah hanya karena kehormatan semata, tolong-menolong terasa berat hanya karena sibuk dengan kesombongan, persekutuan dan pergaulan terlupakan hanya karena kesibukan pribadi. Panggilan Kristiani untuk saling mengasihi semakin pudar. Sudah saatnya sebagai umat Kristiani kita kembali kepada penciptaan yang hidup dengan damai sejahtera, bersama-sama mengimani panggilan Kristiani untuk hidup dan bergaul dalam cinta kasih.<br />
<br />
<b>Bergaul dengan Tuhan</b><br />
Tuhan menciptakan manusia segambar dan se-rupa denganNya (Kejadian 1:26-27) dengan maksud dan tujuan menjadikan manusia sebagai ciptaan yang sempurna dan mulia, yang menjadi rekan sekerja Allah. Allah menginginkan manusia untuk dapat mendengar, memahami dan melaksanakan perintahNya. Namun apa yang terjadi, pembangkangan dan pemberontakanlah yang ada. Ingin sama seperti Allah (bnd. Hawa tergoda dengan ucapan ular; Nimrod yang membangun menara Babel sampai ke langit) menjadi sumber petaka hingga manusia jatuh ke dalam dosa. Pergaulan dengan Allah yang pada mulanya begitu dekat dan indah menjadi rusak. Pembantahan-pembantahan terhadap perintah Allah, pelanggaran-pelanggaran akan aturan Tuhan pun terjadi di mana-mana. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Manusia benar-benar tidak takut Tuhan lagi, manusia benar-benar lupa dengan pergaulan kepada Tuhan. Manusia lebih senang bergaul dengan hal-hal kesenangan yang nyata walaupun itu hanya sementara, pergaulan dengan Tuhan dianggap sebagai hal yang sia-sia. Dan hal itu juga tidak terlepas terhadap umat Kristiani ! Pergaulan dengan Tuhan diperlihatkan hanya sebagai ritus dan rutinitas saja, tidak benar-benar dirasakan dan diimani. Waktu untuk bergaul dengan Tuhan pun seolah-olah merupakan sisa-sisa waktu, bukan waktu yang benar-benar diberikan untuk bergauJ, mendengar dan melakukan perintahNya.<br />
<br />
<b>Kristen Umat yang Bergaul</b><br />
Adalah penting sekali sebagai umat Tuhan (Kristen) menyadari panggilan dan perintah Tuhan Sang Pencipta untuk hidup dalam pergaulan yang baik dan benar yang berkenan bagi Tuhan. Banyak defenisi dan pengertian tentang cara hidup, ciri khas, sikap dan tanggung jawab sebagai umat Kristen. Salah satu tanggung jawab umat Kristen itu adalah mewujudkan panggilan dan perintah untuk hidup bergaul dengan alam, sesama, terlebih kepada Tuhan. Bagaimanakah cara bergaul umat Kristen itu ? Saya mencoba memberikan pengertian pergaulan umat Kristen itu dari kata "KRISTEN" itu sendiri, yaitu : Kasih, Rajin, Iman, Syukur, Taat, Elok, Nyaman.<br />
<br />
<b>Kasih</b><br />
Tidak ada ke-Kristenan yang tidak didasari dan dilandaskan dengan kasih. Kasih merupakan satu bukti nyata dan kekristenan. Jangan menyebut diri sebagai umat Kristen kalau tidak memiliki kasih. Dan kasih pun merupakan inti dari pergaulan, pergaulan yang tidak didasari dengan kasih akan sirna. Sungguh banyak memang pengertian kasih, namun satu hal yang harus benar-benar kita pahami adalah pengertian kasih menurut 1 Yohanes 4 : 20 (Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah yang tidak dilihatnya). Maksudnya adalah, bahwa kasih umat Kristen itu bukanlah kasih yang munafik, bukan kasih yang tidak perduli dengan sekitarnya, bukan kasih yang hanya sekedar lips service. Tetapi kasih yang benar-benar perduli dengan sekitarnya, kasih yang nampak dan nyata dilakukan. Dan itu yang harus dilakukan umat Kristen dalam pergaulannya terhadap sesama, alam dan isinya terlebih terhadap Tuhan.<br />
<br />
<b>Rajin</b><br />
Sudah barang tentu orang menyukai bergaul dengan yang rajin! Dan kerajinan dapat mempertahankan pergaulan yang baik. Jika kita ingin bergaul baik dengan alam serta isinya, sesame dan kepada Tuhan, kerajinan sangat diperlukan. Rajin merawat, menjaga dan melestarikan alam dan ciptaan lain; Rajin bersekutu, rajin membantu dan menolong sesama; Rajin bersekutu dan memuji Tuhan. Memang tidak gampang untuk itu, ada harga mahal yang harus dibayar. Tapi yakinlah bahwa harga mahal dan jerih payah kita tidak akan sia-sia (1 Korintus 15:58).<br />
<br />
<b>Iman</b><br />
Kasih dan kerajinan itu haruslah didasari dengan Iman! Imanlah yang mendorong kita untuk mengasihi dan rajin, bukan semata karena mengharapkan imbalan atau upah. Kita mengasihi bukan karena ingin mendapatkan sesuatu imbalan (memberi uang supaya diberi uang, mengerjakan sesuatu supaya diberi upah, dsb). Kita mengasihi karena kita terlebih dahulu dikasihi (baca : 1 Yoh 4:19). Iman yang dimaksud pun bukanlah iman yang murahan! Sedikit saja mendapat tantangan langsung lemah, sedikit saja mengalami kesulitan langsung mundur. Tetapi biarlah iman yang mahal (ingat kisah iman Ayub, habis hartanya, anak dan istrinya bahkan tubuhnya kena penyakit, tetapi ia tetap setia kepada Tuhan). Kenapa perlu iman yang mahal? Karena memang bergaul bukanlah hal yang mudah, mungkin kita akan menemukan rasa kebosanan, tidak senang dengan tingkah laku orang lain, merasa dirugikan, dsb. Namun semua itu tidak boleh membuat kita malas bergaul, tetapi justru lebih memacu kita untuk bergaul dengan lebih baik. Pergaulan yang baik dan benar juga harus didasari iman, maksudnya, kita tidak bergaul hanya karena kebiasaan yang sama semata (geng), karena sama-sama pemabuk, karena satu profesi, karena satu marga, dsb, tetapi bagaimana kita mengimani bahwa Tuhan menyukai orang-orang yang mau bergaul dengan baik dan benar.<br />
<br />
<b>Syukur</b><br />
Kenapa orang sulit bergaul ? Mungkin disebabkan rasa kekurangan yang dialami, atau merasa dirugikan. Dan memang, walaupun kita sudah bergaul dengan baik, menolong dan membantu, kadang kita tidak menerirna ucapan terima kasih. Tapi tidak perlu bersedih, justru bersyukur dan berbahagialah sebab sebagaimana dikatakan lebih berbahagia orang yang menolong daripada ditolong, lebih berbahagia yang memberi daripada menerima. Itulah sebabnya kita perlu mensyukuri pemberian Tuhan dalam hidup kita, bagaimana keadaan kita dan apa yang kita terima dalam hidup ini, dengan demikian kita dapat menjalin pergaulan yang benar. Tanda dari rasa syukur itulah yang kita berikan dalam pergaulan kita.<br />
<br />
<b>Taat</b><br />
Ketaatan adalah satu hal yang sangat sulit sekali. Pengendalian diri, ketidak-sabaran, dan mau yang gampang-gampang saja membuat orang sulit untuk taat. Dan memang pergaulan banyak hancur karena ketidaktaatan, apalagi pergaulan kita dengan Tuhan! Untuk itulah ketaatan merupakan hal yang sangat dibutuhkan dalam pergaulan.<br />
<br />
<b>Elok</b><br />
Sudah pasti semua orang suka dengan yang elok! Tapi keelokan itu bukan hanya sementara, keelokan itu bukan hanya bentuk luar saja, tetapi keelokan itu betul-betul terlihat dan tercipta dari dalam. Sama dengan manusia, yang penting bukan keelokan rupa saja, tetapi inner beauty juga sangat diperlukan, budi pekerti yang elok, tutur kata dan bahasa yang elok, apalagi perilaku yang elok, itu semua yang diharapkan dalam pergaulan.<br />
<br />
<b>Nyaman</b><br />
Kalau sudah elok, maka kenyamanan pun akan tercipta. Kenyamanan adalah rasa aman dan damai sejahtera. Itu juga yang harus dilakukan oleh umat Kristen, sebagaimana Tuhan berfirman bahwa rancanganNya adalah rancangan damai sejahtera (Yeremia 29:11). Kita tentu sering merasakan dalam perkumpulan maupun dalam semua kegiatan kita baik di kantor, sering kita merasakan bahwa perkumpulan itu terasa indah dan menyenangkan jika si A (seseorang) itu ada, sehingga kehadirannya sangat dibutuhkan. Tapi sebaliknya, kita pernah tidak mengharapkan kehadiran si B karena dia selalu bikin onar. Itu sebabnya kita harus menjadi umat Kristen yang dirindukan dimana pun, yang senantiasa membawa damai sejahtera di dalam cinta kasih. Pergaulan umat Kristen adalah pergaulan yang penuh dengan cinta kasih, kerajinan, rasa syukur, ketaatan, keelokan dan kenyamanan, yang kesemuanya itu didasari oleh iman.</span></div>GPdI El-Shadaihttp://www.blogger.com/profile/13067376954271856620noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5775393948855354016.post-42016207178532403232011-08-11T20:51:00.000+07:002011-08-11T20:51:07.148+07:00Pergaulan Muda-Mudi Kristen<!--[if gte mso 9]><xml> <o:OfficeDocumentSettings> <o:RelyOnVML/> <o:AllowPNG/> </o:OfficeDocumentSettings> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:EnableOpenTypeKerning/> <w:DontFlipMirrorIndents/> <w:OverrideTableStyleHps/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-ansi-language:IN;}
</style> <![endif]--> <br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">A. Pergaulan Umum</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://catatanyanghilang.blogdetik.com/files/2011/08/pacaran.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="199" src="http://catatanyanghilang.blogdetik.com/files/2011/08/pacaran.jpg" width="200" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Manusia diciptakan bukan saja sebagai makhluk individu, tetapi juga sebagai makhluk sosial (Kej 2:18, 3:8). Artinya manusia tidak dapat hidup sendiri, tetapi juga harus bergaul satu dengan yang lain. Pergaulan juga merupakanalat sosialisasi bagi manusia, yang melaluinya kita disiapkan untuk hidup bermasyarakat. Ternyata, hubungan antar manusia (human relation) ini sangat memerlukan keberhasilan dalam kehidupan seseorang, baik dalam bidang pekerjaaan maupun dalam hidup berumah tangga, Karena itu penting sekali kita mempelajari seni bergaul yang baik.</span></div><a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Ada beberapa pedoman yang perlu diperhatikan agar kita dapat bergaul dengan baik di tengah-tengah masyarakat , yaitu:</span></div><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Tinggalkan persoalan sendiri dan pikirkan hal yang menarik perhatian orang. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Manfaatkan kebaikan dan abaikan kelemahan orang lain. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Kembangkan sikap sopan santun dan keramahtamahan </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Belajarlah mengingat nama orang lain (terutama yang telahkita kenal atau temui) </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Biasakan senang mengucpkan terima kasih dan permohonan maaf. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Belajarlah untuk memuji dan memberi penghargaaan kepada orang lain dengan tulus </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Berilah kesempatan dan dorongan agar orang lain mau berbicara </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Ucapkanlah kata-kata yang tepat, berguna dan bijaksana. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Milikilah kejujuran ketulusan hati. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Selalu memohon kepada Tuhan untuk membentuk hidup kita yang lebih baik </span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pergaulan khusus antar lawan jenis terbagi atas kencan, pertunangan dan pernikahan. Namun yang akan dibahas disini adalah masalah berkencan. Istilah kencan biasanya berkaitan dengan pengertian seorang pria dan wanita yang belum menikah, mengadakan janji untuk bertemu dan pergi bersama.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">HUBUNGAN kencan ini terbagi dalam:</span></div><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Kencan BIASA</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
Dalam bentuk kencan ini biasanya seorang pria belum mempunyai perasaan khusus terhadap seorang wanita, demikian pula sebaliknya. Walaupun akhirnya karena sering bertemu, pergi bersama, bisa saja hubungan ini mengarah pada pacaran. Bentuk kencan ini bisa berupa belajar bersama, mengikuti aktivitas gereja bersama atau sekolah bersama, dsb. Pada tahap ini teman kencan belum dibatasi dan biasanya sama sekali belum memikirkan atau membicarakan kemungkinan hidup bersama.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Kencan Khusus</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
Dalam tahap ini kedua belah pihak sudah saling menyatakan perasaaan hatinya sehingga masing-masing mulai belajar lebih mengenal satu sama lain secara lebih mendalam. Kemungkinan untuk hidup bersama sudah mulai dibicarakan. Dan teman kencan dibatasi hanya pada satu orang saja. </span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 4;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Kapan sebaiknya mulai seorang berpacaran?</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Bila sudah dewasa dan siap untuk menikah. Dianjurkan untuk tidak berpacaran pada masa remaja atau pubertas, karena pada masa tersebut seseorang masih belum stabil (lebih mudah berubah), sehingga belum dapat membedakan cinta sejati (yang berisi pengabdian, pengertian dan tanggung jawab), dan cinta monyet (masih meletup-letup dan mudah berubah).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">B. Memilih Teman Hidup</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Mendapatkan teman hidup yang sesuai dengan kehendak Allah adalah hal yang sangat penting, karena dalam iman kristen tidak boleh ada perceraian (Mat 19.6)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Cara yang keliru yang harus dihindari misalnya:</span></div><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l5 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Mengadakan pelet atau guna-guna </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l5 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Sistem tunjuk Alkitab secara Acak/menggunakan Alkitab sebagai buku nujum </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l5 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Minta tanda secara magis seperti horoskop dst </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l5 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Tidak menggunakan standar secara Alkitabiah, seperti memilih berdasarkan keinginan mata (Ams 31:30), atau karena daya tarik materi </span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Ada beberapa pedoman yang perlu diperhatikan dalam berkencan yang mengarah kepada pernikahan, yaitu:</span></div><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l3 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Apakah Kita Sepadan?</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> </span></li>
<ol start="1" type="a"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l3 level2 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 1.0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Dalam iman. Carilah orang yang sudah lahir baru (2Kor 6.14) </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l3 level2 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 1.0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Dalam segi fisik. Sebaiknya pria lebih tua 4 tahun </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l3 level2 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 1.0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Dalam pendidikan. Bila ternyata tingkat pendidikan jauh berbeda, maka biasanya akan menimbulkan masalah di dalam hal berkomunikasi. Dianjurkan bagi yang masih belajar untuk menyelesaikannya terlebih dahulu dengan baik (Ams 24.27, Kid 3.5) </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l3 level2 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 1.0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Dalam segi sosial. Perbedaan status sosial, tingkat ekonomi, adat kebiasaan, suku atau bangsa perlu menjadi pertimbangan, sebab hal ini sangat berpotensi untuk menimbulkan masalah yang memerlukan banyak waktu untuk beradaptasi satu dengan yang lain.<br />
