SPIRITUAL DISCIPLINES


 (Disiplin-disiplin Rohani)

Pembentukan hidup rohani seorang Kristen dimulai dari kehendak Allah agar tujuan hidup manusia baru ini tidak lagi untuk dirinya sendiri melainkan untuk Kristus (Gal. 2:20). Tujuan dan arah hidupnya telah berubah, namun bukan berarti hal ini terjadi dengan sendirinya; tidak dengan menunggu, tetapi dengan mengejarnya.

Hanya melalui proses pertumbuhan-lah manusia baru ini belajar untuk hidup sesuai dengan yang diinginkan Allah, yaitu menjadi serupa dengan gambar Kristus (Kol. 3:10). Ada tiga katalisator yang Tuhan pakai untuk memungkinkan proses pertumbuhan berhasil.

1.      Katalisator pertama, adalah manusia lain; "Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya." (Amsal 27:17).
2.      Katalisator kedua, adalah lingkungan; "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." (Rom. 8:28).
3.   Katalisator ketiga, adalah disiplin rohani; "Latihlah dirimu beribadah" (1 Tim. 4:7b, 8). Berbeda dengan dua katalisator sebelumnya, katalisator yang ketiga ini ada di bawah control diri sendiri. Karena itu perubahan terjadi dari dalam ke luar ("inside out"). Kata "disiplin" dalam Alkitab versi NASB, diambil dari bahasa Yunani gumnasia, yang dalam bahasa Inggris merupakan asal kata dari gymnasium atau gymnastics, yang artinya latihan. Latihan jasmani membuat badan kuat, latihan rohani membuat kita saleh. Latihan pada dasarnya adalah pekerjaan yang melelahkan dan membosankan kecuali jika dilakukan dengan tujuan yang jelas. Sama seperti dalam olah raga, setiap atlete rela untuk melakukan latihan berat yang tidak diinginkannya, untuk bisa menjadi juara.

Demikian juga orang Kristen, ia rela melakukan sesuatu yang bukan naturnya (sebagai manusia berdosa), agar ia bisa mendapatkan apa yang diinginkannya, yaitu menjadi serupa dengan Kristus. Latihan-latihan rohani apa saja yang dilakukan untuk dapat menjadi serupa dengan Kristus, untuk mendapatkan kedewasaan rohani? Salah satu disiplin rohani adalah mempelajari Alkitab.

Tidak ada latihan rohani yang lebih penting (karena tidak tergantikan), dibandingkan dengan latihan untuk mendapatkan makanan Firman Tuhan. Makan Firman Tuhan setiap hari adalah syarat minimum untuk seorang Kristen dapat sehat secara rohani. Melalui pengajaran dari Firman Tuhan, kita dapat mengetahui siapakah Tuhan, apakah rencana dan kehendak-Nya, dan bagaimana kita seharusnya hidup sebagai anak-anak Allah. Bagaimana cara kita melatih diri untuk mendapatkan makanan rohani? Dengan mendengar Firman Tuhan (Luk. 11:28; Rom. 10:17; 1Tim.4:13) Ini adalah latihan yang paling gampang dilakukan. Dikatakan sebagai disiplin karena harus dilakukan tidak dengan kebetulan, tapi dengan sengaja secara teratur (baik melalui pembacaan Alkitab sendiri atau bersama-sama di gereja Tuhan). Tujuannya adalah untuk membiasakan diri "mendengar suara-Nya."

a. Dengan membaca Firman Tuhan (2 Tim. 3:16, 17; Wah. 1:3) Kalau kita ingin diubah sifat-sifat dan karakter kita, atau ingin dikoreksi supaya bisa menjadi serupa dengan Kristus, maka kita harus sering membaca Firman Tuhan, seluruhnya. Ada banyak metode dan alat yang bisa dipakai untuk melakukan latihan ini, namun kendala utama kita tidak mau disiplin adalah karena kurangnya motivasi.

b. Dengan mempelajari Firman Tuhan (Ez. 7:10; Kis. 17:11; 2 Tim 4:13). Banyak manfaat yand didapatkan dari menggali kebenaran Firman Tuhan. Namun kendala utama orang Kristen tidak
mempelajarai Firman Tuhan dengan dalam adalah karena butuh kerja keras. Menunggu hasil dari mempelajari Firman Tuhan

c. merupakan kendala orang Kristen cepat berhenti melakukan disiplin ini. Dengan menghafal Firman Tuhan (Maz. 119:11; Ef. 6:17) Ada banyak manfaat dalam menghafal Firman Tuhan, diantaranya: - menyimpan kekuatan rohani untuk waktu-waktu darurat, - memperkuat iman, - menjadi alat yang Tuhan pakai untuk membimbing kita, - menstimulasi kita untuk terus merenungkan Firman Tuhan.

d. Dengan merenungkan Firman Tuhan (Yos. 1:8; Maz. 39:3; Yer. 23:29). Salah satu cara untuk merenungkan Firman Tuhan adalah dengan melakukan meditasi (memikirkan kebenaran-kebenaran yang diungkapkan dalam Alkitab untuk sungguh-sungguh dimengerti, didoakan dan diaplikasikan dalam realita hidup). Untuk memulai meditasi, pikiran harus jernih dan penuh dengan pikiran Kristus. Selama meditasi, aktivitas mental dimaksimalkan.

e. Dengan mengaplikasikan Firman Tuhan (Yak. 1:22-25; Yoh. 13:17) Walaupun banyak orang menganggap bahwa mengerti dan memahami Firman Tuhan kadang-kadang tidak gampang, maka tugas mengaplikasikan Firman Tuhan menjadi lebih tidak gampang lagi.

0 comments:

Posting Komentar

 
Copyright © GPdI Tanah Merah. Original Concept and Design by My Blogger Themes