ETIKA PERGAULAN MUDA MUDI DALAM BERCINTA, BERPACARAN, SEKSUALITAS BERDASARKAN FIRMAN TUHAN


Etika pergaulan adalah bagian dari hidup kita dalam bermasyarakat. Sehingga seakan-akan hidup kita dibatasi oleh suatu jaringan norma berupa larangan, ketentuan, kewajiban, dan sebagainya. Sekarang yang menjadi bahan pertanyaan dengan norma apakah kita memikirkan etika pergaulan kita, karena etika sendiri merupakan penyelidikan filsafat tentang bidang moral, mengenai kewajiban manusia serta tentang yang baik dan yang buruk.


Etika dalam Alkitab menitik beratkan bukan hanya pada ekspresi lahiriah, melainkan juga pada “ pikiran dalam hati”, motivasi, perasaan, imajinasi, dan sebagainya. Etika sendiri tidak mempersoalkan “apa” atau “siapa” manusia itu, tetapi bagaimana manusia seharusnya bertindak atau berbuat. Etika adalah pertimbangan tingkah laku yang harus bertanggung jawab terhadap Allah dan manusia, bagaimana kita berbuat dan bertindak menurut Firman Tuhan.

PERCINTAAN DAN SEKSUALITAS

Percintaan dan seksualitas adalah dua hal yang berbeda tetapi berkaitan erat. Oleh karena itu percintaan tak dapat selalu dianggap dengan hubungan seks. Sebaliknya hubungan seks hanya boleh terjadi apabila didalamnya ada jalinan cinta dua pribadi berlainan jenis yang telah menikah secara resmi melalui lembaga gereja dan pemerintah yang berwenang. Percintaan sendiri menuntut adanya sikap mapan, dewasa serta tahu batas yang benar. Penyimpangan biasanya terjadi karena kurang pengertian atau melakukan uji coba atau pelarian dari frustasi dan stress berkepanjangan. 

Cinta melibatkan emosi seseorang sejak dilahirkan, dan melalui cinta manusia dapat mempertahankan hidup, serta mengerti dan menikmati keindahan.Sedangkan seks adalah eksistensi yang ada pada diri manusia, menurut Sigmund Freud “ seks adalah libido manusia ”. Maka sebenarnya emosi cinta dapat disalurkan dan diwujudkan tanpa harus melibatkan seks.
Seks menentukan jenis seseorang apakah ia pria atau wanita. Dalam arti sempit, seks seringkali dikaitkan dengan “hubungan seksual atau pornografi”, sehingga seks tidak lagi mencapai pada tingkat pengertian yang luhur seperti ketika Allah menciptakannya. Seks bukan hal tabu yang harus dihindari atau dimatikan tetapi justru harus dijaga dan diperlakukan secara kudus dan benar sebagai wujud ucapan syukur atas anugrah Tuhan.
Dalam Alkitab, perzinahan sering dihukum dengan keji, hal ini karena seksualitas sangat dijunjung tinggi dan dipelihara kekudusannya hanya dalam ikatan pernikahan ( Ibrani 13:4 ).

CIRI PERKEMBANGAN SEKSUAL DAN HUBUNGAN SEKSUAL

Seseorang pada tiap tahap perkembangan mempunyai ciri yang unik menurut tahapannya, yaitu: mulai memiliki minat terhadap kehidupan seksualitas akibat dari perkembangan fisik dan mental, mulai tertarik pada lawan jenis, mulai mencoba mengekspresikan perasaan cinta.

Dalam pola hubungan seksual ada beberapa aspek yang terkait yaitu aspek keterbukaan, aspek komitmen dan aspek penyerahan. Aspek-aspek ini hanya dapat dipenuhi dalam pernikahan yang sah, dan bagi Tuhan persetubuhan adalah bagian dari rencanaNya, diluar tujuanNya hubungan seks tidak mempunyai arti, dan hubungan seks menurut rencanaNya sangat wajar dan indah.
 
BERPACARAN DAN CIRI-CIRI PACARAN ORANG KRISTEN

Fase berpacaran biasanya mulai setelah fase persahabatan yang baik. Dimana seseorang secara khusus dan pribadi bergauldengan orang lain untuk memperoleh pengenalan pribadi yang realistis dan mendalam;menguji keberanian tekad dan kebenaran perasaan yang ada serta mempersiapakan diri memasuki fase pernikahan, untuk memikul tanggung jawab kehidupan yang berat bersama-sama. Jelas berpacaran merupakan masa pengenalan antar dua pribadi secara khusus dengan tujuan akhir ke pernikahan;bukan sekedar pengenalan tetapi juga mengambil sikap untuk mengkhususkan hubungan berdua.

Ciri-ciri pacaran orang Kristen:
  1. Kasihnya bersifat obyektif, dengan memberi apa yang baik dan dibutuhkan dengan tidak memanipulatif
  2. Peralihan dari cemburu buta menjadi cemburu yang obyektif yang menuntut sesuatu yang memang sudah menjadi haknya
  3. Peralihan dari cinta romantis menjadi cinta yang realistis;sehingga tidak hanya berkisar pada hal-hal yang indah dan romantis saja, melainkan realistis sesuai keadaan
  4. Peralihan dari berpusat pada kegiatan-kegiatan menjadi berpust pada komunikasi dan dialog;sehingga dapat lebih mengenal secara pribadi
  5. Peralihan dari orientasi seksual menjadi orientasi masa depan
SARAN PENGENDALIAN SEKS DALAM BERPACARAN
  1. Menerapkan Kekristen dalam seluruh aspek hidup kita
  2. Buat aturan dalam berpacaran yang berdasar pada prinsip Alkitab
  3. Pilih pacar dengan hati-hati, seiman
  4. Menjadikan pacaran menjadi kesempatan yang menarik, kreatif dan menjadi persekutuan yang baik dalam Tuhan
  5. Hindari situasi dan kondisi yang merangsang dorongan seks
  6. Batasi waktu berpacaran agar tidak terlalu sering

0 comments:

Posting Komentar

 
Copyright © GPdI Tanah Merah. Original Concept and Design by My Blogger Themes