Untuk menentukan apakah kita sudah menemukan pasangan yang sepadan dibutuhkan waktu. Cinta sejati tahan terhadap ujian waktu. Cinta sejati tidak memudar. Bahkan makin bertumbuh seiring dengan berlalunya waktu. </span></li>
</ol><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l3 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Apakah Orang Tua Setuju?</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
Efesus 6.1-3 memerintahkan kita agar taat dan hormat terhadap orang tua. Banyak kita orang-orang muda sering menganggap orang tua sebagai penghalang bagi keinginan hati kita, padahal Allah seringkali menyatakan kehendakNya melalui orang tua kita (yang seiman). Biasanya orang tua memiliki pandangan yang lebih realistis dibandingkan dengan kita anak-anak muda, apalagi yang sedang jatuh cinta. Jadi restu orang tua sangat penting bagi kebahagiaan hidup rumnah tangga kita. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l3 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><b>Apakah Kita Bersih secara Moral?</b><br />
Kita harus senantiasa hidup menyenangkan dan memuliakan TUHAN (2Kor 5.9). Masa pacaran jangan digunakan untuk melampiaskan nafsu berahi, namun untuk saling mengenal pribadi satu dengan yang lain lebih mendalam. Karena itu hindarilah percumbuan, tempat-tempat sepi dan gelap, dan hal-hal yang dapat menimbulkan nafsu berahi (Misalnya nonton blue film, menggunakan pakaian yang merangsang, dll). Sebaiknya isilah waktu pacaran dengan hal hal yang positif seperti berolah raga, belajar bersama, mengikuti kegiatan gereja dsd. </span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">C. Etika yang Harus Diperhatikan Waktu Berpacaran</span></b></div><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l2 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Tunjukkan saling menghormati. Jangan membiasakan meraba-raba </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l2 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pilih waktu dan tempat yang tepat dan layak untuk berpacaran </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l2 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Hindari kebiasaan yang dapat menimbulkan berahi. Contoh: berciuman. Karena berciuman akan menimbulkan nafsu berahi. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l2 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Jangan bertamu (wakuncar) sampai larut malam (terlalu lama) </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l2 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Hormati orang tuanya ( cara berbicara dan bertingkah laku) </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l2 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Jangan terlalu demooontratif dalam berpacaran. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l2 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Berpikirlah selalu dengan pikiran yang bersih dan memuliakan Tuhan </span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">D. Alasan untuk Menghindari Hubungan Seks Pra-Nikah</span></b></div><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l4 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Alkitab memandang hubungan seks itu baik hanya dalam konteks pernikahan ( Kej 1:27-28). Karena itu perlu sekaliuntuk menjaga kesucian ( Ibr 13:4) selama berpacaran </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l4 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Ada resiko hamil diluar nikah </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l4 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Mengakibatkan rasa bersalah yang mendalam </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l4 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Menimbulkan ketidakpercayaan, ketakutan dan kecurigaaan, bahkan dapat menimbulkan perasaan benci ( II Sam 13:15)- Kasus Amnon dan Tamar </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l4 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Merusak malam pertama pernikahan </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l4 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Mengakibatkan hal-hal yang negatif secara rohani, yakni: </span></li>
<ul type="circle"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l4 level2 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 1.0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Kedamaian dalam jiwa menjadi pudar (1Pet 2:11) </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l4 level2 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 1.0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Hubungan persekutuan dengan Tuhan akan terganggu, sehingga kita seperti kehilangan gairah untuk hal-hal yang rohani (Yes 59.2, Yoh 3.20) </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l4 level2 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 1.0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Kegunaan kita bagi Tuhan akan berkurang (2Tim 2.21) </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l4 level2 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 1.0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Menungundang hukuman Allah </span></li>
</ul></ol><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Perhatikan proses jatuh ke dalam dosa seks pra-nikah:<br />
Selalu bersama-sama --> berpegangan tangan --> berpelukan --> berciuman --> berciuman yang lama (bibir) -->; mulai berahi --> mulai meraba --> saling terangsang --> percumbuaan ringan --> percumbuan berat --> saling memainkan organ seks --> hubungan seks.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Jadi hindarilah tindakan-tindakan seksual pada taraf yang paling dini, agar kita tidak "hangus terbakar". Sebaliknya milikilah hubungan pergaulan muda-mudi yang sehat yang berdasarkan Firman Tuhan.</span></div>GPdI El-Shadaihttp://www.blogger.com/profile/13067376954271856620noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5775393948855354016.post-55699933872525802882011-08-11T20:44:00.000+07:002011-08-11T20:44:48.306+07:00Apa kata Alkitab mengenai hubungan pacaran?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://maramissetiawan.files.wordpress.com/2009/06/pacar2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="178" src="http://maramissetiawan.files.wordpress.com/2009/06/pacar2.jpg" width="200" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><b style="color: blue;"><span lang="IN" style="font-family: "Times","serif"; font-size: 24pt;">T</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">uhan menginginkan yang terbaik untuk kita dalam setiap aspek kehidupan. Termasuk diantaranya hubungan kita dengan kekasih/pacar. Kita berkencan untuk mendapatkan kesenangan, persahabatan, pengembangan kepribadian dan memilih kawan, bukan untuk popularitas atau untuk merasa aman. </span></div><a name='more'></a>Jangan biarkan lingkungan pergaulan memaksa kamu memasuki situasi kencan yang kurang pantas. Ketahuilah bahwa lebih dari 50% remaja putri dan lebih dari 40% remaja putra tidak pernah berkencan pada masa-masa SMA. Alkitab memberikan kita beberapa pegangan yang jelas untuk membimbing kita dalam membuat keputusan mengenai soal kencan/pacaran.<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"></div><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Jagalah hatimu.</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;"><br />
Alkitab mengatakan kepada kita untuk berhati-hati dalam memberikan/menyampaikan kasih sayang kita , karena hati kita mempengaruhi segala sesuatu dalam hidup kita. </span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">"Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." ( Amsal 4:23 ) </span></div><ol start="2" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Kamu akan menjadi seperti teman-temanmu bergaul.</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;"><br />
Kita juga cenderung menjadi seperti teman-teman sepergaulan kita. Prinsip ini berhubungan erat dengan yang hal yang pertama dan sama pentingnya dalam pergaulan seperti dalam hubungan kencan/pacaran. </span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">"Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik." ( 1 Korintus 15:33) </span></div><ol start="3" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Orang Kristen hanya boleh berkencan/berpacaran dengan sesama Kristen.</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;"><br />
Biarpun berteman dengan teman non-kristen tidak dilarang, mereka yang khususnya dekat di hati haruslah orang percaya yang sudah dewasa yang merupakan pengikut Kristus yang taat dalam hidupnya. </span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">"Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? " ( 2 Korintus 6:14 ). </span></div><ol start="4" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Apakah itu cinta yang sesungguhnya?</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;"><br />
1 Korintus 13:4-7 mendeskripsikan cinta yang sesungguhnya. Tanyalah hatimu pertanyaan-pertanyaan berikut: </span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1.0in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Apakah kalian sabar satu sama lain?<br />
Apakan kalian baik terhadap satu sama lain? <br />
Apakah kalian saling cemburuan?<br />
Apakah kalian suka menyombongkan baik diri sendiri maupun sang pasangan?<br />
Apakah ada kerendah-hatian dalam hubungan kalian? <br />
Apa kalian kasar memperlakukan satu sama lain? <br />
Apa kalian saling mementingkan diri sendiri? <br />
Apa kalian mudah marah terhadap satu sama lain?<br />
Apa kalian suka mengingat-ingat kesalahan sang pasangan di masa lalu?<br />
Jujurkah kalian satu sama lain? <br />
Apakah kalian saling melindungi? <br />
Apakah kalian saling mempercayai? </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 1in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Kalau jawabanmu “Ya” untuk semua pertanyaan diatas, artinya 1 Korintus 13 seperti Firman Tuhan berkata, kalian sungguh saling mengasihi satu sama lain. Kalau ada jawabanmu yang “Tidak” atas pertanyaan-pertanyaan di atas, artinya mungkin kalian harus mendiskusikan hal-hal di atas dengan pacarmu. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><b><span lang="IN" style="color: #804000; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.5pt;">Seberapa jauhkah terlalu jauh?</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Banyak pelajar-pelajar menanyakan, "Seberapa jauh yang kita boleh lakukan dalam berpacaran/berkencan?" Beberapa prinsip yang akan menolongmu untuk memutuskan apa yang pantas dan yang tidak dalam berpacaran/berkencan:</span></div><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l2 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Apakah situasi yang kuciptakan mengundang dosa seksual atau menghindarinya?<br />
1 Korintus 6:18 berkata <b>"Jauhkanlah dirimu dari percabulan! "</b> Kita tidak dapat melakukan ini apabila kita mencobai diri kita sendiri karena kecerobohan kita. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l2 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Bagaimanakah reputasi sang kekasih/pacar?<br />
Ketika menerima undangan kencan pada dasarnya seperti berkata, "Aku memiliki kesamaan pandangan dengan engkau." Hal inilah yang dapat membuat kamu menyesal nantinya. Ingatlah 1 Korintus 15:33 , <b>"Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik."</b> </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l2 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Apakah ada pengaruh obat-obatan atau alkohol?<br />
Jangan merubah pandanganmu hanya untuk pacarmu. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l2 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Apa aku tertarik dengan tipe orang yg salah?<br />
Yakinkan bahwa pesan yang kamu sampaikan dengan perbuatanmu tidak membuat orang lain merubah pandanganmu. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l2 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Sadarkah aku kalau dosa itu terbit dari hati?<br />
Matius 5:28 berkata, <b>"Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya sudah berzinah dengan dia dalam hatinya"</b> </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l2 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Apakah tempat berkencanmu tepat dan pantas?<br />
Tujuan yang baik kadang terlupakan oleh godaan dan kesempatan yang terlalu besar. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l2 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Apakah aku melakukan sesuatu yang merangsang secara seksual?<br />
Jangan melakukan kontak yang merangsang seksual seperti 'petting'. </span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><b><span lang="IN" style="color: #804000; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.5pt;">Kalau sudah terlanjur jauh, mengapa memutuskan untuk berhenti?</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;"> </span></div><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Tuhan itu pengampun.</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;"><br />
1 Yohanes 1:9 berkata bahwa Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Kamu dapat mulai sesuatu yang baru dengan Tuhan kapanpun. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Tuhan itu kudus.</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;"><br />
FirmanNya berkata bahwa dosa sex itu salah, dan Dia tahu segala yang terbaik. </span></li>
</ol><b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Tuhan itu penuh kasih.</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
Tuhan tau bahwa hubungan yang terlalu jauh sebelum pernikahan cenderung memisahkan sebuah pasangan dan mengakibatkan pernikahan yang kurang bahagia. Ia tahu bahwa banyak pria tidak mau menikahi wanita yang pernah berhubungan terlalu intim dengan pria lain </span><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div>GPdI El-Shadaihttp://www.blogger.com/profile/13067376954271856620noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5775393948855354016.post-34993362533540085512011-08-11T20:22:00.000+07:002011-08-11T20:22:05.606+07:00Tuhan Mempunyai 1001 Jalan Menjawab Doa Kita<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://jpminiestry.files.wordpress.com/2008/04/repent.jpg?w=234&h=214" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="185" src="http://jpminiestry.files.wordpress.com/2008/04/repent.jpg?w=234&h=214" width="200" /></a></div>Seringkali kita menghadapi situasi dimana kita meminta sesuatu dari Tuhan, tapi kelihatannya seolah-olah doa kita tidak sampai keatas, boro-boro menerima jawabannya. Jangan mempersalahkan Tuhan, karena Dia berkata kalau bapak kita di dunia yang jahat pun pasti tidak akan memberikan batu apabila anaknya meminta roti, atau kalajengking gantinya ikan yang diminta. Masakan Bapa yang disorga yang adalah Pewujudan dari kata "Kasih" yang sempurna, karena Tuhan itu Kasih adanya, lebih keras hatiNya dan lebih kejam dari bapak duniawi!<br />
<a name='more'></a><br />
Pada tahun 1975 saya tiba di Sydney untuk melanjutkan study di perguruan Avondale College dalam jurusan Theology. Karena saya tidak mendapat bea siswa dari manapun, maka saya terpaksa harus mencari pekerjaan untuk menutupi uang kuliah dan ongkos hidup yang cukup mahal di Australia. Di kampus Avondale College ada sebuah pabrik makanan sehat Sanitarium yang produknya ada dijual di banyak negara di dunia termasuk Indonesia. Alangkah kecewanya saya ketika kami melamar untuk bekerja disitu, tapi ternyata ada peraturan mereka bahwa mahasiswa dari Avondale College hanya boleh salah satunya yang bekerja di pabrik itu, kalau bukan isteri, maka suaminya saja. Ini tentu saja berat bagi kami, karena kami membawa dua orang anak yang masih di bangku SD, dan kami ingin sekolahkan di sekolah swasta Kristen, berhubung di sekolah pemerintah disini tidak diajarkan agama.<br />
<br />
Sebab itu kami terpaksa merubah rencana untuk berkuliah disekolah itu dan berusaha masuk di salah satu universitas yang ada di kota Sydney. Kami terkecewa untuk kedua kalinya ketika supervisor saya, seorang wanita asal Inggris di Departement Pendidikan Australia mengatakan dengan ketus bahwa saya harus kembali ke Indonesia kalau tidak jadi kuliah di perguruan yang saya pilih sebelum tiba disini. Tapi heran bercampur sukacita saya mendapat seorang pembela yang tak disangka-sangka. Seorang supervisor lain di kantor itu langsung mendekati saya ketika menunggu lift untuk membawa turun ke bawah. Beliau membisikkan kepada saya untuk kembali ke kantornya minggu berikutnya, karena rupanya dia akan menggantikan supervisor yang ketus tadi, dan berjanji akan berusaha menolong saya seberapa dapat.<br />
<br />
Minggu berikutnya saya bertemu dengan Dr. Kevin Smith, seorang keturunan Yahudi - Inggris dan beragama Katolik, yang menggantikan supervisor saya yang terdahulu itu. Ketika mengetahui bahwa saya ex-siswa Sekolah Katolik sejak SD hingga di bangku SMA I, dengan ramah tamah dan bersungguh-sungguh menolong saya untuk mendaftar di Macquarie University pada jurusan Bahasa Inggris dan Linguistics. Jadi saya berkuliah sambil bekerja di Rumah Sakit Advent di utara Sydney, sementara isteri saya juga mendapat pekerjaan full time disitu.<br />
<br />
Sebenarnya daerah utara kota Sydney itu termasuk daerah yang mewah dan mahal, tapi sekali lagi kemurahan Tuhan ditunjukkan karena dengan tidak disangka-sangka kami mendapat sebuah flat yang letaknya hanya sepelempar batu dari tempat kami bekerja dan anak-anak kami bersekolah, yaitu Wahroonga Adventist Primary School.<br />
<br />
Dua tahun kemudian, setelah saya menyelesaikan kuliah, isteri saya mengambil cuti sebulan ke Jakarta menengok keluarga. Ketika itu ada sebuah kongres evangelisasi anggota awam yang diadakan di salah satu gereja di Wahroonga. Dalam kongres itu ada seorang anggota dari Murwillumbah yang bersaksi bahwa dia mempunyai warung kecil di kota itu dan menaruh traktat dan buku-buku yang berisi kabar selamat yang ditawarkan secara gratis bagi langganannya. Satu hari seorang hippy mengambil sebuah buku yang berjudul "The Desire of Ages". Setelah membaca buku itu dia memberikan kepada kawannya, dan begitu seterunya, sehingga dua tahun kemudian, diantara para hippy itu ada duapuluh lima orang yang bertobat dan menerima Tuhan.<br />
<br />
Saya sangat terharu mendengar cerita itu dan berpikir alangkah bahagianya kalau seandainya kami bisa membuka warung makan yang kecil di Sydney dan berbuat seperti itu sebagai usaha penginjilan. Waktu itu isteri saya tinggal di rumah seorang pamannya yang cukup berada. Saya berdoa supaya Tuhan menggerakkan hatinya untuk memberikan pinjaman kepada kami sebagai modal membuka usaha rumah makan itu. Heran dan ajaib sungguh cinta Tuhan. Tanpa sepengetahuan isteri saya apa yang saya doakan itu, telah dijawab Tuhan tapi dalam cara yang tak terpikirkan kami. Seorang teman bekas sebangku sekolah di Surabaya dulu, dengan tidak disangka-sangka, dan tidak dimintakan pertolongannya, telah menyerahkan kepadanya lima batang emas yang kami jadikan modal dasar (initial capital) dalam membuka usaha kami. Selama sebelas tahun dari tahun 1977 sehingga tahun 1988 kami telah mengusahakan Lynn Lee Vegetarian Foods di Sydney.<br />
<br />
Sebenarnya saya hanya berdoa untuk mendapat sebuah rumah saja agar diusia senja nanti kami boleh mempunyai tempat berteduh dari hujan dan teriknya matahari yang dapat kami sebut milik sendiri. Dia malah mengaruniakan kami lebih dari itu.<br />
Kami berhasil menyekolahkan anak kami yang berdua. Yang pria, Victor Lee, sekarang menjadi pendeta dari Strathfield Chinese SDA Church yang ada di Sydney.<br />
Karena mengambil jurusan Inggris dan Linguistics gantinya melanjutkan dibidang Theologia, saya kemudian dapat menggunakannya dalam mengajar bahasa Inggris disamping menjadi pendeta di Indonesia, Malaysia, dan Macau, bahkan juga di Australia ini. Ketika di Macau disampingnya mengajar bahasa Inggris, saya juga menjadi chaplain dari Sekolah SMP/SMA Escola Segundaria Sam Yuk de Macau selama 7 tahun. Sekolah itu terdiri dari 100% siswa non-Advent. Selama 7 tahun kami menyaksikan sekitar 70 jiwa dibaptiskan ke dalam gereja kita dan 5 diantaranya adalah menjadi guru di sekolah itu sampai sekarang.<br />
<br />
Kalau saya melihat kebelakang pada langkah-langkah perjalanan hidup saya yang lampau, saya hanya dapat katakan bahwa Tuhan itu sungguh baik, maha bijaksana, mahakasih dan sangat ajaib! Sekarang saya sedang dalam status semi-pensiun, dan membantu sebagai pengkhotbah sukarela sebulan sekali di beberapa gereja Advent yang ada di Sydney, disamping mengajar bahasa Inggris juga secara sukarela dibeberapa gereja kami yang menyelenggarakan Kursus Bahasa Inggris bagi migrants. Saya juga melakukan pekerjaan sukarela sebagai independent self-supporting missionary. Banyak sekali yang saya dapat saksikan mengenai kasih kemurahan dan keajaibanNya tapi mungkin kali ini cukup sekian saja.<br />
<br />
Saya hanya ingin menambahkan bahwa nama "Yesus" dalam bahasa Mandarin adalah "Yesu", dituliskan dengan dua kata:<br />
"Ye" adalah terdiri dari "dua telinga" yang berdampingan, dan "Su" terdiri dari gambar "ikan dan batang padi atau gandum". Dengan kata lain, Dia selalu terbuka telingaNya mendengar doa kita, dan menyediakan kebutuhan kita sehari-hari berupa makanan, yaitu nasi atau roti (gandum) dengan "lauk pauknya"(ikan). Tapi janganlah paksakan Dia untuk menjawab sesuai dengan pikiran kita, melainkan serahkan Dia melakukan kehendakNya bagi kita, karena Dia tidak pernah meleset dalam memberikan yang terbaik.<br />
Kiranya kasih karuniaNya selalu menjadi bagian anda sekalian!GPdI El-Shadaihttp://www.blogger.com/profile/13067376954271856620noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5775393948855354016.post-41476991757573547372011-08-11T19:50:00.003+07:002011-08-11T20:16:24.035+07:001 Pria, 1 Wanita<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://duniainformasiumum.files.wordpress.com/2011/05/pria-wanita.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="144" src="http://duniainformasiumum.files.wordpress.com/2011/05/pria-wanita.jpg" width="200" /></a></div><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;">Ada satu fenomena baru yang sedang menggejala di kalangan orang Kristen, yakni, beristrikan lebih dari satu. Sudah tentu fenomena beristrikan lebih dari satu bukanlah sesuatu yang baru; yang baru adalah argumentasi para pria ini yang mengatakan bahwa Alkitab sendiri tidak pernah melarang kita untuk beristrikan lebih dari satu. Di bawah ini saya akan memaparkan argumentasi saya untuk </span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.15pt;">menjawab masalah ini.</span><br />
<a name='more'></a><div style="text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.6pt; margin: 0.05pt 69.5pt 0.0001pt 1pt; text-align: left;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;">Memang benar Alkitab tidak secara eksplisit melarang suami menikah lagi dan Tuhan tidak memberikan teguran atau larangan secara langsung kepada hamba-hamba-Nya yang mempunyai istri lebih dari satu. Sebagaimana kita ketahui, Abraham, Yakub, Daud, dan Solomo beristrikan lebih dari satu. Pertanyaannya adalah, apakah Tuhan menghendaki mereka beristrikan lebih dari satu ataukah </span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.15pt;">Tuhan membiarkan mereka beristrikan lebih dari satu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.6pt; margin: 11.65pt 51.3pt 0.0001pt 1pt; text-align: left;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;">Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu mengetahui desain atau rencana Tuhan tentang pernikahan pada awalnya. Mari kita lihat </span><span lang="EN-GB" style="color: red; font-family: "Trebuchet MS Bold"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;">Kejadian 2:24</span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;">: </span><span lang="EN-GB" style="color: red; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;">‘Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya sehingga keduanya menjadi satu daging.’</span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;"> Pada pernikahan pertama ini, dengan jelas kita dapat melihat bahwa Tuhan mendesain pernikahan antara satu pria dan satu wanita. Sama sekali tidak tersirat adanya desain pernikahan ganda </span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.15pt;">atau majemuk yakni beristrikan atau bersuamikan lebih dari satu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.6pt; margin: 11.6pt 47.85pt 0.0001pt 1pt; text-align: left;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;">Berikutnya, istilah ’satu daging’ merujuk kepada kesatuan yang sempurna dan tidak terpisahkan. Alkitab tidak menggunakan istilah ‘keduanya berpasangan’ atau ‘keduanya berdampingan.’ Alkitab memakai istilah, ‘</span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS Bold"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;">keduanya menjadi satu daging</span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;">’ ibarat sirup dan air yang telah larut bersama. Atau, jika kita tetap menggunakan konsep daging, kita dapat menyamakannya dengan daging seorang anak yang merupakan perpaduan darah dan daging ayah dan ibunya. Dapatkah kita memilah-milah daging anak dan mengatakan bahwa bagian daging ini dari ibunya </span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.15pt;">dan bagian daging itu dari ayahnya? Jawabannya sudah tentu, tidak.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.6pt; margin: 11.65pt 52.6pt 0.0001pt 1pt; text-align: left;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;">Konsep kesatuan ini diulang oleh Paulus di </span><span lang="EN-GB" style="color: red; font-family: "Trebuchet MS Bold"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;">Efesus 5:28</span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;">, </span><span lang="EN-GB" style="color: red; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;">‘Siapa yang mengasihi istrinya, mengasihi dirinya sendiri.’</span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;"> Mengapakah mengasihi istri identik dengan mengasihi diri sendiri? Tepat pada ayat yang sama, Paulus menjelaskan, </span><span lang="EN-GB" style="color: red; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;">‘Demikian juga suami harus mengasihi istrinya sama seperti tubuhnya sendiri.’</span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;"> Dengan kata lain, suami dan istri telah menjadi suatu kesatuan yang sempurna sehingga keduanya telah larut dan melebur menjadi satu. Itu sebabnya Firman Allah menegaskan bahwa suami yang mengasihi istrinya sebenarnya mengasihi dirinya </span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.15pt;">sendiri.</span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-top: 1.1pt; text-align: left;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;">Pertanyaannya sekarang adalah, apakah mungkin kesatuan itu dipisahkan kembali dan dileburkan </span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;">dengan perempuan lainnya? Kalau ada yang menjawab, mungkin, itu sama dengan mengatakan </span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;">bahwa kita dapat memilah-milah daging seorang anak dan membedakan mana yang dari ayahnya dan</span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;"> mana yang dari ibunya. Saya kira jawabannya jelas, tidak mungkin! Itu sebabnya konsep pernikahan </span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;">yang Tuhan tetapkan pada awalnya adalah antara satu pria dengan satu wanita. Tidak ada</span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;"> </span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;">penjelasan atau keterangan tentang pernikahan berikutnya karena memang Tuhan tidak pernah </span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;">mendesain atau merancang pernikahan selanjutnya. Beristrikan lebih </span>dari satu berlawanan<br />
dengan konsep satu daging! </div><div class="WordSection1" style="text-align: left;"><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 11.6pt; margin: 0.05pt 54.9pt 0.0001pt 0in;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;">Selain di </span><span lang="EN-GB" style="color: red; font-family: "Trebuchet MS Bold"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;">Kejadian 2</span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;">, kita hanya dapat menemukan pembahasan spesifik mengenai pernikahan di Perjanjian baru yakni di </span><span lang="EN-GB" style="color: red; font-family: "Trebuchet MS Bold"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;">Efesus 5:22-33</span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;">, </span><span lang="EN-GB" style="color: red; font-family: "Trebuchet MS Bold"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;">Kolose 3:18-19</span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;">, </span><span lang="EN-GB" style="color: red; font-family: "Trebuchet MS Bold"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;">1 Petrus 3:1-7</span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;">. Pada semua ayat ini, Tuhan selalu menyebut satu suami dan satu istri (bentuk tunggal); tidak ada satu ayat pun yang menyebut ‘</span><span lang="EN-GB" style="color: #3364ff; font-family: "Trebuchet MS Bold"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;">istri-istri</span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;">’ (bentuk jamak). Jadi, pada setiap kesempatan, tatkala Alkitab membicarakan tentang pernikahan, Alkitab selalu konsisten yaitu pernikahan adalah antara satu pria </span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.15pt;">dengan satu wanita</span></div></div><div style="text-align: left;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.15pt;"> </span> </div><div class="WordSection2" style="text-align: left;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.15pt;">Pertanyaan yang mungkin timbul adalah, mengapa para tokoh Alkitab itu</span> mempunyai lebih dari<br />
satu istri? Jawabannya jelas, yakni pada mulanya Tuhan tidak menghendaki manusia<br />
beristrikan lebih dari satu, namun karena kekerasan hati manusia dan nafsu dagingnya,<br />
Tuhan membiarkan manusia beristrikan lebih dari <span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.15pt;">satu!</span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;"> </span></div><div class="WordSection2" style="text-align: left;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;">Adakalanya manusia melanggar kehendak Tuhan, adakalanya manusia menyimpang dari kehendak </span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;">Tuhan. beristrikan lebih dari satu masuk dalam kategori yang kedua, </span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.15pt;">yakni manusia menyimpang dari</span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.15pt;"> kehendak Tuhan. </span><span lang="EN-GB" style="color: #3364ff; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.15pt;">Baik melanggar maupun</span><span lang="EN-GB" style="color: #3364ff; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;"> menyimpang, keduanya memiliki satu kesamaan yaitu </span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: #3364ff; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;">keduanya tidak berada dalam </span><span lang="EN-GB" style="color: #3364ff; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.15pt;">kehendak Tuhan.</span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;"> </span><br />
</div><div class="WordSection2" style="text-align: left;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;">Lepas dari kehendak Tuhan yang tersurat di Alkitab, sebenarnya Tuhan sudah memberikan pelita-Nya</span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;"> di dalam hati nurani kita sekalian. Itu sebabnya sejarah manusia memperlihatkan bahwa perjalanan </span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;">pernikahan bukannya menuju ke arah beristrikan majemuk melainkan beristrikan tunggal. Pada masa</span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;"> lampau hak asasi wanita begitu tertindas sehingga wanita tidak berdaya menyuarakan pilihannya</span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;"> yaitu tidak ingin dimadu. Sekarang, tatkala hak asasi wanita mulai mendapat </span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.15pt;">pengakuan, wanita dengan</span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.15pt;"> suara bulat berseru, Kami tidak ingin dimadu!</span><br />
</div><div class="WordSection2" style="text-align: left;">Dengan kata lain, pada mulanya wanita tidak pernah dan tidak akan mengizinkan suaminya<br />
beristrikan lebih dari satu. Namun dalam kondisi tertindas, wanita terpaksa menerima<br />
keputusan suaminya yang ingin beristrikan lebih dari satu. Bukankah kita yang pria juga akan<br />
merasa sangat tidak bahagia jika anak perempuan kita dijadikan istri kedua atau menantu<br />
laki-laki kita ternyata <span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.15pt;">mempunyai istri lain?</span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;"> Firman Tuhan memerintahkan, </span><span lang="EN-GB" style="color: red; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;">Hai suami, kasihilah istrimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya </span><span lang="EN-GB" style="color: red; font-family: "Trebuchet MS Bold"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;">(Efesus 5:25) </span><br />
<br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.15pt;">Bagaimanakah Tuhan mengasihi jemaat-Nya? </span><br />
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.15pt;">Pertama, Tuhan Yesus tidak</span> menduakan jemaat-Nya dan kedua, Ia menyerahkan diri-Nya bagi jemaat. Implikasinya, suami tidak boleh menduakan istrinya dan suami harus menyerahkan dirinya kepada istrinya, bukan menyerahkan dirinya kepada wanita satu istri yang lain. Suami yang mengasihi istrinya tidak akan menikahi perempuan lain karena perbuatan itu sangat melukai hati istrinya. Sebagai pria, hati kita pun akan sama hancurnya bila istri kita berganti-ganti pelukan: malam ini dengan kita, besok <span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;">dengan pria yang lain. Firman Tuhan berkata, </span>Segala sesuatu yang kamu kehendaki <span lang="EN-GB" style="color: red; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.15pt;">supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.</span><span lang="EN-GB" style="color: red; font-family: "Trebuchet MS Bold"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.15pt;"> (Matius 7:12)</span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;"> </span><br />
<br />
</div><div class="WordSection2" style="text-align: left;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;">Sebagai penutup, saya ingin mengutip dari </span><span lang="EN-GB" style="color: red; font-family: "Trebuchet MS Bold"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;">Matius 6:24</span><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;">, Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. </span><span lang="EN-GB" style="color: #3364ff; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.1pt;">Pernikahan merupakan suatu pengabdian; kita tidak bisa, </span><span lang="EN-GB" style="color: #3364ff; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.15pt;">tidak mungkin, dan tidak boleh mengabdi kepada dua tuan.</span> <br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 160.55pt;"><br />
</div></div><div style="text-align: left;"><span lang="EN-GB" style="color: #3364ff; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.15pt;"> </span> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.5pt; margin-left: 42.5pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 11.6pt; margin: 11.65pt 49.05pt 0.0001pt 1pt; text-align: left;"><br />
</div>GPdI El-Shadaihttp://www.blogger.com/profile/13067376954271856620noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5775393948855354016.post-15105183994806987992011-08-10T13:30:00.000+07:002011-10-14T11:47:25.931+07:00Apakah Yesus Itu Nyata?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheQbkyqVa_WV1FE-ohpjjKbiu_58TntzJOspZwIQZ9uEFQyRW2h5F5GaYsY7c78hHY-_vygOL9KSSScpfnZN858O9vuRE0ALksotzU7WeyUzw3O4lbpGDz-2hha4Q6_M2m0pT8Qhflh8E/s320/Jesus+Beyden.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="260" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheQbkyqVa_WV1FE-ohpjjKbiu_58TntzJOspZwIQZ9uEFQyRW2h5F5GaYsY7c78hHY-_vygOL9KSSScpfnZN858O9vuRE0ALksotzU7WeyUzw3O4lbpGDz-2hha4Q6_M2m0pT8Qhflh8E/s320/Jesus+Beyden.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Pertanyaan ini sederhana tapi mengandung sebuah makna hidup yang sangat<br />
dalam. Siapapun anda…baik orang yang belum percaya ataupun orang percaya yang<br />
sudah bertahun-tahun berpredikat hidup sebagai orang Kristen suatu kali pasti akan<br />
pernah diperhadapkan kepada pertanyaan ini?</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;">IS JESUS REAL?</span><br />
<span style="color: blue;">This simple question contain a deeply meaning of life. Who ever you are…..either</span><br />
<span style="color: blue;">you are not believer or someone who years being a believer someday surely face</span><br />
<span style="color: blue;">this kind of question.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Saya tidak bermaksud untuk mendahului Tuhan dan memberi jawaban untuk orang-orang<br />
yang belum mengenal Yesus! Saya cukup bodoh untuk bisa menjawab banyak<br />
pertanyaan rohani yang membelenggu hidup orang-orang percaya diluar sana.<br />
Tetapi tulisan ini lebih kepada pertanyaan hidup saya dan tulisan ini tentunya hasil<br />
pengilhaman Roh Kudus baik melalui doa pribadi, Firman Allah, Roh Tuhan bicara<br />
langsung ataupun melalui kehidupan pribadi dan orang-orang yang ada disekitar<br />
hidup saya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span style="color: blue;">I don’t mean to pass by God and give the answer to people who don’t believe God.</span><br />
<span style="color: blue;">I am stupid enough to answer all spiritual question that bind the life of all believer</span><br />
<span style="color: blue;">out there. But this article more to my question and I wrote this article through</span><br />
<span style="color: blue;">Holly Spirit who inspired me on my private pray and through the people around me.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span style="color: black;">selamat menyimaknya bila anda punya pertanyaan yang sama….</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span style="color: blue;">If you have the same question, please just pay attention</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Pertama-tama ijinkan saya mengajak anda untuk memiliki satu pemahaman yang<br />
sangat sederhana dari apa yang telah anda dengar diluar sana! Baik dari perkataan<br />
orang Kristen secara langsung ataupun orang-orang yang belum mengenal Tuhan.<br />
Mereka ini juga sering bercerita dan mengutip banyak kata-kata anda sebagai orang<br />
percaya ,”kalau saya dengar mereka cerita tidak jauh dari Nama Yesus dan tentang<br />
Surga!” Berangkat dari hal ini maka saya berharap kita sama-sama sepakat bahwa<br />
Yesus dan Surga adalah sepasang kata yang tidak bisa dipisah-pisahkan didunia ini<br />
dan telah menjadi sebuah cerita yang mendunia. Amin</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span style="color: blue;">First of all let me invite you to obtain one simple understanding that you ever</span><br />
<span style="color: blue;">heard from outside there!either from Christian mouth or unbeliever</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Suatu ketika saya diminta untuk melayani konseling sebuah keluarga yang tinggal<br />
didaerah pramuka - Salemba Jakarta. Sebuah keluarga Kristen yang sedang<br />
terpuruk karena suaminya kehilangan pekerjaan dan kehidupan ekonomi yang<br />
sangat menghimpit. Ketika saya sedang berdoa dengan keluarga ini maka suaminya<br />
sebentar-sebentar menunduk dan tak berapa lama tangannya terangkat didahinya.<br />
Perilaku suaminya ini dengan gampang dapat anda bayangkan seperti seseorang<br />
yang secara refleks mengangkat tangan dan menutup matanya ketika terkena<br />
kilatan cahaya. Setelah saya selesai menyampaikan pesan Tuhan dan berdoa maka </div>
<div style="text-align: justify;">
kami punya sedikit waktu untuk berbincang-bincang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Kemudian suaminya yang kami baru pertama kali bertemu ini bercerita bahwa saat<br />
saya sedang mendoakannya maka dia melihat ada <span style="color: red;">sebuah sosok seperti tubuh</span><br />
<span style="color: red;">manusia yang berdiri di samping saya tetapi tidak dibisa dengan mata manusia</span><br />
<span style="color: red;">karena cahaya-Nya sangat terang dan menyilaukan mata</span>. Ini sebuah pengalaman<br />
rohani yang sangat indah karena menyaksikan sebuah kehadiran Illahi dengan mata<br />
jasmani yang terbuka. Terpujilah Tuhan, saya dengar sejak saat pertemuan itu<br />
mereka mengalami pemulihan keluarga dan ekonomi secara total.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Saya tidak akan mendefinisikan cerita ini dengan berbagai uraian ataupun pikiranpikiran<br />
manusia dengan banyak pertanyaan ataupun alasan rohani yang hanya akan<br />
membawa banyak orang kepada perdebatan yang melelahkan. Saya justru berdoa<br />
agar anda tidak berhenti pada tahap ini dan menjadi kecewa karena ada bagian<br />
lainnya yang perlu anda baca dan puji Tuhan kalau anda dapat menyelaminya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Suatu siang saat istri saya sedang mengajar anak - anak kami maka putra kami<br />
kedua tiba-tiba berkata,<span style="color: red;">” ma, Zerach melihat ada Tuhan Yesus.”</span> Sebuah perkataan<br />
yang spontan membuat kakaknya bertanya Tuhan Yesus pakai baju warna apa?<br />
Adiknya menjawab,”baju-Nya berwarna putih dan diatas kepalanya ada pelangi.”<br />
Masih dengan pertanyaan yang spontan kakaknya kembali bertanya,”Tuhan Yesus<br />
rambutnya seperti apa?.” Kembali adiknya menjawab,”rambut-Nya sepanjang ini!”<br />
Semua kegiatan akan berhenti ketika ada sebuah perkataan Nama Yesus disana.<br />
Nama Yesus lebih menarik dari apapun yang ada didunia ini buat orang-orang yang<br />
sangat mengasihi-Nya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Masih di rumah yang sama dengan waktu yang berbeda maka Yesus kembali hadir<br />
dengan nyata. Ketika pertemuan ibu-ibu Sheep Gate Ministry diadakan di Griya<br />
ketika salah seorang anak kecil yang ikut hadir bersama kedua saudara dan<br />
papanya ‘diungsikan’ kekamar tamu karena tidak masuk daftar undangan para ibuibu<br />
ini. Ketika pertemuan sedang berlangsung, tiba-tiba salah satu dari anak yang<br />
seusia putra kedua kami ini mendatangi ibunya berkata,<span style="color: red;">”ma, Aten melihat ada</span><br />
<span style="color: red;">Tuhan Yesus berdiri di depan jendela kamar.”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Memang terasa nyata apa yang anda baca melalui kesaksian diatas ketika anda<br />
menemukan sebuah pesan yang telah Tuhan nyatakan jauh-jauh hari sebelumnya<br />
dan hari ini sedang tergenapi sempurna. Perhatikan kedua Firman Allah berikut ini:<br />
<span style="color: red;">Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan</span><br />
<span style="color: red;">Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya." (Markus</span><br />
<span style="color: red;">10:15)</span><br />
<span style="color: red;">"Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke</span><br />
<span style="color: red;">atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat;</span><br />
<span style="color: red;">orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat</span><br />
<span style="color: red;">penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba- hambamu laki-laki dan perempuan</span><br />
<span style="color: red;">akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu.” (Yoel 2 : 28-29)</span>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Saya tidak punya sedikit pun metode untuk dapat dibagikan kepada anda mengapa<br />
hal-hal surgawi ini terjadi disekitar saya dan mengapa mereka mengalaminya! Saya<br />
tidak punya jawaban yang pasti bila anda mendesak saya untuk ini. Bahkan saya<br />
juga secara pribadi tidak punya keinginan untuk menjawab banyak pertanyaan<br />
anda atas hal ini dan mungkin juga banyak pertanyaan-pertanyaan rohani lainnya<br />
yang menyangkut Nama Yesus dan Surga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Entah bagaimana anda menafsirkannya tapi saya ingin sedikit berbagi cerita juga<br />
pertanyaan dan mungkin akan sedikit meluas bahkan mungkin sampai pada jarak<br />
diri anda sendiri saat membaca tulisan ini. Mengapa orang rela membuang uang<br />
berpuluh-puluh juta hanya untuk mengejar sebuah kebaktian rohani? Jauh keluar<br />
negeri! Keberbagai hamba Tuhan yang bahasanya asing buat kita orang Indonesia!<br />
Lebih banyak lagi… yang bahkan lebih memilih membaca agenda hamba-hamba<br />
Tuhan yang terkenal dan mengejar-ngejarnya daripada menyelipkan sebuah Alkitab<br />
disaku atau tasnya!!! Mengapa orang Kristen lebih suka mengejar hamba Tuhan</div>
<div style="text-align: justify;">
daripada membaca Firman Allah sendiri? Apa yang orang-orang ini kejar?<br />
Mujizatkah? Khotbah yang hebatkah? Hamba Tuhan yang terkenalkah? Atau<br />
fenomena rohani hebatkah yang sedang terjadi? Apakah anda memiliki pertanyaan<br />
yang sama seperti saya saat ini? Atau justru anda adalah orang yang sama<br />
perilakunya seperti kebanyakan orang Kristen? Saya lebih senang menyebut mereka<br />
ini sebagai <span style="color: red;">“orang Kristen yang ikut-ikutan”</span> dan saya sudah melihat bagaimana<br />
hidup mereka dipadang gurun melalui pewahyuan Roh Kudus.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span style="color: blue;">YESUS…lah yang semua orang cari</span><br />
<span style="color: blue;">SURGA…lah yang ingin mereka dengar dan ketahui</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Semua orang berlomba-lomba melakukan segala aktifitas rohaninya maka muncul<br />
berbagai metode-metode, program-program dan promosi-promosi seribu janji<br />
rohani. Semua orang percaya dengan kepentingannya masing-masing tetapi banyak<br />
juga yang telah tersesat karena menganggap Tuhan bisa ditemukan dengan cara<br />
membawa daftar menu dan selera anda sendiri. Pada batasan ini, anda telah keliru<br />
dan tersesat begitu jauh!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Seorang pria berusia 62 ( enam puluh dua ) tahun suatu ketika mendatangi saya<br />
untuk meminta pelayanan konseling. Perkenalan dengan pria ini oleh karena putri<br />
sulungnya telah berjumpa Yesus secara pribadi didalam komunitas Sheep Gate dan<br />
melalui perubahan hidup suaminya ( menantunya ) maka orang tuanya ini pun<br />
sepertinya melihat Yesus lebih nyata.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Pria ini seorang Kristen sejati sejak kecil dan berkali-kali menjabat sebagai majelis<br />
disebuah gereja Kristen. Sekarang dia telah pensiun dari kepengurusan majelis<br />
gerejanya karena umur. Tahukah anda bahwa pria ini sampai berusia 62 tahun itu<br />
menyimpan sesuatu yang sangat membekas didalam hidupnya? “Sesuatu” ini yang<br />
tidak pernah diceritakannya kepada siapapun didunia ini baik istri, anak, menantu<br />
ataupun cucunya bahkan pada hamba Tuhan sekalipun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Saya ingin membeberkan “sesuatu” itu kepada anda tapi bukan “sesuatu” yang tadi<br />
tetapi “sesuatu” yang lain! Sesudah perjumpaan sekitar 1 ( satu ) jam pertemuan<br />
kami, Allah sungguh memulihkan kehidupan pria ini bahkan “sesuatu” yang<br />
membekas itu sirna dan tidak pernah dapat diingat-ingat lagi! Allah tidak tanggungtanggung<br />
kalau melakukan restorasi atas kehidupan seseorang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Yang ingin saya bagikan kepada anda justru kejadian sesudah pertemuan itu tidak<br />
berapa lama pria ini mengalami Yesus secara pribadi. Suatu siang dia sedang ada di<br />
rumahnya dan mengalami sakit kepala yang sangat hebat. Saat dia berpindah ke<br />
kamar depan rumahnya tiba-tiba dia melihat seisi ruangan kamar itu telah<br />
berganti. Dinding-dinding kamar rumah itu telah berganti warna ungu dan dari<br />
kejauhan terdengar sebuah suara kereta. Lalu nampak kepadanya sebuah kereta<br />
yang seperti kereta pada zaman Ben-hur. Kereta yang berwarna putih keperakkan<br />
dan dikendarai oleh Seseorang yang Agung mendatanginya. Ketika kereta ini<br />
mendekat kepadanya dan sipengendara berkata,”ayo, ikut Aku.” Pria ini teringat<br />
kepada anak cucunya maka dia pun menjawab,”saya belum siap Tuhan.” Maka<br />
Pengemudi kereta itu berkata,”kalau begitu waktumu masih cukup lama.” Sesudah<br />
jawaban itu semuanya menghilang seiring kepergian kereta itu dan kamar itupun<br />
kembali seperti semula. Tahukah dan percayakan anda bahwa <span style="color: red;">Pengendara Kereta</span><br />
<span style="color: red;">itu adalah….YESUS dan pria ini sedang mengalami penjemputan</span><br />
<span style="color: red;">menuju…SURGA…!!!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Pria ini bercerita kepada saya beberapa waktu yang lalu bahwa seumur-umur<br />
menjadi orang Kristen baru sekarang tahu bahwa YESUS itu sangat nyata. Apakah<br />
ini semua impartasi kehidupan surgawi didalam sebuah komunitas yang berkenan<br />
kepada Tuhan? Entahlah saya secara jujur tidak pernah tahu dan mungkin anda<br />
dapat memberitahukannya kepada saya bila anda mendapatkan jawaban-Nya<br />
secara langsung dari YESUS yang ada di SURGA.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Maafkan saya kalau dari tulisan ini telah mengacaukan pengetahuan theology yang</div>
<div style="text-align: justify;">
telah anda pelajari selama berpuluh-puluh tahun. Atau mungkin menyinggung<br />
perasaan anda yang telah melakukan <span style="color: red;">pengejaran rohani selama bertahun-tahun dan</span><br />
<span style="color: red;">menghabiskan puluhan bahkan milyaran rupiah hanya untuk mendapatkan SEBUAH</span><br />
<span style="color: red;">PERJUMPAAN PRIBADI DENGAN YESUS dan MELIHAT SURGA LEBIH DEKAT.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Anda bertanya dalam hati tentang Sheep Gate Family yang dipercayakan Allah<br />
didalam hidup saya dan keluarga maka dengan penuh hormat ijinkan saya<br />
berpendapat saja sesuai dengan apa yang dipesankan oleh Roh Kudus bahwa<br />
<span style="color: red;">kekristenan itu adalah sebuah nilai kehidupan yang sangat berharga dan istimewa</span><br />
<span style="color: red;">yang terpancar melalui kehidupan dan kepribadian Yesus yang sangat sederhana.</span><br />
<span style="color: red;">Dua hal yang sangat kental sehubungan dengan pergaulan-Nya dengan Roh Kudus</span><br />
<span style="color: red;">yaitu KETAATAN perbuatan hidupnya yang mencerminkan bahwa Yesus adalah</span><br />
<span style="color: red;">seorang Kristen sejati yang PERCAYA segenap hati, akal budi dan segenap kekuatan</span><br />
<span style="color: red;">kepada Allah Bapa yang ada di Surga dan diatas semuanya ini adalah kasih karunia</span><br />
<span style="color: red;">ALLAH.</span> Amin.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<i style="color: blue;">Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal<br />
duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu<br />
tentang hal-hal sorgawi? Yohanes 3:12</i></div>GPdI El-Shadaihttp://www.blogger.com/profile/13067376954271856620noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5775393948855354016.post-68446278265161469312011-08-10T13:10:00.000+07:002011-08-10T13:10:18.726+07:00SPIRITUAL DISCIPLINES<!--[if gte mso 9]><xml> <o:OfficeDocumentSettings> <o:RelyOnVML/> <o:AllowPNG/> </o:OfficeDocumentSettings> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:EnableOpenTypeKerning/> <w:DontFlipMirrorIndents/> <w:OverrideTableStyleHps/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style> <![endif]--> <br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: center; text-autospace: none;"><b><span style="color: #002060; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left;"><b><span style="color: #002060; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>(Disiplin-disiplin Rohani)</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left;"><br />
</div><div> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVdnvFW4P7Tx7oNe0WwLTtFQyhda8n-c58qIY_41bGhl4a53_oBpvXt_sq9zd9HNx4vCq8eEW2gqGPDrCVIYue7Inag8JWELAhs6I8gOWvcFYu4HmhMjb7BjUftHPegMeyKQsRBtrqRO4/s1600/prayer1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVdnvFW4P7Tx7oNe0WwLTtFQyhda8n-c58qIY_41bGhl4a53_oBpvXt_sq9zd9HNx4vCq8eEW2gqGPDrCVIYue7Inag8JWELAhs6I8gOWvcFYu4HmhMjb7BjUftHPegMeyKQsRBtrqRO4/s200/prayer1.jpg" width="160" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;"><span style="color: #002060; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Pembentukan hidup rohani seorang Kristen dimulai dari kehendak Allah agar tujuan hidup manusia baru ini tidak lagi untuk dirinya sendiri melainkan untuk Kristus (Gal. 2:20). Tujuan dan arah hidupnya telah berubah, namun bukan berarti hal ini terjadi dengan sendirinya; tidak dengan menunggu, tetapi dengan mengejarnya. </span></div><a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;"><span style="color: #002060; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Hanya melalui proses pertumbuhan-lah manusia baru ini belajar untuk hidup sesuai dengan yang diinginkan Allah, yaitu menjadi serupa dengan gambar Kristus (Kol. 3:10). Ada tiga katalisator yang Tuhan pakai untuk memungkinkan proses pertumbuhan berhasil. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;"><span style="color: #002060; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="color: #002060; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Katalisator pertama, adalah manusia lain; "Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya." (Amsal 27:17). </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;"><span style="color: #002060; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="color: #002060; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Katalisator kedua, adalah lingkungan; "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." (Rom. 8:28). </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;"><span style="color: #002060; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="color: #002060; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Katalisator ketiga, adalah disiplin rohani; "Latihlah dirimu beribadah" (1 Tim. 4:7b, 8). Berbeda dengan dua katalisator sebelumnya, katalisator yang ketiga ini ada di bawah control diri sendiri. Karena itu perubahan terjadi dari dalam ke luar ("inside out"). Kata "disiplin" dalam Alkitab versi NASB, diambil dari bahasa Yunani gumnasia, yang dalam bahasa Inggris merupakan asal kata dari gymnasium atau gymnastics, yang artinya latihan. Latihan jasmani membuat badan kuat, latihan rohani membuat kita saleh. Latihan pada dasarnya adalah pekerjaan yang melelahkan dan membosankan kecuali jika dilakukan dengan tujuan yang jelas. Sama seperti dalam olah raga, setiap atlete rela untuk melakukan latihan berat yang tidak diinginkannya, untuk bisa menjadi juara. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;"><span style="color: #002060; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Demikian juga orang Kristen, ia rela melakukan sesuatu yang bukan naturnya (sebagai manusia berdosa), agar ia bisa mendapatkan apa yang diinginkannya, yaitu menjadi serupa dengan Kristus. Latihan-latihan rohani apa saja yang dilakukan untuk dapat menjadi serupa dengan Kristus, untuk mendapatkan kedewasaan rohani? Salah satu disiplin rohani adalah mempelajari Alkitab.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: .5in;"><span style="color: #002060; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Tidak ada latihan rohani yang lebih penting (karena tidak tergantikan), dibandingkan dengan latihan untuk mendapatkan makanan Firman Tuhan. Makan Firman Tuhan setiap hari adalah syarat minimum untuk seorang Kristen dapat sehat secara rohani. Melalui pengajaran dari Firman Tuhan, kita dapat mengetahui siapakah Tuhan, apakah rencana dan kehendak-Nya, dan bagaimana kita seharusnya hidup sebagai anak-anak Allah. Bagaimana cara kita melatih diri untuk mendapatkan makanan rohani? Dengan mendengar Firman Tuhan (Luk. 11:28; Rom. 10:17; 1Tim.4:13) Ini adalah latihan yang paling gampang dilakukan. Dikatakan sebagai disiplin karena harus dilakukan tidak dengan kebetulan, tapi dengan sengaja secara teratur (baik melalui pembacaan Alkitab sendiri atau bersama-sama di gereja Tuhan). Tujuannya adalah untuk membiasakan diri "mendengar suara-Nya."</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: #002060; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">a. Dengan membaca Firman Tuhan (2 Tim. 3:16, 17; Wah. 1:3) Kalau kita ingin diubah sifat-sifat dan karakter kita, atau ingin dikoreksi supaya bisa menjadi serupa dengan Kristus, maka kita harus sering membaca Firman Tuhan, seluruhnya. Ada banyak metode dan alat yang bisa dipakai untuk melakukan latihan ini, namun kendala utama kita tidak mau disiplin adalah karena kurangnya motivasi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: #002060; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">b. Dengan mempelajari Firman Tuhan (Ez. 7:10; Kis. 17:11; 2 Tim 4:13). Banyak manfaat yand didapatkan dari menggali kebenaran Firman Tuhan. Namun kendala utama orang Kristen tidak</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: #002060; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">mempelajarai Firman Tuhan dengan dalam adalah karena butuh kerja keras. Menunggu hasil dari mempelajari Firman Tuhan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: #002060; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">c. merupakan kendala orang Kristen cepat berhenti melakukan disiplin ini. Dengan menghafal Firman Tuhan (Maz. 119:11; Ef. 6:17) Ada banyak manfaat dalam menghafal Firman Tuhan, diantaranya: - menyimpan kekuatan rohani untuk waktu-waktu darurat, - memperkuat iman, - menjadi alat yang Tuhan pakai untuk membimbing kita, - menstimulasi kita untuk terus merenungkan Firman Tuhan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: #002060; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">d. Dengan merenungkan Firman Tuhan (Yos. 1:8; Maz. 39:3; Yer. 23:29). Salah satu cara untuk merenungkan Firman Tuhan adalah dengan melakukan meditasi (memikirkan kebenaran-kebenaran yang diungkapkan dalam Alkitab untuk sungguh-sungguh dimengerti, didoakan dan diaplikasikan dalam realita hidup). Untuk memulai meditasi, pikiran harus jernih dan penuh dengan pikiran Kristus. Selama meditasi, aktivitas mental dimaksimalkan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;"><span style="color: #002060; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">e. Dengan mengaplikasikan Firman Tuhan (Yak. 1:22-25; Yoh. 13:17) Walaupun banyak orang menganggap bahwa mengerti dan memahami Firman Tuhan kadang-kadang tidak gampang, maka tugas mengaplikasikan Firman Tuhan menjadi lebih tidak gampang lagi. </span></div>GPdI El-Shadaihttp://www.blogger.com/profile/13067376954271856620noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5775393948855354016.post-26404033674325981632011-08-10T12:53:00.000+07:002011-08-10T12:53:00.939+07:00Predestinasi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4Ijdy9Y3HioFIt08W0JBT7SJtxKS2nq46dLiNsPN8weQj7wpYEGZ9cK1vAARwqGSZR9rtkYoOZWEwA6BjIQkswgkl_s4tdpnQ07oDy5rR1LuAHYCjjArh_9tNeoYFvKJ3DYhJh-Yv0I8/s1600/predestinasi-1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="187" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4Ijdy9Y3HioFIt08W0JBT7SJtxKS2nq46dLiNsPN8weQj7wpYEGZ9cK1vAARwqGSZR9rtkYoOZWEwA6BjIQkswgkl_s4tdpnQ07oDy5rR1LuAHYCjjArh_9tNeoYFvKJ3DYhJh-Yv0I8/s200/predestinasi-1.jpg" width="200" /></a></div>Banyak orang Kristen yang bertanya-tanya tentang sebuah doktrin, yaitu doktrin predestinasi. Apa maksudnya? Bagaimana akibatnya? Tidak habis-habisnya pertanyaan diajukan, dengan berbagai jawaban yang sering membingungkan. Sejarah perdebatan doktrin predestinasi telah dimulai lama sekali, sejak jaman Augustinus berdebat dengan Pelagius. Augustinus mengungkapkan bahwa predestinasi merupakan penetapan Allah bahwa ada sebagian orang yang terpilih untuk diselamatkan dan sisanya dibinasakan, sehingga disebut double-predestination (election & reprobation) absolut.<br />
<a name='more'></a><br />
Pelagius tidak mempercayai hal ini, karena menurutnya manusia bebas memilih jalan hidupnya, yang akan menentukan jalan hidupnya - bukan merupakan keputusan Allah dari semula. Baik Augustinus dan Pelagius membahas hal tentang pengetahuan tentang masa depan (foreknowledge) dan penetapan sejak semula (foreordaination). Bagi Augustinus, pada Allah ada penetapan sejak semula tentang apa yang akan terjadi pada manusia, sedang Pelagius berpendapat bahwa Allah sudah tahu tentang masa depan, tetapi Ia tidak menetapkan jalannya hidup orang. Manusia bisa memilih jalan hidupnya dengan bebas, untuk menerima atau menolak Tuhan. Kedua pandangan ini bertahan selama berabad-abad, dalam satu masa Pelagius (dan 'turunannya', Semi-Pelagianism) menjadi pokok utama gereja, di masa lain pandangan Augustinus yang mengemuka. Di masa reformasi, Martin Luther, Yohanes Calvin, dan tokoh reformasi lainnya sepenuhnya menerima predestinasi absolut Augustinus. Di masa modern pasca Schleiermacher, doktrin predestinasi sama sekali diabaikan, dianggap pemikiran teologia yang semata-mata spekulasi. Tapi toh, ternyata sampai saat ini pun predestinasi masih tetap menjadi pemikiran. Benarkah Tuhan telah menetapkan segala sesuatu sebelum dunia dijadikan? Kalau begitu, apa artinya kehendak bebas manusia? Untuk apa memberitakan Injil, kalau semua sudah ditetapkan terlebih dahulu? Dan akibatnya, bukankah berarti Tuhan juga yang menetapkan manusia jadi berdosa, lalu dihukum? Allah macam apa yang menetapkan manusia jadi berdosa, lalu dihukum? Betapa sewenang-wenang! Tidak adil! Tapi, semua tahu bahwa Tuhan itu baik dan adil. Jadi, banyak yang menyimpulkan bahwa doktrin predistinasi absolut pasti salah.<br />
<br />
Teolog besar abad ke-20, Karl Barth memberi definisi baru atas predestinasi: ini adalah keadaan krisis dari manusia: yang menerima Allah merupakan orang yang dipredestinasikan terpilih, sedang yang menolak akan dibinasakan. Karena hidup manusia terus menerus berada dalam krisis, maka seseorang dalam hidupnya berkali-kali ada dalam dua keadaan, selamat atau binasa. Kehidupan manusia bukanlah objek dari predestinasi, melainkan suatu arena antara terpilih dengan terhukum. Masalahnya, doktrin ini dirumuskan secara eksplisit, seperti dalam pembukaan surat ke Efesus:<br />
<div style="color: red;"><i>Ef 1:4, "Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya." </i></div><div style="color: red;"><br />
</div>Apakah ayat ini keliru? Sebelumnya, mari kita memikirkan tentang kebebasan. Anggap saja tidak ada predestinasi. Apakah manusia benar-benar bebas? Tidak. Ada kuasa kedagingan yang mengikat setiap orang, sehingga SEMUA manusia pasti berbuat dosa. Tidak ada orang yang dapat memililih untuk tidak berbuat salah, walau banyak yang menginginkannya. Solusi sebagian orang adalah dengan menjadi pertapa yang bebas dari dunia. Tetapi bertapa -- yang mematikan diri dari dunia -- juga merupakan perbuatan dosa karena tidak lagi perduli pada kehidupan orang lain. Manusia, hanya dalam dirinya sendiri, tidak punya kesempatan untuk sepenuhnya benar. Dalam sikapnya, malah orang mendefinisikan ulang kebenaran, seraya menolak kebenaran yang absolut. Kini dalam filosofi post-modern tiap orang merasa 'bebas' memilih kebenarannya sendiri, yang juga merupakan dosa karena menolak kebenaran Allah. Prakteknya, orang tidak bisa memilih untuk selalu berbuat benar.<br />
<br />
Ada yang terpaksa berdusta. Terpaksa mencuri. Terpaksa menyakiti. Semua harus berkuasa, siapa yang rela menjadi hamba? Semua harus menyelamatkan dirinya sendiri, kalau perlu dengan mengorbankan orang lain. Dan perhatikanlah, seperti apa manusia jatuh dalam candu. Ada yang kecanduan merokok. Ada yang kecanduan obat. Ada yang menjadi budak nafsu, entah itu nafsu sex atau nafsu makan. Ada juga yang kecanduan kekuasaan, seperti Alexander Agung yang tak bisa berhenti memerangi dan menguasai. Orang-orang ini menikmati keadaan mereka, sedemikian rupa sehingga tidak bisa berhenti, walau mereka menginginkannya. Pada satu saat, mereka merasa bebas menikmati apa yang mereka inginkan, walaupun tahu bahwa hal itu buruk. Suatu saat mereka tiba pada satu kondisi di mana mereka tidak bisa meninggalkan -- apakah kita pun mengalaminya? Pernahkah merasakan ingin berhenti dari suatu kebiasaan buruk, tetapi ternyata tidak bisa stop? Rasul Paulus mengungkapkan hal ini dengan jelas:<br />
<div style="color: red;"><i>Rom 7:18-19 Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik. Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat. </i></div><div style="color: red;"><br />
</div>Kenyataannya: kita tidak mempunyai kehendak bebas. Manusia tunduk pada kuasa-kuasa di luar dirinya, diperbudak oleh hal-hal di atas bumi ini. Orang menjadi jahat, mereka berbuat salah di mana-mana. Mungkin sebagian akan berkilah, bukankah pada manusia ada hukum yang melarang orang berbuat salah dan jahat? Tetapi, nyatanya keberadaan Hukum telah membuat keadaan menjadi semakin buruk; orang cenderung untuk melanggar aturan. Hukum ada bukan untuk menuntun orang menjadi baik, sebaliknya menjadi acuan untuk memberikan hukuman. Coba saja perhatikan: tidak ada orang yang menjadi baik karena KUHP; kitab hukum itu hanya berguna untuk menjadi acuan dalam menentukan hukuman kepada pelanggarnya. Karena orang tidak mempunyai kehendak bebas, maka pilihan-pilihan yang diambil pun merupakan wujud keterpaksaan. Ketika tiba dalam keputusan untuk memilih Allah atau dunia, manusia tidak bisa memilih-Nya. Orang terikat pada dunia, mau tidak mau harus memilih dunia, bukan Allah.<br />
<br />
Kehendak 'bebas' hanya ilusi belaka; siapa yang bisa lepas dari ikatan diri sendiri? Bahkan di saat memilih untuk beragama, orang sebenarnya terikat untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri. Mari saya jelaskan sedikit tentang ini.<br />
<br />
Perhatikanlah: mengapa orang menganut suatu agama tertentu? Ada tawaran dalam agama. Tawarannya adalah kenikmatan surgawi, dilayani oleh bidadari-bidadari yang penuh gairah dan selalu perawan. Tawarannya adalah lepas dari lingkaran reinkarnasi dan karma, untuk menjadi sempurna. Tawarannya adalah menjadi penguasa langit yang diberkati.<br />
<br />
Ketika dicari pusat dari semua tawaran itu, kita menemukan di tengahnya ada manusia, yang haus dan rindu akan kenikmatan, kenyamanan, keamanan, serta kesempurnaan. Orang terikat untuk memuaskan dirinya sendiri; itulah kuasa daging. Untuk itu, manusia rela untuk melakukan hal-hal yang baik dengan penuh disiplin, bahkan bersedia untuk mati sebagai 'pahlawan iman'. Tetapi kedagingan yang sama juga membuat manusia melakukan berbagai-bagai kejahatan, yang tidak ada batasnya.<br />
<br />
Apakah agama Kristen tidak menawarkan hal yang sama? Nah, inilah tawaran dari kekristenan: manusia selamat untuk masuk ke hadapan TUHAN, dan selama-lamanya memuji, menyembah, dan melayani-Nya. Di Surga tidak ada penderitaan, tetapi juga tidak ada kesempatan untuk memuaskan nafsu diri dalam kekekalan, atau selamanya hidup seperti raja yang senantiasa dilayani bidadari perawan. Pusatnya bukanlah manusia, melainkan TUHAN, dan hanya TUHAN. Selamanya untuk kemuliaan-Nya, kesenangan-Nya, dan kehendak-Nya. Adakah orang yang dapat bebas untuk memilih-Nya? Predestinasi bukanlah dikenakan pada manusia yang memiliki kebebasan; sebaliknya,<br />
<div style="color: red;"><i>Rom 3:23-24 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. </i></div><br />
Kondisi awal predestinasi adalah semua sudah kehilangan kemuliaan Allah. Ini bukan memilih sebagian orang untuk dimasukkan ke 'kotak kudus' dan sisanya dimasukkan ke 'kotak dosa' -- bukan. Semuanya berangkat dari dalam kotak dosa, di mana seharusnya SEMUA yang ada di dalamnya dimusnahkan. Kita semua awalnya adalah bangkai, sampah yang sudah selayaknya dibuang dan dibakar, dibinasakan. Kalau bangkai tidak dihancurkan akan mendatangkan penyakit, bukan?<br />
<br />
Jadi, bagaimana mungkin kita masih bisa terpilih? Karena kasih karunia, sehingga dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Dalam hal ini, TUHAN berotoritas untuk memilih siapa yang mau dipilih-Nya, sementara meninggalkan sisanya di tempatnya semula. Inilah yang dikatakan oleh Tuhan Yesus tentang orang yang tidak percaya pada-Nya:<br />
<div style="color: red;"><i>Yoh 3:18 Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia TELAH berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. (huruf besar dari saya) </i></div><br />
Yang tidak percaya sudah berada dalam kotak dosa, berada di bawah hukuman, karena itulah tempat kita sejak semula. Dibutuhkan suatu karunia, suatu usaha khusus dari Tuhan, untuk mengatasi kuasa dosa itu. Dibutuhkan darah untuk memutuskan ikatan dosa, suatu kebangkitan bersama dengan Kristus yang bangkit. Karena itu, keselamatan adalah sepenuhnya karunia, sebuah anugerah.<br />
<br />
Dan sebuah anugerah sepenuhnya ada dalam otoritas pihak yang memberikannya. Tidak ada anugerah yang bisa dipaksakan, karena kalau demikian bukan lagi merupakan anugerah. Predestinasi pada hakekatnya adalah penetapan Allah terhadap manusia yang dipilih-Nya untuk menerima anugerah untuk percaya; mengatasi ikatan kedagingan sehingga manusia percaya pada-Nya. Di sini, iman bukanlah hasil pekerjaan kita, seperti kata Rasul Paulus lagi:<br />
<div style="color: red;"><i>Ef 2:8-9 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. </i></div><br />
Ya, iman bukan hasil usaha kita, tetapi pemberian Allah. Orang tidak bisa bermegah karena iman yang dimilikinya; iman bukan hasil keputusan manusia, melainkan pemberian. Ketika manusia menerimanya, mereka menjadi bebas.<br />
<br />
Orang yang di dalam Tuhan memiliki kebebasan yang sejati untuk memilih; di dalam Tuhan orang kembali mampu untuk memilih dengan bebas.<br />
<br />
Bahkan, orang di dalam-Nya bebas untuk memilih menyangkali-Nya atau mengkhianati-Nya.<br />
<br />
Sampai di sini, ada satu hal yang perlu dijelaskan terlebih dahulu, karena mungkin sudah timbul dalam benak kita sejak tadi: bagaimana dengan kondisi awal Allah menciptakan manusia? Jelaslah bahwa TUHAN tidak menciptakan manusia yang ada di dalam kotak dosa. Di kitab Kejadian dikatakan bahwa semua yang diciptakan oleh Allah adalah BAIK, termasuk manusia -- bahkan AMAT BAIK. Dia tidak menciptakan sampah; lalu bagaimana manusia bisa berdosa? Apakah Allah sudah mempredestinasikan bahwa manusia akan berdosa?<br />
Apakah Allah menciptakan dosa?<br />
<br />
Ada dua pandangan yang menjawab hal ini.<br />
<br />
Yang pertama, pandangan yang disebut supralapsarianisme. Supralapsarian mengatakan bahwa otoritas Allah meliputi segala hal, termasuk keberadaan dosa yang membuat semua orang jatuh di dalamnya. Ketika Allah merencanakan menciptakan manusia dengan kehendak bebas, Ia sudah mempredestinasikan kejatuhan manusia. Maka, Tuhan juga sudah mempredestinasikan jalan keselamatan oleh Kristus serta keberadaan manusia yang akan dipilih-Nya untuk selamat.<br />
<br />
Bukan artinya Allah menciptakan dosa; tidak, sebaliknya ia membuat manusia yang sempurna, segambar dan serupa diri-Nya. Semua ciptaan adalah amat baik, dengan akal budi serta kehendak bebas seperti yang dimiliki Allah. Tetapi di saat Allah memberikan hal-hal baik itu, Ia juga harus memberikan kondisi pilihan pada manusia karena kehendak bebas selalu berkaitan dengan pilihan. Jika manusia tidak bisa memilih, apa artinya kehendak bebas? Demikianlah Allah menaruh pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, yang buahnya akan mematikan manusia.<br />
<br />
Manusia bebas berkehendak; ia bisa bebas menikmati seluruh Firdaus, tetapi bisa juga bebas mengambil dan memakan buah pohon itu. Sempurna.<br />
<br />
Disinilah supralasarian berpendapat, bahwa Allah telah mempredestinasikan bahwa manusia akan gagal. Kesempurnaan pada manusia akan menjadi penyebab kejatuhannya sendiri. Allah memang tidak menciptakan dosa, tetapi pada saat Ia memberi kehendak bebas, Ia juga memberi potensi berdosa pada manusia. Keadaannya mungkin seperti seseorang yang memberikan seuntai kalung berlian yang amat sangat mahal kepada seseorang. Pemberian itu amat baik dan menyenangkan, tetapi di saat yang sama juga menimbulkan resiko mengalami kejahatan, karena penjahat mengincar harta itu, seperti iblis yang mengincar kejatuhan manusia. Di sini ada otoritas Allah sepenuhnya untuk memberi, walaupun dengan demikian Allah juga menetapkan resikonya yang pasti terjadi.<br />
<br />
Pandangan supralapsarian menjadi pandangan bapak-bapak reformasi seperti Luther dan Calvin, menjadi salah satu paham mendasar teologi reformasi. Bagaimana pandangan yang kedua?<br />
<br />
Yang kedua, pandangan yang disebut infralapsarianisme. Infralapsarian mengatakan bahwa Allah tidak mempredestinasikan atau menetapkan kejatuhan, melainkan Ia sudah mengetahui lebih dahulu bahwa nantinya manusia bisa jatuh dalam dosa. Pandangan ini awalnya muncul sebagai reaksi terhadap teologi reformasi, dalam kurun waktu yang kurang lebih bersamaan dengan munculnya pandangan Armenianisme. Dalam pandangan ini, Allah tidak menetapkan kejatuhan manusia, melainkan manusia yang mencelakakan dirinya sendiri, di luar rencana Allah.<br />
<br />
Apakah Allah tidak tahu? Tentu saja, Allah sudah lebih dahulu mengetahui hal itu. Allah tahu bahwa manusia akan jatuh dalam dosa, tetapi sebenarnya Allah tidak menghendakinya, maka tentu Allah tidak menetapkan keberdosaan manusia. Infralapsarian mengatakan bahwa dosa adalah keputusan manusia, berdasarkan kehendak bebasnya. Dan berdasarkan kehendak bebas itu pula manusia dapat meninggalkan dosa. Untuk itu orang harus berusaha, bahkan berusaha keras. Allah menawarkan keselamatan, tetapi manusia harus berjuang untuk memperolehnya.<br />
<br />
Bagaimana pun juga, kita semua SUDAH berdosa, apa pun asal muasalnya. Baik supralapsarian maupun infralapsarian tidak menjawab langsung bagaimana dosa bisa diatasi. Kita semua juga tahu bahwa Allah tetap memiliki otoritas atas kehidupan, Dia memiliki penilaian-Nya, yang berbeda dari manusia. Kalau kita melihat ada orang baik, mungkin kita akan berkata, "wah, orang itu baik sekali, pasti masuk Sorga!"<br />
<br />
Sebaliknya, kalau kita melihat ada orang jahat, mungkin kita juga akan berkata "aduh, orang ini jahat sekali, pasti masuk neraka!"<br />
<br />
Kenyataannya, jika orang yang berkelakuan baik tadi ternyata tidak menerima Kristus, tidak percaya kepada-Nya, serta kemudian melakukan hal-hal yang jahat di mata Allah, maka ia (yang tadi dipuji-puji itu) akan menerima hukuman Neraka. Sebaliknya, jika orang jahat tadi bertobat dan berbalik dari jalannya yang jahat, serta percaya kepada Kristus, ia akan diselamatkan.<br />
<br />
Di sini kita melihat bahwa predestinasi itu sendiri adalah misteri, di luar kemampuan manusia memahami. Kita hanya tahu bahwa Tuhan menetapkan, tetapi tak seorang pun yang tahu apa isi ketetapan itu. Satu peringatan bagi kita adalah agar kita jangan menghakimi, karena kita sama-sama berada di muka Hakim Semesta. Kita tidak tahu bagaimana akhir hidup seseorang, dan bagaimana kesudahannya. Bagi kita, bagian kita adalah percaya Kristus dan memberitakan kepercayaan itu kepada segala bangsa.<br />
<br />
Jika saat-Nya tiba dan kita memandang seseorang berlutut mengaku dosa dan bertobat, serta menerima Kristus, kita boleh bersorak-sorai karena ada satu lagi anak manusia yang selamat, berdasarkan anugerah TUHAN. Puji Tuhan, Haleluuuuuya!!GPdI El-Shadaihttp://www.blogger.com/profile/13067376954271856620noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5775393948855354016.post-26476248056582637712011-08-10T12:23:00.001+07:002011-10-14T11:48:26.360+07:00Tanam Dan Tuai<b>Studi Tentang First Decree</b><br />
<br />
<div style="color: red;">
<i>“haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.” (Ulangan 6:7)</i></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLxf9crlq8YtTS5bOj8QHDbEopv-oV5bxXIlBsuc3G86zM0J-zROWujtCFGZB_E2EWlxgns_OLTkghveqwDh93H4cNBwxnuXvd3fIZLFp1SWv0qFbOCkjDxcO7cLi0JlZPWHvKyNwFNVY/s1600/sower.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLxf9crlq8YtTS5bOj8QHDbEopv-oV5bxXIlBsuc3G86zM0J-zROWujtCFGZB_E2EWlxgns_OLTkghveqwDh93H4cNBwxnuXvd3fIZLFp1SWv0qFbOCkjDxcO7cLi0JlZPWHvKyNwFNVY/s200/sower.jpg" width="166" /></a></div>
<a name='more'></a><br />
Seorang guru sekolah begitu gemas mendengar seorang anak muridnya menyanyi sebuah lagu dengan notasi yang salah. Lalu, karena ia juga seorang guru seni suara, dia berusaha mengkoreksi murid tersebut. Dia memberitahu anak itu bahwa cara dia menyanyikan lagu itu salah, tidak seperti not yang seharusnya ketika lagu itu digubah. Pada mulanya anak itu membantah dan berkeras hati bahwa apa yang dia nyanyikan itu benar, karena sesuai dengan apa yang diajarkan oleh orang tuanya.<br />
<br />
Guru ini berusaha meyakinkan dan menunjukkan buku nyanyian yang ada notnya, dan memberi contoh menyanyikan lagu itu secara benar. Akhirnya, anak itu menyadari bahwa apa yang ia nyanyikan selama ini memang salah, dan ia mau belajar menyanyi lagu itu dengan benar. Anak itu mengikuti setiap not dari buku dan mencoba menyanyi dengan benar. Setelah berulang kali mencoba dan berjuang keras, akhirnya anak ini mulai bisa mengoreksi kesalahannya. Tetapi anehnya, setelah ia berdiam beberapa lama, kemudian mencoba lagi menyanyikan lagu itu, maka ia kembali menyanyi seperti yang pertama, yang salah, dan sulit lagi untuk mengoreksi ke yang benar. Perlu perjuangan lagi untuk mengingat lagi bagaimana menyanyi yang benar. Inilah masalah “dekrit pertama” atau yang lebih dikenal sebagai “first-decree” (FD).<br />
<br />
“Dekrit Pertama Pendidikan” merupakan hal yang sedemikian penting di dalam kita mendidik dan mengajar anak. Namun, tema ini sangat sedikit dibicarakan dan dimengerti, khususnya oleh orangtua dan para insan pendidikan. Bahkan ketika disebutkan, sedikit orangtua atau para pendidik yang mengerti apa yang dimaksud dengan “first decree” atau “dekrit pertama” pendidikan ini. Seolah-olah hal ini bisa diabaikan begitu saja, dan tidak dipedulikan, karena adanya asumsi pendidikan bisa diproses sekehendak hati pendidik.<br />
<br />
<b>Apa itu First Decree (FD)?</b><br />
First Decree adalah pengajaran pertama yang diterima oleh seorang (anak), yang tertanam, sehingga merupakan suatu konsep atau kebenaran asasi bagi dirinya. Semakin kecil anak itu, semakin banyak FD yang dimasukkan kepadanya. Saat itu begitu banyak kebenaran-kebenaran yang baru bagi dirinya, yang akhirnya membentuk paradigma kehidupannya. Contoh mengajar menyanyi seperti di awal tulisan ini adalah contoh yang paling sering dialami seorang anak. Tetapi bukan hanya itu. Jika seorang anak diberitahu bahwa warna hijau itu adalah biru dan warna biru adalah hijau, maka akan sulit untuk mengoreksi kesalahan konsep warna itu pada usia dewasa nanti. Setiap kali diberitahu bahwa itu bukan hijau, tetapi biru, ia akan mengiyakan, tetapi tidak lama ia akan kembali lagi menyebut warna itu sebagai hijau. Butuh perjuangan keras untuk betul-betul bisa berubah dan kembali kepada apa yang benar. <br />
<br />
<b>Pentingnya First Decree</b><br />
Pertama-tama, FD sangat berpengaruh pada seluruh kehidupan seseorang, karena akan membentuk paradigma hidupnya. Banyak orang menganggap enteng FD, karena dianggap hal yang lumrah. Orang salah menyanyi, bagi kebanyakan orang, dianggap bukan hal serius. Apalagi di era postmodern seperti sekarang, maka relativitas dan semangat non-akurat menjadi ciri khas masyarakat pragmatis. Manusia tidak mau berjuang untuk mencari kebenaran secara akurat, dan puas dengan apa yang ia anggap benar, walaupun itu tidak benar. Akibatnya, ia sangat mudah tertipu, karena tidak terbiasa lagi untuk mencari hal-hal yang benar dan akurat.<br />
<br />
Kedua, yang juga sangat bermasalah, kesalahan-kesalahan FD seringkali menyangkut aspek yang cukup sentral dalam kehidupan, seperti problematika iman (believe) dan pendekatan (approach). Dua aspek ini merupakan hal yang sangat serius. Ketika anak-anak di sekolah diajarkan bahwa semua agama sama, tidak perlu dibeda-bedakan, maka ia akan bertumbuh menjadi seorang relativis dan humanis. Ia tidak lagi melihat bahwa setiap agama itu unik, dan setiap agama pasti mengandung unsur klaim kemutlakkan sebagai kebenaran. Maka tidak mungkin semua agama sama. Di sini manusia sudah ditipu paradigmanya sejak kecil. Akibatnya, ketika ada orang yang mengatakan, “kita harus betul-betul secara serius memilah dan memilih agama atau iman yang benar,” ia akan segera menentang dan menunjukkan sikap tidak suka. Sangat sulit untuk merubah konsep dasar seperti ini. Banyak sekali FD yang ditanamkan secara salah kepada seseorang, yang akhirnya membuat orang tersebut mudah sekali jatuh ke dalam dosa, atau mudah sekali tertipu oleh orang jahat, ataupun sangat sulit mengerti kebenaran Firman Tuhan.<br />
<br />
Ketiga, seperti telah disinggung di butir pertama dan kedua, kita segera bisa melihat bahwa FD begitu penting, karena bukan menyangkut satu permasalahan tunggal, tetapi akan mempengaruhi orang lain, karena apa yang kita tanamkan akan menjadi keyakinan di dalam diri orang itu, dan dia akan memakainya untuk meyakinkan orang lain lagi. Seorang yang mendapatkan pendidikan yang salah di masa kecil, maka ia akan menganggap hal itu sebagai kebenaran, dan ia akan meyakinkan orang lain akan hal itu. Seorang yang dari kecil dididik bahwa tidak ada Allah, maka ia akan berusaha meyakinkan orang lain, bahwa memang tidak ada Allah. Hal ini terpaksa ia lakukan, karena ia tidak ingin apa yang ia yakini akhirnya terbukti salah. Maka ia akan berusaha sekuat tenaga agar membuat semua orang setuju dengan pemahamannya, yang sebenarnya salah.<br />
<br />
<b>Penanaman First Decree Pada Anak</b><br />
Setelah kita menyadari akan betapa pentingnya penanaman FD pada anak khususnya, maka kita perlu memikirkan beberapa hal di dalamnya.<br />
<br />
1. Masa kanak-kanak adalah masa yang sangat produktif untuk menangkap semua pengetahuan dan pengertian. Konsep-konsep penting dalam kehidupan manusia dimulai dari masa kanak-kanak. Di situlah seorang anak membangun seluruh paradigma hidupnya kelak. Maka, para ahli setuju bahwa usia “balita” (di bawah lima tahun), merupakan waktu yang sangat krusial untuk menanamkan nilai-nilai pada anak. Tetapi bukan sekadar nilai-nilai, iman Kristen melihat pentingnya menanamkan iman itu sendiri. Iman yang sejati adalah basis kemutlakan yang sangat dibutuhkan oleh anak untuk menjadi kompas hidupnya. Jika dasar imannya diletakkan pada dirinya sendiri, seumur hidup ia akan menghancurkan dirinya.<br />
<br />
2. Penanaman FD yang benar pada anak akan membangun keutuhan integritas hidupnya. Hal ini sangat penting di dalam menggarap pertumbuhan anak yang sesuai dengan kebenaran Tuhan. Kita percaya, jika seseorang dibangun dengan pemikiran yang pragmatis dan duniawi, maka di dalam dirinya ada suatu “faktor perusak” (defeating factor) yang akan meledakkan dirinya di suatu saat kelak dalam hidupnya. Hidup yang terbangun di dalam kebenaran Firman akan membuat seluruh hidup akan<br />
terintegrasi secara baik.<br />
<br />
Hidup sedemikian akan membangun moralitas dan kehidupan yang mulia di masa depan. Alkitab mencatat bagaimana Musa dari kecil dididik oleh ibunya dengan Firman, maka ia tidak tergeser imannya ketika menjadi anak angkat puteri Firaun (Tong, 1991, hlm. 21). Di dalam kehidupan bergereja, seorang anak yang terbangun dengan FD yang baik akan sangat mudah dipertumbuhkan, karena tidak mengalami konflik yang terlalu banyak di dalam dirinya. Seorang anak yang dibangun dengan FD yang salah, akan mengalami konflik untuk dibawa kembali kebenaran, dan membutuhkan perjuangan berat untuk melakukan koreksi. Inilah yang banyak dialami oleh setiap kita sebagai orang percaya, yang mendapatkan pengajaran atau penanaman FD yang salah di masa lalu.<br />
<br />
3. Seorang anak yang kita tanam dengan FD yang baik, akan sangat menghemat waktunya untuk bertumbuh. Ada banyak waktu yang terbuang di dalam pertumbuhan seseorang ketika ia harus banyak sekali mengoreksi konsep-konsepnya yang salah. Itupun terkadang masih harus berhadapan dengan banyak kendala, akibat kesulitan orang-orang yang mau mengoreksi atau menolong dia.<br />
Peranan Orangtua dan Guru<br />
<br />
Dua pemeran penting di dalam penanaman FD adalah orangtua dan guru. Tuhan menyerahkan tugas tanggung jawab yang sangat berat kepada orangtua untuk menanamkan konsep-konsep kebenaran Firman Tuhan kepada anak-anak sejak usia dini. Firman Tuhan di awal makalah ini mengajarkan bagiamana orangtua harus secara intens mengajarkan kebenaran firman kepada anak-anak. Mereka harus mengerti kebenaran dari sejak dini. Jika mereka diajarkan hal yang salah, akan sangat sulit dan dibutuhkan perjuangan yang sangat berat untuk mengoreksi kebenaran.<br />
Sangat disayangkan saat ini, kedua peran penting ini begitu banyak diabaikan. Banyak orangtua dengan tanpa rasa bersalah menyerahkan tugas penanaman FD kepada pembantu atau suster yang memelihara anaknya. Ia tidak melihat bahwa penanaman FD akan berdampak seumur hidup, sementara sang pembantu suatu saat akan meninggalkan anak itu dan tidak pernah bertanggungjawab atas apa yang ia tanam. Seorang filsuf dan pendidik yang luar biasa (Prof. Nicholas Wolterstroff, Ph.D., ed.) bersaksi, ”...begitu indahnya penanaman pengalaman kehidupan Kristen di dalam keluarga yang begitu saleh, menjadi dasar kehidupan seseorang sepanjang hidupnya kemudian.” (Wolterstroff, 2002, hlm. 10-11)<br />
<br />
Demikian pula begitu banyak guru yang berpikir bahwa dia hanya seorang yang mencari sesuap nasi (dan semangkuk berlian—ed.), membagi pengetahuan yang ia tahu tanpa pertanggungjawaban bagaimana ia sedang menggarap satu pribadi manusia, yang nantinya akan membawa konsep itu seumur hidupnya. Seolah-olah tugas guru hanyalah satu dari sekian banyak profesi yang lain.<br />
Orangtua dan guru harus sungguh-sungguh menyadari bahwa tugas menanam FD yang baik dan benar merupakan tanggung jawab besar yang Tuhan percayakan kepada Anda. Tugas ini begitu mulia karena membentuk paradigma, karakter, dan khususnya iman dari anak-anak yang Tuhan percayakan kepada kita. Seorang guru sekolah minggu yang sungguh-sungguh mengasihi dan mendidik anak-anak dengan baik, sampai ia dicintai oleh anak-anak, pastilah ia tidak akan menjadi hamba Tuhan yang gagal (Tong, 1991, hlm 19). Seorang guru yang baik, pastilah akan dikenang dan dihormati oleh murid-muridnya kelak. Pdt. Dr. Stephen Tong menegaskan bahwa guru yang baik adalah yang dia sendiri telah menjadi murid kebenaran (Tong, 1993, hlm 69).<br />
<br />
<b>Penutup</b><br />
Jika selama ini kita tidak peduli dengan First Decree, mungkin karena kurangnya pengetahuan dan pengertian akan pentingnya tugas ini, kiranya kini kita boleh lebih secara serius memikirkan dan mengaplikasikan di dalam pendidikan kita. Jika selama ini kita tidak terlalu peduli akan pentingnya keakuratan akan kebenaran dan membiarkan semua pragmatis, kini kita perlu mulai memikirkan bahwa kebenaran harus dibedakan dari ketidakbenaran. Kita harus menanamkan FD yang paling benar, yang akurat, yang sesuai dengan Firman Tuhan. Seperti Pdt. Dr. Stephen Tong tegaskan, “kebenaran itu bukanlah pengetahuan, tetapi kekuatan” (Tong, 1993, hlm. 41).<br />
<br />
Jika selama ini kita tidak melihat pentingnya peran orangtua dan guru dalam menanamkan FD, kini kita perlu bertobat dan berbalik untuk menebus kesalahan kita dengan sungguh-sungguh menggarap panggilan mulia ini di dalam panggilan pendidikan Kristen yang benar. Soli Deo Gloria.<br />
<br />
<b>Bibliografi:</b><br />
Tong, Stephen Tong. 1991. Arsitek jiwa I. Jakarta: LRII.<br />
Tong, Stephen Tong. 1993. Arsitek jiwa II. Jakarta: LRII<br />
Wolterstroff, Nicholas. 2002. Educating for life. Grand Rapids, Michigan: Baker Book House (edisi bahasa Indonesia: Wolterstorff, Nicholas. 2007. Mendidik untuk kehidupan. Surabaya: Penerbit Momentum).<br />
<br />
<br />GPdI El-Shadaihttp://www.blogger.com/profile/13067376954271856620noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5775393948855354016.post-2602068679168324212011-08-10T12:06:00.001+07:002011-08-10T12:07:04.650+07:00Melayani Pelepasan untuk Diri Sendiri<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTXQ2WakJn304AnkYD0qcV6l45qmQQ5pebQtzh1a9_JRDOYCTxx2xdln0CSCbMgPQI6A5-wdqLbQJzGEalJhATAlaMRITX0NOWKxcXE-A8i3fMAmXh-nJDpY3CeoYA7DdgvNpSVpGUPXq6/s200/tumpang.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTXQ2WakJn304AnkYD0qcV6l45qmQQ5pebQtzh1a9_JRDOYCTxx2xdln0CSCbMgPQI6A5-wdqLbQJzGEalJhATAlaMRITX0NOWKxcXE-A8i3fMAmXh-nJDpY3CeoYA7DdgvNpSVpGUPXq6/s200/tumpang.jpg" /></a><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Seringkali kita memikirkan pelayanan pelepasan itu hanya bisa dilakukan oleh mereka yang sudah ahli dan berpengalaman. Misalnya seorang pendeta yang sudah pernah naik ke surga, seorang hamba Tuhan yang sudah naik turun mimbar, atau seorang yang sudah sekian lama dalam pelayanan. Tapi sebenarnya hal itu tidak seratus persen benar. </span><br />
<a name='more'></a>Anda pun bisa melakukan pelayanan pelepasan untuk diri sendiri. Logikanya para pendeta, hamba Tuhan atau mereka yang sudah lama terjun dalam pelayanan memiliki Allah yang sama dengan Anda. Yesus mereka sama dengan Yesus anda. Firman yang mereka pakai diambil dari Alkitab yang sama dengan yang anda pakai. Sehingga dengan demikian apa yang mereka lakukan dalam pelayanan pelepasan dapat anda gunakan juga. Apalagi Roh Kudus yang membantu mereka dalam melayani adalah Roh yang sama yang juga Allah anugerahkan kepada setiap orang yang menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. So, anda bisa melayani pelepasan untuk diri sendiri.<br />
<br />
Sekarang pertanyaannya, bagaimana melayani pelepasan untuk diri sendiri? Beberapa hal berikut ini bisa anda lakukan:<br />
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
1. Akuilah semua dosa anda di hadapan Tuhan. Ambillah pena dan tuliskanlah semua dosa anda diselembar kertas. Minta lah Roh Kudus menolong anda untuk mengingat-ingat semua dosa yang pernah anda buat. Lalu tuliskanlah, dan akuilah dihadapan Tuhan <br />
<br />
2. Mintalah Bapa mengampuni dosa-dosa anda yang sudah anda akui tadi dengan darah Yesus yang mahal yang sudah tercurah di golgota. Tuhan adalah Allah setia dan penuh cinta, Ia akan mengampuni anda begitu dosa-dosa itu anda akui, dan Dia akan menyucikan anda karena Yesus sudah terlebih dulu mati untuk dosa-dosa itu.<br />
<br />
3. Usirlah setan-setan yang masuk dalam anda akibat-dosa-dosa yang anda perbuat. Katakanlah begini: “Dalam nama Yesus Kristus Tuhanku aku perintahkan semua roh jahat yang masih tersisa di dalam tubuhku atau yang melukai roh ku, atau yang menguasai emosiku, atau yang memegang kehendakku, atau yang masih berada di tubuh jasmaniku untuk meninggalkanku dengan segera. Di dalam nama Yesus enyahlah dari dalam roh, jiwa dan tubuhku. Aku tidak akan lagi memakai roh, jiwa dan tubuhku untuk melayani dosa dan setan-setan. Aku mau pakai hidupku untuk melayani Tuhan. Dalam nama Tuhan Yesus. amin”<br />
<br />
4. Mintalah Tuhan mengurapi anda. Setelah semua dosa anda akui, dan semua setan anda usir, mintalah Tuhan mengurapi anda dengan Roh KudusNya lalu rasakan sukacita dan kelepasan yang akan segera anda rasakan. Hati anda akan terasa plon, semangat anda bangkit dan anda merasa ringan sekarang. <br />
<br />
5. Tekunilah pembacaan dan melakukan firman Allah. Bacalah Alkitab, renungkanlah itu, hafalkanlah ayat-ayatnya dan lakukanlah. Hal ini akan terus mempertahankan anda dalam berkat dan hadiratNya.<br />
<br />
Kadang kala langkah-langkah di atas tidak hanya sekali dilaksanakan. Kadang anda harus melakukannya beberapa kali. Apalagi jika anda masih jatuh bangun dalam dosa. Tidak masalah, yang penting anda ingat anda harus bangkit dan kalahkan kejahatan dengan kebaikan. Kadang anda malu harus mengakui dosa-dosa di hadapan orang lain yang belum dikenal. Tidak usah anda lakukan, lakukan pengakuan dosa di hadapan TUhan saja dan layani diri anda sendiri karena Roh Kudus akan menyertai anda untuk membantu anda melaksanakannya. Yesus setia untuk memberikan anda kelegaan dan Bapa menunggu memberikan kepada anda kehidupan kekal. Jadi lepaskanlah diri anda sendiri dari setiap dosa yang begitu merintangi untuk menerima mahkota kehidupan yang Tuhan sediakan bagi kita.<br />
<br />
Ibrani 12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.</span>GPdI El-Shadaihttp://www.blogger.com/profile/13067376954271856620noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5775393948855354016.post-83040626177738476462011-08-10T10:32:00.002+07:002011-08-10T10:32:59.860+07:00MENYIAPKAN KHOTBAH EKSPOSITORI SECARA PRAKTIS 6<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:EnableOpenTypeKerning/> <w:DontFlipMirrorIndents/> <w:OverrideTableStyleHps/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style> <![endif]--> <br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">BAB VI</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">PENUTUP</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Khotbah sebagai ilmu harus dipelajari terus menerus dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan zaman. </span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Seorang pengkhotbah juga harus terus menerus belajar, banyak membaca buku. Dan keterampilannya juga harus terus dilatih sehingga semakin mantap dalam menyampaikan khotbah.</span></div><a name='more'></a>Khotbah juga memiliki nuansa sebagai bakat atau talenta. Artinya ada beberapa yang memiliki potensi yang lebih dari yang lain dalam hal berkhotbah. Tapi semuanya itu tidak tergantung apakah kita memiliki potensi atau tidak. Karena kita semua memiliki tanggungjawab yang sama yaitu membawa jiwa-jiwa bagi Tuhan Yesus dan mendewasakan umat-Nya. Oleh karena itu kita semua harus berjuang terus menerus untuk mengembangkan pengetahuan kita akan firman-Nya dan juga menyajikan kebenaran secara efektif karena kita harus memberi pertanggungjawaban ketika menghadap tahta Kristus. Lebih daripada itu, sebagai hamba Tuhan maka pelayanan yang paling utama adalah: Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran. <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">( II. Tim. 4:2)</span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tanggapan Saya :</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Khotbah memang sebuah talenta, tapi biarpun demikian harus juga belajar. </span><span lang="ES" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: ES; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dan juga yang tidak memiliki talenta berkhotbah jangan merasa rendah diri kepada yang memiliki talenta berkhotbah. </span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Karena semua memiliki tugas masing-masing sebagai anggota Tubuh Kristus.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>GPdI El-Shadaihttp://www.blogger.com/profile/13067376954271856620noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5775393948855354016.post-9130282307935851132011-08-10T10:25:00.003+07:002011-08-10T10:33:32.747+07:00MENYIAPKAN KHOTBAH EKSPOSITORI SECARA PRAKTIS 5<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">BAB V</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">PENYAMPAIAN KHOTBAH</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hal yang penting diperhatikan dalam penyampaian sebuah khotbah adalah:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. Kata yang Tepat</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kata memiliki kekuatan yang mampu mengubah hidup seseorang, demikian juga kata yang dirangkai dalam khotbah memiliki kekuatan yang luar biasa. Oleh karena itu pengkhotbah harus pandai dalam memilih kata yang tepat. Kata yang digunakan harus sesuai dengan topik yang sedang dikhotbahkan.</span></div><a name='more'></a>Kata yang perlu dihindari adalah kata porno atau kata yang bisa ditafsirkan tidak sopan. Kata-kata jorok yang menjijikkan atau merendahkan pribadi, gereja, atau agama lain adalah tabu.<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. Suara yang Menarik</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Suara harus dibuat sedemikian rupa supaya pesan yang disampaikan jelas dan tidak menjemukan sehingga memotivasi jemaat untuk terus mendengar. Maka perlu diperhatikan intonasi suara, seperti:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Volume suara</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengkhotbah harus mengatur tinggi rendahnya suara secara bervariasi, sehingga tidak monoton dan membosankan. </span><span lang="ES" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Intonasi menolong pendengar untuk tetap bertahan dan terus berusaha mendengar khotbah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kecepatan suara</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Khotbah yang disampaikan dengan cepat tidaklah menarik, tapi bila disampaikan dengan lambat akan membosankan. Jadi harus dibagi, kadang cepat, kadang lambat, bahkan kadang berhenti kemudian memasukkan kebenaran secara tepat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tekanan suara</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penekanan kata yang berbeda dalam sebuah kalimat akan membaut arti kalimat tersebut menjadi berbeda. Demikiaa halnya dalam berkhotbah harus pandai memberikan kata mana yang menjadi tekanan utama dan mana yang menjadi pelengkap yang harus dilemahkan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Panjang pendeknya kalimat</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kalimat pendek-pendek terus tidak baik, demikian pula kalau kalimatnya panjang-panjang semua juga tidak menarik. Jadi harus diseimbangkan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3. Gerakan Tubuh yang Efektif</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagian yang meliputi gerakan tubuh adalah roman muka, pandangan mata gerakan tangan, dan cara berdiri di mimbar. Roman muka seorang pengkhotbah haruslah bergairah, bersemangat, bersahabat. </span><span lang="ES" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sorot mata harus tajam namun berbinar penuh harapan menatap mata para pendengar secara merata. Pakailah gerakan tangan yang pas, luwes dan bervariasi. Berdirilah di belakang mimbar dengan tegak dengan tumpuan dua kaki.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4. Penampilan yang Menawan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Secara sederhana seorang pengkhotbah mesti berpenampilan menawan tanpa harus merebut perhatian pendengar dari berita utamanya. Seorang pengkhotbah harus memperhatikan dandanan secara keseluruhan. Pakaian harus rapi dan dandanan juga rapi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tanggapan Saya :</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Saya sangat setuju dengan penulis bahwa penyampaian khotbah harus juga diperhatikan dengan baik. Ada banyak pengkhotbah mengalami kegagalan dalam hal ini, padahal sebenarnya pengkhotbah tersebut adalah seorang yang pintar dan memiliki pengetahuan yang luas. Dia gagal karena dia tidak bisa menyampaikan khotbahnya dengan baik</span></div>GPdI El-Shadaihttp://www.blogger.com/profile/13067376954271856620noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5775393948855354016.post-35308632795999038612011-08-10T10:24:00.000+07:002011-08-10T10:24:25.532+07:00MENYIAPKAN KHOTBAH EKSPOSITORI SECARA PRAKTIS 4<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:EnableOpenTypeKerning/> <w:DontFlipMirrorIndents/> <w:OverrideTableStyleHps/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style> <![endif]--> <br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">BAB IV</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">MENYIAPKAN KHOTBAH TOPIKAL</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Seperti menyiapkan khotbah tekstual, khotbah topikal juga dibagi dalam lima langkah yaitu :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">A. Menemukan Topik</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalam menentukan topik harus diperhatikan kebutuhan jemaat ataupun situasi di mana jemaat itu berada. Mungkin pertama-tama topik yang ditemukan itu bersifat luas, namun topik tersebut harus dipersempit kemudian mencari informasi-informasi yang berkenan dengan topik tersebut. Kita bisa menggunakan berbagai sumber seperti: Alkitab, kamus, ensiklopedia atau yang lainnya.</span></div><a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">B Menemukan Teks</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1. Tokoh</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FI; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Siapakah tokoh kita? Bisa dicari namanya, keluarganya, ataupun karakteristiknya. Tak kalah penting perhatikanlah apa yang dilakukan tokoh itu, saat mana atau dimana dilakukan. Setelah itu amati teksnya untuk memperoleh pokok-pokok besarnya sehingga didapatkan ide teks tokoh tersebut. Selanjutnya dalam menyelidiki, lakukanlah penyelidikan yang sudah diuraikan dalam langkah pertama dalam bab III.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2. Doktrin</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Nats-nats yang sudah diselidiki berkenan dengan doktrin, disamping konkordansi, perlulah dipertimbangkan dengan buku-buku <i>hand book theology </i>atau buku-buku <i>systematic theology</i>. Hal ini akan memberikan arah yang jelas bagi pengkhotbah untuk menyelidiki teksnya. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3. Isu/masalah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bertolak dari masalah yang akan dijawab oleh pengkhotbah, melalui konkordansi pengkhotbah mencari teks-teks yang akan diselidiki. Jawaban dari pertanyaan tersebut harus spesifik untuk memudahkan pencarian teks, penyelidikan dan pembahasan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">C. Memformulasikan Ide Khotbah</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Setelah tokoh, doktrin, dan isu beserta natsnya diselidiki, dan kita sudah yakin dengan ide kita, maka kita membuat tujuan khotbah yang rinci dan sesuai dengan ide khotbahnya. Kemudian pengkhotbah bisa membangun ide khotbah sesuai dengan teks untuk memenuhi tujuan khotbahnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">D. Membuat Struktur</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Struktur khotbah hanrus disesuaikan dengan struktur teks tetapi dalam bahasa kekinian. Untuk membuat struktur khotbah, perhatian kembali dalam bab III.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">E. Menulis Khotbah dalam Garis Besar</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Langkah ini sama persis dengan lima langkah membuat khotbah tekstual : Judul, Pendahuluan, Isi, Kesimpulan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tanggapan Saya :</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sebenarnya langkah yang dibuat cukup jelas, tetapi penjelasan dalam menyelidiki teks untuk khotbah topikal ini (tokoh, doktrin, isu/masalah), kurang dalam pembahasannya. </span></div>GPdI El-Shadaihttp://www.blogger.com/profile/13067376954271856620noreply@blogger.com0